Permasalahan penelitian ini adalah makna yang terkandung dalam karya kaligrafi abd. Aziz ahmad dan konsep dalam karya kaligrafi Abd. Aziz Ahmad. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna yang terkandung dalam karya kaligrafi abd. Aziz ahmad dan konsep dalam karya abd. Aziz ahmad. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah karya kaligrafi Islam Kontemporer Abd. Aziz Ahmad dengan jumlah 30 karya pada tahun 2017. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik datanya dengan melakukan observasi atau melakukan tinjauan langsung kemudian melakukan wawancara tentang apa yang akan diteliti terhadap orang yang akan memberikan informasi dari penelitian berupa wawancara dan dokumentasi, kemudian diolah dan dianalisis sesuai yang didapatkan, kemudian yang telah didapatkan diolah untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karya kaligrafi islam kontemporer yang dibuat pada tahun 2017 dengan jumlah 30 karya bersumber dari ayat Al-Quran, Al-Hadist, Do’a dan Ungkapan Hikmah Islamiyah dengan mengangkat tema Aqidah, Muamalat (hubungan sosial) dan tentang Akhlak yang mulia. Karya kaligrafi islam kontemporer abd. Aziz ahmad bermakna sebagai media dalam berdakwah dengan menyuarakan wahyu islam dan nilai-nilai kebaikan serta menjadi media komunikasi untuk memahami hakekat yang Maha Kuasa dengan membawa para pembaca memaknai sesuai dengan ayat-ayat yang tertulis didalam kaligrafi islam kontemporer Abdul Aziz Ahmad. Konsep karya kaligrafi Islam Kontemporer Abdul Aziz Ahmad merupakan media dakwah islamiyah sebagaimana perintah agama Islam dan juga sesuai Sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi ‘Sampaikanlah dariku walau satu ayat’ yaitu untuk senantiasa menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kepada sesama umat manusia terutama kepada umat muslim.
Kelurahan Mannongkoki di kabupaten Takalar merupakan sentra industri mebel kayu lokal, namun kebanyakan produk mebel yang dibuat adalah mebel tradisional tanpa ukiran.Terdapat ratusan kelompok usaha mebel kayu, namun hanya dua unit usaha yang dapat membuat mebel ukir, oleh sebab itu kedua unit usaha mebel tersebut kesulitan dalam memenuhi perminataan pembeli terhadap mebel ukir. Permasalahannya adalah kekurangan tenaga utama pengukir kayu, sehingga jumlah produk yang dihasilkan sangat terbatas dan belum mampu memenuhi permintaan pembeli. Permasalahan lainnya adalah mebel ukir yang dibuat terkadang tidak sesuai dengan keinginan pembeli, sebab pembeli menginginkan mebel dengan ukiran baru. Oleh sebab itu, upaya pembinaan dan pelatihan mengukir untuk menambah tenaga pengukir yang dimiliki perlu dilakukan. Selain itu, perlu menawarkan ukiran baru bernuanasa lokal, agar mebel ukir yang dibuat dapat menarik minat pembeli dan sekaligus menampilkan identitas lokal dengan ukiran baru yang dikembangkan dari ikon budaya lokal khususnya di Kabupeten Takalar. Melalui PKM Perajin Mebel Mannongkoki dilakukan pelatihan dan pendampingan agar dapat menambah tenaga pengukir. Hasil PKM menunjukkan bahwa pada umumnya pemuda lokal dapat dilatih membuat dan mengeksplorasi ornament sesuai kreativitasnya, bahkan dapat menerapkan sebagai ukiran pada kayu, namun masih perlu kesungguhan dan komitmen agar dapat menekuni pekerjaan sebagai pengukir. Hasil PKM juga telah menambah tenaga pengukir menjadi 4 orang dan telah menerapkan ornament lokal sebagai salah satu alternatif produk yang dijual.
The students of MTs Sultan Hasanuddin Pattunggalengang Limbung, Bajeng Subdistrict, Gowa Regencyare the people of the nation, full of potential which is expected to equip themselves to build their independencethrough various training activities related to the field of study of cultural arts which they have been studying forexample art studies. In the information and technology era, students are expected to take part and participate indeveloping the potential and talents that they have, in order to realize their independence and avoid full dependenceon others in the future. One form in filling students' lives while they are still in the learning process is practicing finearts skills in the form of training in making collage craft from natural waste raw materials in the form of eggshellsthat are processed in such a way as to become a form of art. The purpose of this activity is to provide knowledge inpsychomotor (skills) aspects of expression and creative creation freely through a number of media such as eggshells,glue, pottery, clear (varnish), and brushes. The method used in this training activity is the lecture method, questionand answer, demonstration (practice and exhibition), while the presentation is sorted according to the schedule andallocation of time provided. This activity lasts for three working days, starting on Wednesday, September 6-8 2018in one of the classrooms. To find out and measure the extent of the participants' ability to process and compilevarious media provided, the instructor evaluates in practical activities. The results of the activity showed that theparticipants were able to express and be creative in creating interesting motifs according to each section with anaverage quality of 60-80, the minimum completeness value of the entire work produced.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.