Nyeri punggung bawah (NPB) menjadi penyebab utama kecatatan di hampir semua negara. NPB merupakan nyeri yang terlokalisasi di bawah costal margin dan di atas gluteal fold. Masih sangat sedikit penelitian mengenai ibu rumah tangga yang mengalami nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor rsiko yang dapat menyebabkan NPB pada ibu RT Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan desain cross sectional. Subjek diambil dengan consective sampling berdasar atas kedatangan pasien. Data didapat dari pasien yang datang pada periode Juni–Juli 2019 di RSUD Al-Ihsan Bandung sebanyak 40 subjek. Pengolahan data dilakukan menggunakan program SPSS versi 24. Hasil penelitian menunjukkan 40 orang subjek NPB dengan faktor risiko usia 30–50 tahun (72.5%), pendidikan SMA (35%), IMT dalam kategori normoweight (50%), Posisi bekerja berdiri (82,5%), Riwayat pernah bekerja (52,4%), lama kerja 5–10 tahun (20%), dan pasien yang melakukan terapi (62.5%). Simpulan penelitian ini risiko yang paling memengaruhi terjadi nyeri punggung bawah pada ibu rumah tangga adalah faktor usia, pendidikan SMA, IMT normoweight, posisi bekerja berdiri, dengan riwayat pernah melakukan pekerjaan.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) adalah badan hukum publik yang berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang diberikan BPJS yaitu pelayanan farmasi yang masih dinilai belum memenuhi standar pelayanan minimal rumah sakit sehingga mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan yang diberikan. Terdapat beberapa indikator kepuasan yang dapat digunakan untuk mengetahui mutu pelayanan yaitu dimensi tangible (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan), dan emphaty (empati). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien peserta BPJS terhadap mutu pelayanan farmasi unit rawat jalan di salah satu rumah sakit swasta Kota Bandung. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dan didapatkan 48 pasien yang telah mendapatkan pelayanan farmasi di salah satu rumah sakit swasta Kota Bandung pada bulan Maret ̶ Mei 2018 dengan menggunakan kuesioner yang sudah tervalidasi. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan pasien terhadap dimensi tangible 69,90% (puas), reliability 76,15% (puas), responsiveness 55,78% (tidak puas), assurance 73,61% (puas), dan empathy 77,43% (puas). Penambahan jumlah petugas apotik dan sosialisasi tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit kepada petugas mengenai waktu tunggu penyerahan obat diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pasien terhadap dimensi responsiveness.
Masalah dalam perilaku profesional dokter semakin disorot oleh masyarakat ditandai dengan peningkatan pengaduan masyarakat ke MKDKI mengenai perilaku dokter yang dinilai kurang sesuai diantaranya mengenai komunikasi antara pasien dengan dokter. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi dokter pendidik klinis terhadap perilaku profesional dokter muda di rumah sakit pendidikan FK Unisba. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner kepada dokter pendidik klinis di RSUD Al-Ihsan dan RS Al-Islam Bandung. Dokter pendidik klinis menilai lima aspek perilaku profesional dokter muda, yaitu kompetensi dan keterampilan klinik sebagai dokter, kemahiran dalam berkomunikasi, sikap terhadap pasien, inisiatif dan komitmen terhadap tugas dan pekerjaan, dan sikap terhadap kolega, pembimbing klinis maupun tenaga kesehatan lainnya. Waktu pengambilan data dilakukan pada bulan Juni-Juli 2018 didapatkan 50 responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu dokter pendidik klinis dari departemen yang sudah dimasuki oleh rotasi dokter muda dan dokter pendidik klinis dari departemen yang melakukan pemeriksaan langsung kepada pasien. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku profesional dokter muda dalam aspek kemahiran dalam berkomunikasi, penerapan perilaku profesional terhadap pasien, perilaku dokter muda terhadap kolega, dokter pembimbing klinis maupun tenaga kesehatan lainnya termasuk dalam kategori baik, sedangkan pada aspek kompetensi keterampilan klinik sebagai dokter masih dalam kategori cukup, dan mengenai aspek inisiatif dan komitmen terhadap tugas dan pekerjaan memberikan hasil baik dan cukup. Hal ini dapat disebabkan kurangnya mahasiswa dalam menerapkan pembelajaran pada saat menjalankan kegiatan tutorial ataupun skill lab.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.