Scaling and corrosion are two major problems in operation of the Small Scale Geothermal Power Plant. This paper discusses some results of the study that was conducted to assess the scaling formation in the Kamojang 3 MW Small Scale Geothermal Power Plant. The result of the study concluded that scaling occurred on the nozzle and steam turbine blade where the main minerals contained in sample A (solid) are Tridymate (SiO2), Pyrite (FeS2) and Chlorite (ClO2). While in sample B (sand) where the main mineral contained in the sample is Tridymate (SiO2), Pyrite (FeS2), Plagioclase (Na,Ca)(Si, Al)4O8 and Chlorite (ClO2). The analysis of this scaling was done by XRD (X-Ray Diffraction) method. Scaling of the nozzle of the steam turbine causes the steam flow rate to decrease, thus lowering the power that the Small-Scale Geothermal Power Plant generates because the power generated by the Small-Scale Geothermal Power Plant is directly a function of the steam flow rate and the enthalpy difference between the inlet side and the outlet side of the turbine. However, scaling does not occur on the exit side of the wellhead KMJ 68 because the concentration of silica is very small that is 0.05 ppm at geothermal steam temperature 200.5°C.Keywords: geothermal steam, scaling, corrosion, Small Scale Geothermal Power Plant ABSTRAKScaling dan korosi merupakan dua masalah yang sangat serius ditemukan pada pengoperasian PLTP Skala Kecil. Tulisan ini membahas sebagian hasil studi yang dilakukan untuk mengkaji pembentukan scaling pada PLTP Skala Kecil Kamojang 3 MW dan pengaruhnya pada daya listrik yang dihasilkan oleh PLTP Skala Kecil. Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa scaling terjadi pada Nozzle dan sudu-sudu turbin dimana mineral utama yang terdapat didalam sampel A (berupa endapan/padat) adalah Tridymate (SiO2), Pyrite (FeS2) dan Chlorite (ClO2). Sedangkan pada sampel B (endapan lepas/pasiran) dimana mineral utama yang terdapat didalam sampel adalah Tridymate (SiO2), Pyrite (FeS2), Plagioclase (Na,Ca)(Si,Al)4O8 dan Chlorite (ClO2). Analisis scaling ini dilakukan dengan menggunakan metoda XRD.(X-Ray Diffraction). Scaling yang terjadi pada bagian nozzle dari turbin uap menyebabkan laju aliran uap berkurang sehingga menurunkan daya yang dihasllkan PLTP Skala Kecil karena daya yang dihasilkan PLTP Skala Kecil secara langsung merupakan fungsi dari laju aliran uap dan perbedaan entalpi antara sisi masuk dan sisi keluar dari turbin. Akan tetapi, tidak terjadi scaling pada sisi keluar kepala sumur KMJ 68 karena kosentrasi silika sangat kecil yaitu sebesar 0,05 ppm pada temperatur uap panas bumi 200,5oC .Kata kunci : uap panas bumi, scaling, korosi, PLTP Skala Kecil,
<abstract> <p>This article begins with a dynamical analysis of the Permanent Magnet Synchronous Generator (PMSG) in a wind turbine system with quadratic nonlinearities. The dynamical behaviors of the PMSG are analyzed and examined using Poincare map, bifurcation model, and Lyapunov spectrum. Finally, an adaptive type-2 fuzzy controller is designed for different flow configurations of the PMSG. An analysis of the performance for the proposed approach is evaluated for effectiveness by simulating the PMSG. In addition, the proposed controller uses advantages of adaptive type-2 fuzzy controller in handling dynamic uncertainties to approximate unknown non-linear actions.</p> </abstract>
Tulisan ini menampilkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi hate rate dan efisiensi PLTU batubara berkapasitas 300 MW yang menggunakan spesifikasi batubara yang berbeda dari spesifikasi rancangan setelah beroprasi sekitar dua tahun. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa efisiensi boiler (HHV basis) pada pengujian aktual 100% LRC mengalami penurunan sebesar 3,25% dan pada pengujian dengan komposisi 50% LRC dan 50% MRC mengalami mengalami penurunan sebesar 2,91% dibandingkan dengan hasil komisioning. Kehilngan panas karena gas buang kering, kandungan air dalam bahan bakar dan pembakaran hidrogen memberikan kontrobusi yang besar terhadap penurunan efisiensi boiler dibandingkan dengan hasil komisioning. Pada beban maksimun, turbine hate rate pada 2 (dua) pengujian aktual 100% LRC masing-masing sebesar 1.994, 67 kcal/kWh dan 1.918,55 kcal/kWh, sedangkan pada pengujian dengan komposisi 50% LRC dan 50% MRC turbine hate rate adalah 1.977,52 kcal/kWh. Nilai tersebut lebih rendah 4,47% dan 3,78% untuk pengujian aktual 100% LRC dan lebih rendah 3,45% untuk pengujian 50% LRC dan 50% MRC dibandingkan dengan hasil komisioning. Gross plant hate rate (HHV basis) pada 2 (dua) pengujian 100% LRC masing-masing 2.320,60 kcal/kg dan 2.293,63% kcal/kg, sedangkan pengujian 50% LRC dan 50% MRC gross plant hate rate (HHV basis) adalah 2.290,75 kcal/kg. Nilai ini lebih besar masing-masing sebesar 3,28%, 2,08% dan 1,95% dibandinkan hasil komisioning (2.246.84 kcal/kWh)
