Persalinan adalah proses untuk mengeluarkan bayi yang ditandai dengan kontraksi pada rahim sehingga menimbulkan rasa nyeri selama proses sebelum bayi lahir. Pijat endorphin adalah terapi sentuhan/pijatan ringan yang cukup penting diberikan sebelum hingga saatnya melahirkan. Ini disebabkan karena terapi sentuhan ini membuat tubuh melepaskan senyawa endorphin yang bisa meredakan rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman. Evidence based case report ini bertujuan untuk menganalisis hasil tindakan pemberian pijat endorphin terhadap penurunan rasa nyeri saat proses persalinan. Penelusuran artikel mengenai pengaruh pijat endorphin terhadap penurunan rasa nyeri saat proses persalinan dilakukan di ResearchGet, Portal Garuda, Crossref, dan Google Scholar. Didapatkan 1 artikel quasy experiment dengan one group pretest-posttest only oleh Wiwi Wardani Tanjung dan Adi Antoni yang sesuai dengan rancangan penelitian kecil yang akan dilakukan. Setelah ditelaah secara kritis, penelitian yang dilakukan Wiwi dan Adi dinyatakan sahih, penting, dan dapat diterapkan pada pasien. Terdapat perbedaan intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah dilakukan pijat endorphin.
Latar Belakang: Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan, dan perkembangan baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Oleh karena itu, nutrisi yang dibutuhkan lebih tinggi. Remaja mempunyai kebiasaan makan diantara waktu makan baik berupa jajanan disekolah maupun diluar sekolah yang dikenal dengan makanan sela. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kandungan gizi, kualitas gizi, banyaknya makanan sela serta pertimbangan memilih makanan sela yang dikonsumsi siswi SMP dan SMA di Kecamatan Jatinangor.Metode: Metode penelitian menggunakan survei deskriptif dengan data primer hasil wawancara 332 responden. Pengolahan data menggunakan nutri survey.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan jenis makanan yang paling sering dikonsumsi adalah baso goreng dengan 65 responden (19,57%), tidak ada makanan yang memenuhi seluruh angka kecukupan gizi, 295 responden (88,9%) mengonsumsi makanan sela yang tidak berkualitas, 187 responden (56,3%) memakan 3-5 jenis makanan, 222 responden (66,9%) memilih pertimbangan rasa yang enakKesimpulan: Makanan yang paling sering dikonsumsi adalah baso goreng dengan 65 responden (19,57%). tidak ada makanan yang memenuhi seluruh angka kecukupan gizi, 295 responden (88,9%) mengonsumsi makanan sela yang tidak berkualitas, 187 responden (56,3%) memakan 3-5 jenis makanan, 222 responden (66,9%) memilih pertimbangan rasa yang enak.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.