PENDAHULUANPlasma nutfah padi sebagai sumber gen bagi perakitan varietas unggul diperlukan pada program pemuliaan tanaman. Provinsi Kalimantan Barat kaya akan plasma nutfah padi dan varietas lokal yang dibudidayakan secara turun temurun oleh petani. Keragaman genetik padi lokal Kalimantan Barat dimungkinkan karena dulunya
Java is the most populated area as well as the highest consumers of rice in Indonesia. Until now, rice widely grown in Java is still dominated by Ciherang. This research aimed to study the patterns of rice consumer preferences in Java to be used as one of main considerations for dissemination and new varieties breeding ABSTRAKPulau Jawa merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak sekaligus konsumen beras tertinggi di Indonesia. Sampai saat ini beras yang banyak dikonsumsi oleh penduduk di Pulau Jawa didominasi oleh varietas Ciherang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola preferensi konsumen di Pulau Jawa terhadap beras sebagai salah satu pertimbangan untuk diseminasi dan perakitan varietas unggul baru. Evaluasi dilakukan melalui uji sensori dan fisikokimia pada lima merk beras yang paling banyak dibeli konsumen di tiap provinsi di Pulau Jawa. Uji sensori yang dilakukan adalah uji kesukaan dan uji ranking oleh 1.000 panelis pada lima provinsi di Pulau Jawa. Analisis fisikokimia beras dilakukan di Laboratorium Proksimat Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Secara umum preferensi konsumen memiliki pola yang mirip, kecuali di Provinsi DIY. Konsumen umumnya lebih menyukai beras dengan kandungan amilosa sedang, kecuali di Provinsi DIY yang menyukai beras dengan amilosa rendah. Karakter suhu gelatinisasi beras sebagian besar tinggi, kecuali di Provinsi DIY yang didominasi oleh beras dengan suhu gelatinisasi rendah. Warna beras mempengaruhi preferensi konsumen, kecuali konsumen di Jawa Barat yang memilih beras tidak berdasarkan warna putih. Preferensi konsumen dengan terhadap beras secara umum nyata dipengaruhi oleh kandungan amilosa dan tidak dipengaruhi oleh parameter lainnya. Derajat putih beras nyata berhubungan dengan preferensi konsumen berdasarkan warna dan sangat nyata berdasarkan kilap dan rasa nasi.Kata kunci: Mutu beras, uji sensori, preferensi beras. PENDAHULUANKebutuhan beras di Indonesia meningkat setiap tahun sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk yang mayoritas mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak dan sebagai konsumen beras terbesar di Indonesia adalah Pulau Jawa. Sampai saat ini, beras yang banyak dikonsumsi penduduk di Pulau Jawa (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur) masih didominasi oleh varietas Ciherang. Penanaman satu jenis varietas dalam kurun waktu yang lama berdampak terhadap penurunan keunggulan varietas tersebut, misalnya mudah terserang hama dan penyakit. Oleh karena itu, perakitan varietas unggul baru yang dapat menggantikan varietas Ciherang terus dilakukan.
<div data-canvas-width="788.4949999999995">Improvement of the national rice production could be done by using superior variety (VUB), which has early age of</div><div data-canvas-width="802.7116666666665">maturity and high productivity. However, the farmers, until now, still fanatics to grow the local rice. The utilization of</div><div data-canvas-width="802.6783333333335">local varieties as genetic resources for producing new superior varieties is expected to be solution. The study used seven</div><div data-canvas-width="802.6816666666666">local rice varieties (Anak Daro, Si Buyung, Cicih Merah, Mentik Wangi, Bengawan Solo, Rojolele, and Mandoti), to test</div><div data-canvas-width="802.6816666666666">the aroma and taste. Quantitative Descriptive Analysis (QDA) using trained panelists was applied. Data obtained were</div><div data-canvas-width="802.6866666666664">analyzed by Multivariate Analysis of Principle Component Analysis technique. Results showed that Mandoti and Rojolele</div><div data-canvas-width="802.7249999999999">have similar aroma and characterized by pandan, cereals, buttery, and green aroma. Cicih Merah characterized by creamy</div><div data-canvas-width="802.6766666666666">and sweet aroma. Mentik Wangi, Bengawan solo, and Anak Daro have similar properties but are not characterized by a</div><div data-canvas-width="802.6850000000001">distinctive aroma. Flavors of Cicih Merah and Bengawan solo are in one group and characterized by a taste of sweet and</div><div data-canvas-width="802.6916666666665">umami. Mandoti are in different groups and characterized by a taste of salty and bitter. Mentik Wangi and Si Buyung,</div><div data-canvas-width="669.7833333333333">Anak Daro and Rojolele even be in one group but not characterized by a distinctive flavor attributes.</div>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.