Biodegradable polybags are an alternative to overcome the weakness of synthetic polybags because of their degradation properties. Oil palm empty fruit bunches contain a lot of cellulose so that they can be used as a biodegradable polybag. Wet Strength serves to increase the physical strength of bio-polybags when exposed to water (in wet conditions) so that water content stability is required. In this study, Cellulose Stearate Esters were synthesized in an effort to increase the stability of the water content in bio-polybags. Cellulose Stearate Esters are synthesized through a transesterification reaction between -Cellulose isolated from Oil Palm Empty Fruit Bunches (EFB) with methyl stearate. The synthesis of cellulose stearate esters was carried out by refluxing for 2 hours using methanol solvent with various catalysts Na2CO3 5, 10, 15, 20 mg and with volume variations of methyl stearate 5, 10, 15. And the best variation was determined based on the degree of substitution test, namely with variations Na2CO3 catalyst 20 mg and volume of methyl Stearate 15 ml, amounting to 1.95. The result of the synthesis, namely cellulose stearate, was tested for functional groups by FT-IR spectroscopy and surface morphology using SEM. The formation of cellulose stearate is supported by the FT-IR spectrum in the wavenumber region of 3468.01 cm-1 indicating an OH group, 3062.96 cm-1 indicating a CH stretching group, 1695.43 cm-1 indicating a C=O group, cm-1 indicating a CH bending group, 1095.57cm-1 indicates a COC group, 609.51cm-1 indicates a (CH2)n>4 group. The results of surface morphology analysis using SEM showed that the surface of cellulose stearate looked homogeneous, more regular and had denser cavities than -Cellulose
Tandan kosong kelapa sawit (TKS) adalah salah satu produk samping (by-product) berupa padatan dari industri pengolahan kelapa sawit. Kandungan selulosa yang cukup tinggi yaitu sebesar 40% menjadikan Tandan Kosong Sawit sebagai alternatif lain untuk dimanfaatkan Selulosa sebagai bahan baku pembuatan Ester Selulosa stearat. Ester Selulosa Stearat disintesa melalui reaksi transesterifikasi antara α-Selulosa hasil isolasi dari Tandan Kosong Sawit (TKS) dengan metil stearat. Sintesa Metil stearat dilakukan dengan mereaksikan metanol dan asam stearat dengan bantuan katalis H2SO4(p). Sintesis Ester selulosa stearat dilakukan dengan cara refluks selama 2 jam menggunakan pelarut metanol dengan variasi katalis Na2CO3 5, 10, 15, 20 mg dan dengan variasi volume metil stearat 5, 10, 15. Dan diambil variasi terbaik ditentukan berdasarkan uji derajat substitusi yaitu dengan variasi katalis Na2CO3 20 mg dan volume metil Stearat 15 ml, sebesar 1,95. Hasil sintesis yaitu selulosa stearat diuji gugus fungsi dengan spektroskopi FT-IR dan morfologi permukaan menggunakan SEM. Terbentuknya selulosa stearat didukung oleh spektrum FT-IR pada daerah bilangan gelombang 3468,01 cm-1 menunjukkan gugus O-H, 3062,96 cm-1 menunjukkan gugus C-H streching, 1695,43 cm-1 menunjukkan gugus C=O, cm-1 menunjukkan gugus C-H bending, 1095,57cm-1 menunjukkan gugus C-O-C, 609,51cm-menunjukkan gugus (CH2)n>4. Hasil analisis morfologi permukaan menggunakan SEM menunjukkan bahwa permukaan selulosa stearat tampak homogen, lebih teratur dan memiliki rongga-rongga yang lebih rapat daripada α-Selulosa.
Tandan kosong kelapa sawit (TKS) adalah salah satu produk samping (by-product) berupa padatan dari industri pengolahan kelapa sawit. Kandungan selulosa yang cukup tinggi yaitu sebesar 40% menjadikan Tandan Kosong Sawit sebagai alternatif lain untuk dimanfaatkan Selulosa sebagai bahan baku pembuatan Ester Selulosa stearat. Ester Selulosa Stearat disintesa melalui reaksi transesterifikasi antara α-Selulosa hasil isolasi dari Tandan Kosong Sawit (TKS) dengan metil stearat. Sintesa Metil stearat dilakukan dengan mereaksikan metanol dan asam stearat dengan bantuan katalis H2SO4(p). Sintesis Ester selulosa stearat dilakukan dengan cara refluks selama 2 jam menggunakan pelarut metanol dengan variasi katalis Na2CO3 5, 10, 15, 20 mg dan dengan variasi volume metil stearat 5, 10, 15 ml. Variasi terbaik ditentukan berdasarkan uji derajat substitusi yaitu dengan variasi katalis Na2CO3 20 mg dan volume metil Stearat 15 ml, sebesar 1,95. Hasil sintesis yaitu selulosa stearat diuji gugus fungsi dengan spektroskopi FT-IR dan morfologi permukaan menggunakan SEM. Terbentuknya selulosa stearat didukung oleh spektrum FT-IR pada daerah bilangan gelombang 3468,01 cm-1 menunjukkan gugus O-H, 3062,96 cm-1 gugus C-H streching, 1695,43 cm-1 gugus C=O, 1465,90 cm-1 gugus C-H bending, 1095,57cm-1 gugus C-O-C, dan 609,51cm-1 gugus (CH2)n>4. Hasil analisis morfologi permukaan menggunakan SEM menunjukkan bahwa permukaan selulosa stearat tampak homogen, lebih teratur dan memiliki rongga-rongga yang lebih rapat daripada α-Selulosa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.