Latar Belakang: Bullying adalah insiden kekerasan pada anak yang dilakukan oleh anak lain atau orang yang lebih kuat. Bullying yang terjadi di sekolah dikenal sebagai bullying sekolah. Bullying bisa berupa ancaman, ejekan, pelecehan dan kekerasan fisik. Sekitar 17-20% siswa pernah mengalami bullying. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan insiden bullying di sekolah dasar dan dampaknya bagi siswa. Metode penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif untuk mengidentifikasi fenomena bulyying dan efeknya bagi siswa sekolah. Penelitian ini dilakukan pada November-Desember 2018 di Kabupaten Kudus. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Informan terdiri dari subjek dan korban bullying, guru, orang tua siswa berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan angket terbuka dan focus group discussion. Analisis data dilakukan dengan analisis tematik secara manual. Hasil: cemoohan, ancaman verbal dan fisik, pelecehan, kekerasan fisik (pukulan, tendangan) dan menyembunyikan barang korban adalah jenis-jenis insiden bullying di sekolah. Karakteristik korban bullying meliputi: usia yang lebih muda, jenis kelamin laki-laki, fisik yang lebih kecil, penampilan yang kurang rapi, kurang sosialisasi dan kurang berprestasi di sekolah. Efek dari intimidasi sering tidak masuk (enggan bersekolah), sering sakit, belajar dengan prestasi lebih rendah, putus sekolah. Kesimpulan: Bullying sekolah adalah fenomena negatif yang merugikan banyak siswa sehingga harus segera diatasi dengan melibatkan semua pihak, seperti guru, siswa dan orang tua mereka.
Salah satu ketidaknyamanan fisik saat menstruasi yaitu dismenorea, dimana bisa menyebabkan penderita harus istirahat dan meninggalkan pekerjaan sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari. Respon perilaku terhadap nyeri dapat mencakup pernyataan verbal, perilaku vocal, ekspresi wajah gerakkan tubuh, kontak fisik dengan orang lain, atau perubahan respons terhadap lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah karakteristik remaja putri mempunyai korelasi terhadap respon nyeri dismenorea. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas X di SMAN 3 Kabupaten Pati yang sudah mendapatkan menstruasi dan merasakan nyeri haid sebanyak 47 siswi. Penelitian dilakukan pada bulan juni-juli 2017. Tehnik analisis statistik data univariat dan analisis bivariat menggunakan uji korelasi Somers’d. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa karakteristik remaja putri yaitu umur, usia menarche, lama menstruasi dan riwayat dismenorea keluarga, didapatkan hasil bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara riwayat dismenorea keluarga dengan respon nyeri dismenorea dengan p velue=0,000, nilai r=0,482, ini dapat diartikan bahwa remaja putri dengan riwayat keluarga yang juga mengalami dismenorea memiliki kekuatan hubungan yang sedang dengan respon nyeri dismenorea dan mempunyai arah korelasi negatif. Diharapkan dapat dilakukan penelitian terkait dengan respon nyeri dismenorea dengan variabel yang berbeda dan remaja yang mengalami dismenorea supaya menambah wawasan tentang dismenorea serta penanganannya sehingga nyeri dismenorea dapat teratasi. Kata Kunci : Nyeri dismenorea, karakteristik remaja
Kanker serviks merupakan penyakit yang tejadi pada leher rahim (serviks). Kanker ini dipicu oleh infeksi human papilloma virus (HPV). Kanker serviks menempati urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan dengan insidensi 9,7% dan jumlah kematian 9,3% dari seluruh kanker pada perempuan di dunia. Tujuan penelitian untuk menganalisis peran dukungan keluarga dengan pengambilan keputusan wanita dalam melakukan deteksi dini kanker serviks. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain case control, sampel terdiri dari kelompok kasus dan kelompok kontrol masing-masing 43 responden pada setiap kelompok, yang diambil secara purposive sampling. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan pada semua wanita, baik yang sudah melakukan deteksi dan belum melakukan deteksi dini kanker serviks. Tehnik analisa data bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran dukungan keluarga dengan pengambilan keputusan melakukan deteksi dini kanker serviks. Manfaat penelitian untuk mengetahui bahwa peran dukungan keluarga dapat mempengaruhi wanita dalam melakukan deteksi dini kanker serviks, maka dari itu disarankan pada petugas kesehatan untuk memperluas sasaran promosi kesehatan, tidak hanya pada kelompok wanita saja tetapi pada keluarga dan khususnya suami. Sehingga kanker serviks dapat terdeteksi sedini mungkin.
ABSTRAK Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap jam 50 anak balita di Asia Tenggara meninggal dunia karena diare. Diare dan infeksi pernafasan akut adalah pembunuh anak balita terbesar di Asia Tenggara. Namun pada anak-anak di kawasan Asia Tenggara bisa sampai 12 kali dalam satu tahun per setiap anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku ibu dalam pencegahan diare dengan kejadian diare pada balita. Desain Penelitian menggunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 38 responden (ibu yang memiliki balita) yang telah memenuhi kriteria inklusi. Analisa data statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan nilai Chi-Square hitung sebesar ,001-,085. Hasil ini menunjukkan ada hubungan antara perilaku ibu dalam pencegahan diare dengan kejadian diare pada balita di desa Prambatan Lor Kabupaten Kudus. Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara dua variabel yaitu nilai koefisien kontingensi 0,641 di atas 0,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang kuat. Kesimpulan Ibu yang memiliki perilaku yang kurang baik dalam pencegahan diare sangat berpengaruh terhadap cara pencegahan terhadap kejadian diare, sehingga terdapat hubungan antara perilaku ibu dalam pencegahan diare dengan kejadian diare pada balita.Kata Kunci : perilaku, pencegahan diare, diare
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.