Kecepatan merupakan salah satu kondisi fisik yang cukup berperan dalam permainan futsal seperti saat melewati lawan dan saat melakukan atau terkena serangan balik yang secara tidak langsung mempengaruhi prestasi dari pemain maupun tim futsal sendiri. Latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan pada pemain futsal adalah latihan Ladder Drill dan Shuttle Run. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian latihan Ladder Drill dan Shuttle Run terhadap peningkatan kecepatan pemain Unggul FC Malang. Desain penelitian ini menggunakan pre-eksperimental dengan two group pretest and post test design untuk pengetahui perbandingan latihan Ladder Dril ldan Shuttle Run terhadap peningkatan kecepatan pemain futsal. Populasi penelitian adalah pemain aktif Unggul FC, responden adalah pemain futsal Unggul FC yang masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi sejumlah 30 orang. Instrument penelitian yang digunakan adalah Sprint 30 Meter Test. Hasil Uji normalitas menunjukkan data tidak normal. Hasil uji Willxocon memiliki hasil yang sama yaitu 0,01< 0,05, Hasil uji Mann-Whitney Test 0,001 < 0,05. Terdapat perbedaan pengaruh latihan Shuttle Run dan Ladder Drill terhadap peningkatan kecepatan pemain futsal Unggul FC Malang.
Kelincahan merupakan salah satu komponen fisik yang harus dimiliki oleh setiap pemainnya, namun saat ini banyak ditemukan pemain yang memiliki kelincahan dengan kategori rendah, terutama saat bergerak, menggiring bola dan dalam melewati lawan lawannya. Latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelincahan pada pemain futsal adalah Shuttle Run Exercise dan Ladder Drill Exercise. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh Shuttle Run Exercise dan Ladder Drill Exercise Terhadap Peningkatan Kelincahan pada Pemain Futsal. Desain penelitian menggunakan pre-eksperimental dengan two group pretest and post test design untuk pengetahui perbandingan Shuttle Run Exercise dan Ladder Drill Exercise terhadap kelincahan pemain futsal yang dilakukan pada 30 orang pemain futsal selama kurun waktu 4 minggu. Instrument penelitian yang digunakan adalah Illinois Agility Test. Berdasarkan uji normalitas menunjukkan data tidak normal. Hasil uji Willxocon memiliki hasil yang sama yaitu (p=0,01), Hasil uji Mann-Whitney Test (p= 0,139). Latihan yang dilakukan selama 4 minggu menunjukkan tidak terdapat perbandingan yang signifikan antara Shuttle Run Exercise dan Ladder Drill Exercise terhadap kelincahan pada pemain futsal.
Latar Belakang : Aktivitas di usia remaja menjdikan tubuh perlu pondasi yang kuat. Sebagai pondasi tubuh, kaki memiliki bagian penting bernama archus. Peran archus adalah memberikan kekuatan dan keseimbangan serta mendistribusikan berat badan secara merata pada kaki. Keseimbangan juga diperlukan oleh tubuh saat beraktivitas. Flat foot merupakan salah satu permasalahan archus. Berbagai permasalahan yang muncul akibat flat foot antara lain nyeri, meningkatnya risiko cedera, gangguan keseimbangan, dan deformitas berlanjut apabila tidak mendapat penanganan yang tepat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian flat foot terhadap keseimbangan dinamis pada pelajar di SMAN 3 Malang. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat observsional dengan pendekatan cross-sectional. 26 responden dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Staheli Arch Index untuk mengidentifikasi flat foot dan Y-Balance Test untuk mengukur keseimbangan dinamis. Uji Spearman digunakan untuk analisa data penelitian. Hasil : Uji Spearman menunjukkan hasil nilai sig. 2 tailed keseimbangan dinamis kaki kanan = 0,104 dan kaki kiri = 0,197 dengan nilai α 0,05 yang bermakna H0 diterima. Kesimpulan : Tidak ada hubungan kejadian flat foot terhadap keseimbangan dinamis pada pelajar di SMAN 3 Malang. Kata Kunci : Flat foot, keseimbangan dinamis, remaja.
Atlet bulutangkis membutuhkan berbagai komponen penunjang prestasi salah satunya adalah kapasitas konsumsi oksigen yang maksimal. Untuk meningkatkan konsumsi oksigen dibutuhkan berbagai macam latihan seperti High Intensity Interval Training dan Circuit Training. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbandingan antara High Intensity Interval Training (HIIT) dengan Circuit Training terhadap peningkatan Vo2max pada atlet bulutangkis. Penelitian ini menggunakan metode literature review, dimana peneliti menggunakan beberapa artikel dan jurnal yang membahas secara akurat tentang topik penelitian. Artikel dan jurnal didapatkan dari database Google Scholar, Pubmed, NCBI, Proques. Penelitian full text yang diterbitkan tahun 2010 hingga 2021. Dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi terdapat 5 jurnal yang memenuhi syarat. Hasil pada penelitian ini adalah High Intesnity Interval Training lebih signifikan meningkatkan Vo2max terhadap atlet bulutangkis dibandingkan dengan Circuit Training.
Kesehatan pada lanjut usia didasari oleh aspek fisik, sosial, ekonomi dan psikologis yang menyebabkan mudah tersinggung, kemunduran fisik terutama kondisi Kesehatan selama Pembatasan social berskala besar (PSBB) akibat wabah Covid-19 akan berimbas pada Kesehatan seperti musculoskeletal, kardiovaskular, perasaan tidak berguna yang mentebabkan terjadinya kecemasan yang dapat diselesaiakan dengan metode terapi Latihan dengan relaksasi otot progresif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pada lanjut usia. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimen dengan model pendekatan pre-test post-test one group design dengan alat pengukuran tingkat stres Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil analisis uji Paired t-test diperoleh hasil signifikansi 0,000 (p< 0,05) maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha diterima sehingga terdapat pengaruh latihan relaksasi progresif terhadap penurunan tingkat kecemasan pada lanjut usia
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.