Pertumbuhan produksi gula aren di Kabupaten Lebak sebagai sentra aren di Provinsi Banten terus menunjukkan tren yang positif sehingga merupakan sumber pemasukan penting bagi banyak rumah tangga di Kabupaten Lebak. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis perilaku ekonomi rumahtangga petani gula aren yang meliputi curahan waktu kerja anggota rumahtangga petani, produksi dan pendapatan dan pengeluaran konsumsi rumahtangga pengrajin gula aren di Kabupaten Lebak. Data penelitian yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diolah secara deskriptif dan kuantitatif. Data kuantitatif diolah menggunakan model persamaan simultan dengan metode kuadrat terkecil (2SLS). Curahan kerja pada usaha aren dipengaruhi secara signifikan oleh jumlah pohon aren yang dimiliki dan curahan waktu kerja pada usaha non aren. Curahan kerja pada usaha non aren dipengaruhi secara signifikan oleh pendapatan dari usaha non aren sementara variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan. Variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi aren adalah biaya produksi dan jumlah pohon aren yang dimiliki. Sedangkan curahan waktu kerja usaha aren tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi.
Vegetable Price Risk During Covid-19 Pandemic in Serang City. This research aims to analyze price risk of vegetables during pandemic period in Serang City and to identify risk sources of high price risk vegetables in Serang city. Research was conducted by using secondary data from central bureau of statistic of Banten. Risk level was obtained by variation coefficient analysis through variance and standard deviation analysis. Identification of risk sources is conducted descriptively. Analysis result show that vegetables with high price risk with variation coefficient are spinach (0.058), long beans (0.052), potato (0.057), cucumber (0.094), cabbage (0.116), chayote (0.056), bean sprouts (0.059), long eggplant (0.051) and tomato (0.119). It can be concluded that tomato is vegetable with the highest risk which is followed by cabbage, cucumber, bean sprouts, spinach, potato, long beans, and long eggplant. Risk sources are generally caused by vegetables character which is typically perishable and supply fluctuations which is caused by pandemic condition.
PENDAHULUAN LATAR BELAKANGIndonesia sebagai suatu kepulauan yang terletak di daerah tropis sekitar khatulistiwa memiliki beragam jenis tanah yang mampu menyuburkan tanaman. Sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun, kondisi alam yang memenuhi persyaratan tumbuh tanaman, serta curah hujan rata-rata per tahun yang cukup tinggi, semua kondisi itu merupakan faktor-faktor ekologis yang baik untuk membudidayakan tanaman perkebunan.Perkebunan merupakan salah satu sub sektor yang memegang peranan penting dalam perolehan devisa negara nonmigas. Komoditi utama perkebunan yang diekspor adalah kopi, teh, kelapa sawit, karet, tembakau, lada dan kakao. Kakao (Theobroma cacao L.) adalah komoditi perkebunan yang telah berkembang pesat dan mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk di beberapa provinsi, juga sebagai penghasil devisa terbesar ketiga setelah komoditi karet dan kelapa sawit. Selain itu menurut Baharsjah (1995) dalam Dampa (2003, kakao juga merupakan komoditi andalan Direktorat Jenderal Perkebunan yang didasarkan atas pertimbangan: a) secara biologis komoditi kakao menghendaki naungan sehingga sesuai untuk dikembangkan di bawah tanaman lain. Hal ini memungkinkan usaha kakao tersebut sebagai cabang usahatani yang baru; b) secara ekonomis, kakao termasuk komoditas yang cepat menghasilkan dibanding tanaman keras
More than 70 percent of cocoa plantation in Banten Province is smallholder farming. Most of them are located in Lebak district. The aims of this study is to analyze and formulate the best development strategy of cocoa agribusiness in Lebak District, Banten Province. Data used is primary and secondary data (quantitative and qualitative) which was processed by SWOT and QSPM analysis. The results of analysis (IFE analysis) concluded that good cocoa seed provided by government is the main strength of cocoa development in Lebak District (0.64). Meanwhile based on EFE analysis, the highest score (0,51) of opportunity is Illumination of good cultivation that can be practiced by cocoa farmers. There are some main strategies that can be conducted by Lebak district government to develop of agribusiness cocoa based on SWOT analysis, namely (i) Providing good cocoa seed and educating farmers how to cultivate cocoa well with agronomy technology and plant protection, (2) Minimizing price fluctuation by increasing cocoa quality (3) Developing processing industry to increase the commodity value; and (4) Providing the capital access for farmers to develop their cocoa farming; (5) Creating the best market system ese instructions give you the basic guidelines for preparing papers for IEEE conference proceedmmings.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.