ABSTRAKPenilaian tingkat keberhasilan perawatan endodontik pada gigi yang mengalami granuloma periapikal, saat ini masih menggunakan metoda konvensional yaitu dengan menggunakan viewer sebagai alat bantu dan diinterpretasi secara subjektif oleh dokter gigi. Keadaan ini mengakibatkan peluang terjadinya perbedaan penilaian cukup besar secara inter dan intra-observer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan gambaran dan hubungan nilai luas lesi, jumlah dan luas partikel trabekula pada kasus granuloma periapikal sebelum dan sesudah perawatan endodontik melalui digitalisasi radiograf periapikal menggunakan software ImageJ. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis observasional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 30 data sebelum perawatan endodontik dan 30 data sesudah perawatan endodontik yang telah dilakukan digitalisasi. Hasil penelitian ini adalah terjadi penurunan rata-rata luas lesi granuloma periapikal dari 16.400 ± 2.2924 mm 2 menjadi 13.860 ± 2.1250 mm 2 , peningkatan rata-rata jumlah partikel dari 70.167 ± 7.2258 menjadi 99.733 ± 7.4089 dan peningkatan luas partikel dari 14.033 ± 1.4452 mm 2 menjadi 19.017 ± 1.4223 mm 2 . Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan gambaran dan hubungan nilai luas lesi, jumlah dan luas partikel trabekula pada kasus granuloma periapikal sebelum dan sesudah perawatan endodontik melalui digitalisasi radiograf periapikal menggunakan software ImageJ.Kata kunci: digitalisasi radiograf periapikal; granuloma periapikal; software ImageJ ABSTRACT: Analysis of periapical radiographs using ImageJ software on periapical granuloma in endodontic treatment. The assessment of the success rate of endodontic treatment on teeth with periapical granuloma is currently still using the conventional method, that is using a viewer as the tool which is then interpreted subjectively by dentist. This may lead to the possibility of signi cant differences in the assessment between inter and intra-observers. The objective of this study was to demonstrate the differences in picture and the relationship of lesion size, and the number and size of trabecular particles on periapical granuloma cases before and after endodontic treatment with digitized periapical radiographs using ImageJ software. This study was conducted using observational analysis method.
ABSTRAKCone-Beam Computed Tomography (CBCT) merupakan modalitas pencitraan yang banyak digunakan di bidang kedokteran gigi dibanding dengan Multi detector Computed Tomography (MDCT), karena mempunyai resolusi tinggi dengan dosis yang relatif lebih rendah. MDCT dapat menunjukkan nilai Hounsfield Unit (HU) yang proporsional terhadap derajat atenuasi sinar-x oleh jaringan. Derajat atenuasi sinar-x pada CBCT ditunjukkan dalam bentuk nilai grayscale dengan satuan pixel value (PV). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat korelasi nilai PV pada CBCT dengan nilai HU pada MDCT. Penelitian ini menggunakan data sekunder pasien dari RSGM Universitas Padjajaran yang memiliki data CBCT dan MDCT pada pasien yang sama. Pemeriksaan dilakukan pada area tulang kortikal mandibula (sisi lingual, bukal, dan posterior) dan gigi 47 (bagian email, dentin dan pulpa) sebanyak 5 region of interest (ROI) pada masing-masing area. Pengukuran dilakukan menggunakan software DICOM pada data CBCT dan MDCT. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara PV pada CBCT dan HU pada MDCT di area tulang kortikal dan gigi (R=0.846). Regresi linier menghasilkan persamaan untuk mendapatkan nilai HU dari PV pada area tulang kortikal dan gigi, yaitu y = 1,9011x + 177,15. Dapat disimpulkan bahwa nilai PV CBCT memiliki korelasi yang kuat dengan nilai HU pada MDCT, sehingga dapat dipertimbangkan untuk menilai kualitas tulang, karena memiliki dosis yang lebih rendah dan resolusi spasial yang lebih baik. Kata kunci: CBCT; hounsfield unit; MDCT; pixel value ABSTRACT: Correlation between pixel value of CBCT and Hounsfield Unit of MDCT on teeth and mandible cortical bone. Cone-beam computed tomography (CBCT) is an imaging modality widely used in dentistry over multi detector computed tomography (MDCT). It is in view of its high resolution with relatively lower dose. MDCT is able to show HounsfieldUnit (HU) which is proportional to x-ray attenuation degree by the tissue. The x-ray attenuation degree in CBCT is shown in grayscale value with pixel values unit. The aim of this study was to determine the correlation of pixel values in CBCT with HU in MDCT. We used secondary data from RSGM Universitas Padjajaran patient who had CBCT and MDCT. Measurement was done on the cortical areas (lingual, buccal, and posterior side) of the mandible and teeth 47 (email, dentin, and pulp) with 5 regions of interest (ROIs) on each area. DICOM software was used for the measurement on CBCT and MDCT data. The result indicated a strong correlation between pixel value in CBCT and HU in MDCT on the cortical bone and teeth area (R=0.846). Linear regression resulted in an equation to derive HU value from pixel value of cortical bone and teeth area, which is y = 1,9011x + 177,15. The conclusion is HU can be derived from CBCT by converting with regression equation.
No abstract
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.