Pengukuran kadar hemoglobin secara nasional dilakukan dengan cara invasif menggunakan metode sahli sebesar 27.9 %. Pengukuran kadar hemoglobin invasif membutuhkan waktu yang lama disebabkan proses analisis sampel darah pasien secara kimiawi di laboratorium darah. Secara umum, sampel darah diambil menggunakan jarum suntik, dimana hal tersebut dapat menyebabkan rasa sakit dan meningkatkan resiko penyebaran penyakit lainnya melalui luka akibat jarum suntik. Pengukuran kadar hemoglobin dapat dilakukan dengan menggunakan teknik multiwavelength oximetry. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat sistem pengukuran kadar hemoglobin non-invasif secara real-time berbasis internet of things menggunakan teknik multiwavelength oximetry dengan algoritma Extreme Gradient Boosting yang terintegrasi dengan Real-time Database dan sistem informasi berbasis android mampu memetakan pengguna menggunakan QR Code. Hasil pengujian menggunakan parameter RMSE didapatkan nilai 0.801085 yang menunjukkan tingkat kategori tinggi dan akurasi sebesar 94.91%. Sistem informasi dapat menampilkan informasi pengukuran kadar hemoglobin secara real-time dengan delay sebesar 317 ms dan throughput sebesar 3138 bps. Hasil pengujian fungsionalitas saturasi oksigen sebesar 0.654 % dengan selisih nilai pengukuran kadar saturasi oksigen tertinggi sebesar 1.33 % dan terkecil sebesar 0.08 %.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.