Primipara sebagai ibu yang baru memiliki anak pertama mengalami banyak perubahan baik fisik, biologis maupun fisiologis ditambah dengan berbagai tantangan baru dan kurangnya pengalaman dalam cara pengasuhan membuat ibu cenderung mengalai level stres, sehingga diperlukan harga diri untuk mengoptimalkan pengasuhan dan perkembangan anak. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga diri adalah dukungan sosial, namun terbatasnya penelitian terdahulu terkait hal ini, penelittian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan sosial terhadap harga diri ibu primipara. Sebanyak 250 ibu primipara direkrut menggunakan teknik purposive sampling untuk mengisi skala harga diri dan dukungan sosial. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki pengaruh yag signifikan terhadap harga diri. Dukungan sosial berkontribusi sebesar 66% pada harga diri ibu primipara. Dukungan sosial yang paling berpengaruh terhadap harga diri ibu primipara adalah dukungan suami sebesar 35,4%. . Hal ini mengindikasikan bahwa dukungan sosial khususnya dukungan suami merupakan hal penting yang harus diperhatikan untuk meningkatkan harga diri ibu primipara dalam menyesuaikan diri menjalani peran baru menjadi ibu. Ibu primipara yang memiliki harga diri yang tinggi akan puas dengan karakter yang dimilikinya. Adanya penghargaan yang positif akan meebrikan rasa aman dalam menyesuaikan diri serta bereaksi terhadap stiulus dari lingkungan
This study aims to explain psychological well-being of healthcare workers during the COVID-19 pandemic based on dimensions, gender, age, profession and length of work. This study uses descriptive quantitative research methods. There are 112 participants in this study. Data analysis in this study used descriptive statistics. Based on the results of the study, it is known that the health workers who are reviewed based on male and female sex have moderate psychological well-being, health workers aged 23-35 and 36-50 years are in the moderate category. In addition, health workers who work as midwives have higher psychological well-being than other professions. Based on the length of work, health workers with 1-5 years of work have higher psychological well-being. So, it can be concluded that the psychological well-being of health workers during the COVID-19 period is moderate, especially in the dimensions of positive relationships with others, autonomy and environmental mastery. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kesejahteraan psikologis pada tenaga kesehatan di masa pandemi covid-19 berdasarkan dimensi, jenis kelamin, usia, profesi dan lama bekerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 112 tenaga kesehatan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada tenaga kesehatan yang ditinjau berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki kesejahteraan psikologis sedang, tenaga kesehatan dengan usia 23-35 dan 36-50 tahun berada dalam kategori sedang. Selain itu, tenaga kesehatan yang berprofesi sebagai sebagai bidan memiliki kesejejahteraan psikologis lebih tinggi dibanding profesi lainnya. Berdasarkan lama bekerja, tenaga kesehatan dengan lama bekerja 1-5 tahun memiliki kesejahteraan psikologis lebih tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis pada tenaga kesehatan di masa covid-19 adalah sedang terutama pada dimensi hubungan positif dengan orang lain, otonomi dan penguasaan lingkungan
Pandemi COVID-19 telah meningkatkan rasa stres dan cemas pada tenaga kesehatan. Salah satu upaya untuk mengatasi stres adalah menggunakan problem-focused coping. Penggunaan problem-focused coping yang baik dapat dilakukan dengan kecerdasan emosi yang baik. Semakin tinggi kecerdasan emosi maka akan semakin tinggi problem-focused coping pada tenaga kesehatan di masa pandemi COVID-19, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi maka akan semakin rendah juga problem-focused coping pada tenaga kesehatan dimasa pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan kecerdasan emosi dengan problem-focused coping pada tenaga kesehatan dimasa pandemi COVID-19. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil analisis data menggunakan product moment corelation dalam penelitian ini meunjukan korelasi sebesar 0.582 dengan taraf signifikan sebesar 0.000 (p < 0.01) yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan kecerdasan emosi dan problem-focused coping pada tenaga kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Menjadi seorang ibu merupakan salah satu fase terpenting dalam sepanjang kehidupan wanita yang menuntut banyak perubahan. Perubahan-perubahan yang kompleks memberikan konsekuensi psikologis pada ibu primipara seperti stres dan depresi. Oleh karena itu diperlukan self-compassion dalam diri ibu sebagai penyangga untuk menyesuaikan diri menjalani peran barunya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan sosial dan self-compassion pada ibu primipara. Penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu self-compassion scale (SCS) dan postpartum social support questionare (PSSQ). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 243 ibu primipara dengan kriteria sampel yaitu ibu yang berusia 20-40 tahun, tinggal bersama suami, tidak ada kelahiran kembar, tidak pernah mengalami keguguran, kondisi anak dalam keadaan normal dengan rentang usia anak 1-24 bulan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan self-compassion pada ibu primipara.
The purpose of this research is to know the work pressure faced by modern Indonesian seafarers and their long distance relationship with their family. Five seafarers who originally lived in Jakarta participated in this qualitative study. Data were gathered through interviews by mobile phone. Thematic content analysis identified themes and sub-themes, among others: stress related to work, stress related to family, stress related to worship, stressor related to catastrophe, how to cope the stress, and optimal sailing interval. Some implications for theoretical and practical consideration were discussed.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.