Penggunaan zat aditif berupa bahan pengawet, penyedap, pemanis mapun suplemen pada makanan dewasa ini tidak dapat dihindari untuk menjamin persediaan dan peningkatan mutu makanan, namun sangat sedikit orang yang tahu, sadar dan peduli terhadap dampak negatifnya. Tulisan ini menyajikan informasi mengenai teknik identifikasi keberadaan zat aditif pada makanan dan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran kepada khalayak sasaran untuk meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, tim pengabdian ini melakukan dua macam kegiatan yaitu penyulahan dan demonstrasi. Kegiatan penyuluhan untuk penyampaian materi dampak zat aditif pada makanan terhadap kesehatan. Demontrasi cara identifikasi keberadaan zat aditif pada makanan dan contoh jeni-jenis makanan yang mengandung zat aditif. Hasilnya, kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada 08 September Tahun 2020 diikuti oleh 20 orang siswa dan 10 orang guru SMP Negri 4 Gunungsari Kabupaten Lombok Barat.
This study aims to determine the tendency of learning styles possessed by fifth-grade primary school students in cluster 3 Gunungsari sub-district in 2018/2019. This research is a type of quantitative research using survey methods. The type of survey used in this study is a cross-sectional type. The variables in this study are learning styles which include visual, auditory, and kinesthetic. The population in this study were all fifth-grade primary school students in cluster 3 of Gunungsari sub-district in 2018/2019. The sample used as many as 52 students with sampling was conducted by probability sampling technique using proportional simple random sampling. The technique of collecting data uses a closed questionnaire. The analysis technique used is descriptive statistics. The results showed that every fifth-grade primary school student in cluster 3 Gunungsari sub-district in 2018/2019 tended to one of the visual, auditory, or kinesthetic learning styles. The majority of students have a tendency to visual learning styles with percentage details of 53.85%, while 34.61% of students have a tendency toward auditory learning styles, and 11.54% of students have a tendency to kinesthetic learning styles.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) ini merupakan seri lanjutan dari kegiatan Abdimas sebelumnya pada 2021 lalu (Putera, 2021). Sedikit berbeda dengan sebelumnya, topik kegiatan Abdimas tahun ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para guru tentang Linguistic Landscape dalam literasi digital. Sebagai sebuah pendekatan baru dalam studi kemultibahasaan dan pembelajaran bahasa Inggris, LL mendorong untuk lebih banyak menggunakan materi-materi, dan tema-tema pembelajaran otentik yang ada di sekeliling kita baik yang berasal dari sumber non-digital maupun digital. Penggunaan materi dan tema-tema otentik akan menghasilkan pembelajaran yang kontekstual, relevan dengan situasi dan kondisi siswa, dan lebih bermakna sebab siswa lebih memahami isu-isu otentik yang ada di sekitarnya (seperti masalah sampah, bahaya merokok, dll) dibandingkan dengan isu-isu non-otentik yang tidak pernah/belum pernah mereka lihat, rasakan, dan alami selama hidupnya. Berlimpahnya bahan-bahan digital (digital landscape) bisa dimanfaatkan menjadi bahan ajar pembelajaran bahasa Inggris yang efektif, murah, dan mudah didapat. Sejalan dengan itu, maka sosialisasi tentang LL dalam literasi digital menjadi sangat penting mengingat pembelajaran abad 21 saat ini mempersyaratkan para guru dan siswa untuk cakap (literate) dalam menggunakan teknologi digital, sadar (aware) dan paham dengan permasalahan yang sedang terjadi di lingkungannya sehingga mereka tidak hanya kompeten dalam menggunakan bahasa namun juga dapat memberi solusi bagi perbaikan masyarakat dan lingkungannya. Metode yang akan digunakan adalah sosialisasi 3 tahap: Pertama, memberi penyuluhan tentang konsep dan hasil studi LL dalam literasi digital; Kedua, menjelaskan tentang sumber-sumber LL dalam dunia digital; dan Ketiga, menjelaskan hasil studi tentang LL dalam literasi digital; dan Keempat, diskusi dan tanya jawab tentang manfaat dan tantangan penerapan LL dalam pembelajaran berbasis digital atau online. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para peserta menyambut gembira kegiatan ini karna mengambil lokasi yang nyaman dan asri yakni lesehan Bebek Galih dimana mayoritas dari mereka belum pernah mendatangi dan senang dengan suasana baru yang tidak melulu di ruangan sekolah. Lokasi ini dipilih atas rekomendasi dari para guru peserta dengan mengedepankan konsep berbagi ilmu sambil bertamasya. Manfaat lainnya, para peserta mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan tentang konsep LL, memunculkan ide-ide baru dalam menyusun bahan pembelajaran bahasa Inggris dari sumber-sumber digital/online, dan dalam merancang projek/tugas bagi siswa yang dapat dilakukan dari digital ke digital (D to D), digital ke non-digital (D to DG), atau non-digital ke digital (ND to D). Selain manfaat, adapula tantangan yang dihadapi oleh para guru Bahasa Inggris dalam menerapkan konsep LL yakni masih kurangnya literasi siswa, masih terbatasnya akses internet di sekolah khususnya yang berada di kaki gunung yang terjendala sinyal, dan aturan larangan menggunakan gawai seperti HP dan sejenisnya. Secara umum, konsep LL berbasis digital dalam pembelajaran bahasa Inggris dianggap sangat relevan dengan konsep pendidikan abad 21 dan program merdeka belajar dimana guru dan siswa dituntut untuk memiliki kecakapan/literasi dalam menggunakan teknologi, informasi, dan media. Beberapa tema yang diusulkan untuk Abdimas berikutnya adalah tindaklanjut penyusunan bahan ajar bahasa Inggris berbasis literasi digital dan perancangan soal-soal LL dari sumber digital untuk mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa. Harapan dari semua peserta, semoga kegiatan ini dapat terus dilanjutkan di tahun selanjutnya.
The English language is increasingly important for the teaching profession in the globalization era. Remarkably rapid development in science and technology needs teachers to catch up with development for their science teaching materials. All standard science books and publications are in English. In contrast, many preservice Biology teacher students have difficulties in learning English. This present study was qualitative research aimed to describe students' needs and expectations in learning English for academic purposes (EAP). The sample consists of 111 students in the second semester of the Biology Education Study Program. Google-form questionnaires were applied to collect data via a social networking group. The results of the study revealed that there was a mismatch between students' objective and EAP. Most students (67.57%) want to improve their speaking skills. The study also found that very few students (<3%) think they need to learn reading skills, despite most of them (52.52%) have low level of vocabulary and grammar mastery. Reading materials and videos are learning resources that are as important as the lecturer. Assignments and quizzes are both among the most beneficial learning activities for the students. Students' expectations to learn speaking skill can be used to achieve other EAP objectives, such as reading and writing skills.
The focus of this study is to know students' perceptions on English in order to give some feedbacks to improve their ability in learning English. Therefore, the objectives of the study were to investigate the students' perceptions on English as a medium of instruction, to know some factors influencing the students' perceptions and to identify whether there is any relationship between students' perceptions and their English achievements. This study employed qualitative research and the data were collected through documentation, classroom observation and questionnaire which were analyzed using percentage formula. The study reveals that students have both positive and negative perceptions against English and there are some factors contributing to students' perceptions, such as attitudes, beliefs about self, goals, involvement, environmental support and personal attributes. Keywords-perceptions, medium of instruction, English as a medium of instruction.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.