Musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus) merupakan salah satu jenis mamalia kecil seukuran kucing (cat-sized mammals) yang hidup di Asia Selatan dan Tenggara. Di Indonesia, musang jenis luwak kerap dimanfaatkan sebagai hewan untuk produksi biji kopi luwak. Dalam praktiknya, produksi biji kopi luwak ini sering ditemukan pelanggaran kesejahteraan hewan terhadap musang luwak sebagai hewan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas pemeliharaan musang luwak pada salah satu penangkaran yang berlokasi di daerah Pegunungan Malabar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Variabel yang diamati meliputi tingkat kesejahteraan musang luwak serta manajemen pemeliharaan dan pengelolaan yang diterapkan di penangkaran. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi tidak langsung, pengisian daftar pertanyaan campuran (tipe tertutup dan tipe terbuka), pengisian checklist serta studi literatur. Selanjutnya, data yang diperoleh diolah dan disajikan secara deskriptif dengan kategori penilaian akhir meliputi buruk (skor 1) hingga memuaskan (skor 5). Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai 88.7 dari peneliti dan 100 dari pengelola, dengan angka rata-rata sebesar 94.35. Skor yang diperoleh diklasifikasikan ke dalam kategori ‘Sangat Baik’. Meski demikian masih terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan untuk menyempurnakan implementasi praktik kesrawan bagi satwa di penangkaran, terutama hal-hal yang berkaitan dengan aspek bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit serta aspek bebas dari rasa takut dan tertekan.
Livestock productivity can be increased by promoting growth using feed supplements such as fish oil containing omega 3, 6 and 9. These ingredients can also be found in Moringa seed oil which is cheaper and easier to find than fish oil. Omega 3 and 6 can increase dietary palatability thereby increasing feed intake which helps increase body weight which is correlated with organ weight. Based on this, a study was conducted that aims to compare the effect of Moringa seed oil and fish oil on organ weight and blood hematological profiles of mice. The study used 24 male mice of the DDY strain which were divided into three groups, namely the control group (Na-CMC-1%), KSO (moringa seed oil), and Omega-3 (fish oil). Mice were checked for temperature, GDP, and body weight at the beginning and end of the experimental period after 6 weeks. After that, the mice were sacrificed and blood samples were taken for hematological examination and the heart, liver, white fat tissue, and kidneys were weighed. The results showed that the average heart weight (0.120 grams) and white fat tissue (0.145 grams) decreased in the KSO group, as did RBC (8.285×106/μl), WBC (2,943×103/μl) and platelets (506 ,5×103/μl), but statistically there was no significant difference in hematological parameters, body temperature, GDP, body weight and liver and kidney weight p(> 0.05). However, there was a difference in heart weight and white fat tissue p(<0.05). In conclusion, Moringa seed oil can affect organ weight and blood hematological profiles like fish oil, but further research is needed to ensure that Moringa seed oil can be used as an alternative to fish oil substitute feed supplements.
Dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist pada tahun 2019 status konservasi burung murai batu (Copsychus malabaricus) di dunia tergolong beresiko punah. Di Pulau Jawa murai termasuk burung langka. Penyebab utama kelangkaan dan kepunahan adalah rusaknya habitat dan perburuan untuk diperdagangkan, sehingga perlu adanya upaya konservasi salah satunya dalam bentuk kegiatan penangkaran agar keberadaanya tetap lestari. Annafi Bird Farm merupakan salah satu penangkar burung murai batu yang berada di Cirebon, Jawa Barat dalam pemanfaatannya perlu untuk memperhatikan kesejahteraan hewan. Kesejahteraan hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan. Penilaian terhadap penerapan kesejahteraan hewan dapat membantu pihak penangkar untuk lebih memperhatikan kesejahteraan satwa dari penanganan medis maupun non-medis. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesejahteraan burung murai batu yang dikelola oleh penangkar Annafi Bird Farm. Sampel responden diambil menggunakan total sampling yaitu satu animal keeper yang bekerja di penangkaran. Selain itu dilakukan pengamatan pada 65 ekor burung dari seluruh kandang. Variabel yang diamati adalah kesejahteraan hewan dan program kesejahteraan hewan pada burung murai batu di penangkaran. Pengambilan data dilakukan menggunakan wawancara terstruktur dan lembar observasi checklist mengacu pada peraturan dirjen PHKA No. 6 Tahun 2011 yang diisi oleh peneliti dan pengelola kemudian data diolah secara deskriptif. Hasil didapatkan bahwa menurut peneliti memiliki skor 74,8 dan menurut pengelola 82. Skor tersebut termasuk kategori baik. Hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan murai batu yaitu pada dimensi bebas rasa sakit dan luka dan bebas bebas dari rasa takut dan tertekan.
Pengendalian populasi hewan umumnya dilakukan dengan sterilisasi. Namun biaya yang diperlukan cenderung mahal sehingga diperlukan tindakan lain untuk mengendalikan populasi hewan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai herbal yang digunakan untuk kontrasepsi alami hewan sedang dikembangkan. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa pemberian ekstrak etanol akar alang-alang menyebabkan penurunan bobot kelenjar testis, vesical seminalis dan epididimis sehingga menyebabkan penurunan produksi spermatozoa dan perubahan profil metabolit pada mencit jantan. Namun, pengaruh ekstrak etanol akar alang-alang terhadap morfometri fetus dari mencit betina dikawinkan dengan mencit jantan perlakuanbelum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol akar alang-alang hasil konsepsi mencit jantan pada mencit betina yang tidak diberi perlakuan. Mencit jantan diberi ekstrak etanol akar alang-alang selama 180 hari (Imperata cylindrica) 90 dan 115 mg/kg BB per oral kemudian dikawinkan dengan mencit betina yang tidak diberi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah fetus, berat badan dan panjang fetus pada kelompok perlakuan 90 dan 115 mg/kgBB. Pemberian ekstrak etanol akar alang-alang pada mencit jantan berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah mencit betina yang bunting dan morfometri fetus yang dikandung mencit betina.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.