Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan mahasiswa pendidikan kimia dalam menyelesaikan masalah kontekstual kimia, dengan metode deskriptif studi kasus. Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan dengan subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan kimia FKIP Untan yang terdiri dari 3 angkatan (2019-2021) yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu teknik pengukuran dan teknik komunikasi tak langsung. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes uraian berjumlah 1 soal dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan dengan menghitung capaian total skor, menghitung interpretasi setiap kategori, dan menghitung capaian rata-rata tiap indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menyelesaikan masalah kontekstual kimia mahasiswa pendidikan kimia masih tergolong rendah dengan rata-rata persentase keseluruhan sebesar 51,35%. Interpretasi setiap kategori menunjukkan bahwa hanya mahasiswa tahun akademik 2019/2020 yang memperoleh kategori tinggi dengan persentase 6,67%, sedangkan mahasiswa tahun akademik 2021/2022 memperoleh persentase terbesar pada kategori rendah. Apabila ditinjau dari 3 indikator kemampuan menyelesaikan masalah diketahui mahasiswa pendidikan kimia tergolong rendah pada indikator mengenali konsep dan memberikan solusi, dan untuk mahasiswa tahun akademik 2020/2021 dan 2019/2020 pada indikator mengenali masalah sudah tergolong tinggi. Dalam meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah kontekstual kimia dapat dilakukan dengan peningkatan konsep dan melatih mahasiswa melalui soal tes yang berbasis kontekstual.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan mahasiswa pendidikan kimia dalam menyelesaikan masalah kontekstual kimia, dengan metode deskriptif studi kasus. Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan dengan subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan kimia FKIP Untan yang terdiri dari 3 angkatan (2019-2021) yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu teknik pengukuran dan teknik komunikasi tak langsung. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes uraian berjumlah 1 soal dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan dengan menghitung capaian total skor, menghitung interpretasi setiap kategori, dan menghitung capaian rata-rata tiap indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menyelesaikan masalah kontekstual kimia mahasiswa pendidikan kimia masih tergolong rendah dengan rata-rata persentase keseluruhan sebesar 51,35%. Interpretasi setiap kategori menunjukkan bahwa hanya mahasiswa tahun akademik 2019/2020 yang memperoleh kategori tinggi dengan persentase 6,67%, sedangkan mahasiswa tahun akademik 2021/2022 memperoleh persentase terbesar pada kategori rendah. Apabila ditinjau dari 3 indikator kemampuan menyelesaikan masalah diketahui mahasiswa pendidikan kimia tergolong rendah pada indikator mengenali konsep dan memberikan solusi, dan untuk mahasiswa tahun akademik 2020/2021 dan 2019/2020 pada indikator mengenali masalah sudah tergolong tinggi. Dalam meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah kontekstual kimia dapat dilakukan dengan peningkatan konsep dan melatih mahasiswa melalui soal tes yang berbasis kontekstual.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.