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan hasil analisa eksergi yang telah dilakukan pada Sistem Turbin Uap PLTP Skala Kecil 3 MW Kamojang. Analisis eksergi adalah alat untuk identifikasi jenis, lokasi dan besarnya kerugian termal. Identifikasi dan kualifikasi kerugian ini memungkinkan untuk evaluasi dan perbaikan desain sistem termal . Analisa ini dilakukan dengan menggunakan data-data operasi pada waktu pengujian sinkronisasi dan membandingkan parameter kinerja PLTP yang dihasilkan terhadap parameter desain PLTP 3 MW. Pengujian dilakukan dengan rolling turbin uap dari putaran paling rendah 500 rpm, dilakukan selama kurang lebih satu jam sekaligus untuk memanaskan turbin uap agar tercapai temperatur yang merata pada turbin uap (warming up), kemudian putaran turbin uap di naikan secara bertahap dengan menghindari titik-titik putaran kritis sesuai dengan hasil bump test. Pada saat pengujian, tekanan kondensor pada saat Rolling jauh lebih tinggi dari nilai desain sebesar 0,16 barabsolut. sehingga Daya Real Generator tidak tercapai sesuai desain sebesar 3000 kW. Efisiensi isentropis turbin 67,88 % pada waktu Rolling tanggal 5 Mei 2019, 67,46 % pada waktu Rolling tanggal 25 Nov 2019 dan 72,5 % pada waktu desain. Efisiensi eksergi dari PLTP sebesar 33,19 % pada desain namun hanya 25,37 % pada waktu Rolling tanggal 5 Mei 2019 dan 23 % pada pada waktu Rolling tanggal 25 November 2019. Dari hasil pengujian Sinkronisasi 3 x 24 jam yang dilaksanakan pada bulan Mei 2019 dan pada bulan November 2019 dapat disimpulan bahwa Daya Real generator yang dihasilkan pada tanggal 5 Mei 2019 dan pada tanggal 25 Nov 2019 masing-masing 2138 kW dan 2003 kW.</p>
Exergy analysis was conducted in evaluating the performance of Muncipal Solid Waste Fired Steam Power Plant (PLTSa) to determine the locations and quantities of exergy losses. Wastes and exergy destructions in different processes of the plant were also been calculated. Total exergy available at incinerator input was 60.560,54 kW, consisted of 58.242,45 kW in MSW and 2.318,08 kW in the combustion air. The burning of 600 ton per day MSW in the PLTSa produced 8.482,83 kW Net Electric Power, accounted for 14,01 % of the overall exergy efficiency of the power plant. The plant produced electrical energy 59.447.673 kWh/year and reduced 240.900 ton MSW/year, thus contributing to CO2 emission reduction. Exergy efficiency of the turbine generator and condenser were 86,21 % and 78,48 % respectively. PLTSa component with the largest exergy destructions was incinerator-boiler (56,53 %), far exceeded the turbine generator (8,69 %), and condenser (3,79 %).Keywords: Exergy, Exergy Destruction, Steam Power Plant, Muncipal Solid Waste (MSW), Exergy Efficiency.ABSTRAKPentingnya analisa eksergi dalam mengevaluasi kinerja PLTSa telah terbukti. Analisa eksergi PLTSa telah dilakukan untuk mengetahui lokasi dan jumlah kerugian eksergi. Limbah dan destruksi eksergi dalam proses yang berbeda telah diindikasikan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa total eksergi yang tersedia pada input Incenerator adalah 60560,54 kW. Nilai ini terdiri dari 58242,45 kW yang terkandung dalam MSW dan 2318,08 kW dalam udara pembakaran. Pembakaran 600 ton per hari MSW pada sistem PLTSa menghasilkan 8482,83 kW daya listrik bersih dan 14,01 % efisiensi eksergi keseluruhan pembangkit. Pembangkit menghaslkan energi listrik sebesar 59447673 kWh/tahun dan mengurangi timbunan sampah sebanyak 240900 ton MSW/tahun, sehingga berkontribusi dalam mengurangi emisi CO2. Efisiensi eksergi dari sistem turbin generator dan sistem kondensor masing-masing adalah 86,21 % dan 78,48 %. Komponen PLTSa dimana terjadi destruksi eksergi yang terbesar berturut-turut adalah pada sistem Insinerator-boiler sebesar 56,53 % , sistem turbine - generator 8,69% dan sistem kondensor 3,79%.Kata kuncis: Eksergi, Destruksi Eksergi, PLTUSa, Sampah Padat Kota (MSW), Efisiensi Eksergi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.