ABSTRAK Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi. Pemerintah telah mencanangkan program ASI Eksklusif, namun terdapat permasalahan yaitu ibu belum memberikan ASI Eksklusif pada bayinya karena kurangnya pemahaman Ibu mengenai teknik menyusui yang benar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang cara pemberian ASI pada bayi yang baik dan benar sehingga ibu dapat menerapkannya agar proses menyusui dapat berjalan dengan lancar dan cakupan pemberian ASI Eksklusif dapat meningkat. Program pengabdian masyarakat dilakukan dengan pendekatan pada ibu menyusui untuk melakukan edukasi menggunakan booklet tentang pemberian ASI pada bayi yang baik dan benar. Kegiatan dimulai dengan pemberian pre test kemudian pemberian edukasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan pemberian post test. Jumlah peserta edukasi sebanyak 10 ibu menyusui di Desa Dangkel. Monitoring dan evaluasi terkait peningkatan pengetahuan dari ibu kaitannya dengan edukasi dan pendampingan dilakukan dari bagian gizi FKM UNDIP. Rata-rata pengetahuan ibu menyusui mengenai ASI dan pemberian ASI sebelum dilakukan edukasi adalah 70 dengan skor terendah 50 dan skor tertinggi 90. Setelah diberikan materi terdapat kenaikan pengetahuan ibu dilihat dari kenaikan rata-rata pengetahuan ibu menjadi 96 dengan skor terendah 80 dan skor tertinggi 100. Pengetahuan ibu menyusui setelah diberikan edukasi mengalami peningkatan dilihat dari skor yang diperoleh sebelum dan sesudah edukasi. Kata Kunci: Edukasi, Booklet, ASI , Pengetahuan Ibu ABSTRACT Breast milk is the best food for babies. The government has launched an exclusive breastfeeding program, but several mothers have not given exclusive breastfeeding to their babies due to the mother's lack of understanding regarding proper breastfeeding technique. This community service activity aims to increase the knowledge of breastfeeding mothers about how to properly breastfeed their babies, so that mothers can apply it, the breastfeeding process can run smoothly, and the coverage of exclusive breastfeeding increase. The community service program is carried out with an approach to breastfeeding mothers to educate using booklets about the properly of breastfeeding for babies. The activity began with giving a pre test then giving education followed by a question and answer session and giving a post test in endline of the activity. The number of participants who involved this activity were 10 breastfeeding mothers in Dangkel Village. Monitoring and evaluation related to increasing knowledge from mothers in relation to education and assistance is carried out from the nutrition department of FKM UNDIP. The average knowledge of breastfeeding mothers about breastmilk and breastfeeding before education was 70 with the lowest score was 50 and the highest score was 90. After being given the material there was an increase in breastfeeding mother’s knowledge seen from the increase in the average knowledge of breastfeeding mothers to 96 with the lowest score was 80 and highest score was 100. Knowledge of breastfeeding mothers after being given education has increased as seen from the scores obtained before and after education. Keywords: Education, Booklets, Breastfeeding, Mother's Knowledge
Latar Belakang: Berat badan lahir rendah memiliki dampak negatif karena menyangkut angka kematian bayi dan dapat menyebabkan masalah gizi lain. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena terdapat variabel khusus yaitu karakteristik daerah pertanian dan sebagai penghasil tembakau. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR di Puskesmas Kertek 2. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasinya seluruh bayi yang lahir di Puskesmas Kertek 2 Kabupaten Wonosobo tahun 2020. Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus besar sampel survei dengan nilai N yang sudah diketahui dan diambil dengan teknik simple random sampling. Variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini antara lain anemia, usia Ibu, lingkar lengan atas, pertambahan berat badan Ibu, usia kehamilan, paritas, penyakit dan infeksi saat hamil, jarak kehamilan, paparan pestisida, asap rokok, alkohol, status ekonomi, dan pendidikan. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan Fisher Exact dengan signifikansi p-value <0,05. Analisis data multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik biner. Hasil: Faktor Ibu yang berhubungan dengan BBLR adalah usia Ibu (p=0,003) ,usia kehamilan (p=0,000), paritas (p=0,022) dan jarak kehamilan (p=0,018). Faktor lain seperti anemia, lingkar lengan atas, pertambahan berat badan Ibu, penyakit dan infeksi, faktor lingkungan dan sosial ekonomi tidak menujukkan hubungan yang signifikan. Kesimpulan: Faktor risiko terjadinya berat badan lahir rendah di Puskesmas Kertek 2 Kabupaten Wonosobo adalah usia Ibu, usia kehamilan, paritas, dan jarak kehamilan.
Background: Adolescent blood sugar levels in Indonesia can be influenced by nutritional status and body composition. Adolescents with obesity and low levels of physical activity, were at risk of having high blood sugar levels. Objectives: The purpose of this study was to analyze the correlation between body mass index, percent body fat, physical activity and adolescent blood sugar levels Methods: This research was an analytic observational study with a cross sectional design. The subjects in this study were 27 students at one of the univercity in Central Java with an age range of 18-23 years who were taken by purposive sampling. Blood sugar variables were measured using instantaneous blood sugar measurements with an easy touch glucometer. Body fat percentage was measured using a Bio Impedance Analyzer (BIA). Body weight was measured using a digital scale, height was measured using a microtoise. Physical activity levels were measured using the physical activity level (PAL) recall form. Meanwhile, the data on the characteristics of the subjects were collected through a questionnaire. Data analysis used in this study was Kendall's tau-b, Mann Whitney-U and Independent Sample T-test.Results: The blood sugar levels in this study were all in the normal category. The mean blood sugar level for teenagers is 110.56 ± 21.66. Most of the body mass index (55.6%) of adolescents are included in the normal category. The majority of adolescents have a body fat percentage category of overweight as much as 37% and obesity as much as 37%. Based on the results of the analysis, it was found that there was no relationship between percent body fat, BMI, and physical activity with sugar levels.Meanwhile, there was a correlation between age and blood sugar levels (p= 0.012 r=0.380). In addition, there was a difference in the average percentage of body fat for male and female where female have more fat than male.Conclusion: Body mass index, percent body fat, and physical activity are not related to blood sugar levels. Age is another variable in this study that is related to blood sugar levels Keywords: Adolescents; Body fat percent; Blood sugar; BMI; Physical activityABSTRAK Latar belakang: Kadar gula darah remaja di Indonesia dapat dipengaruhi oleh status gizi dan komposisi tubuh. Remaja dengan status gizi obesitas berisiko memiliki kadar gula darah yang tinggi. Tingkat aktivitas fisik remaja yang rendah juga berisiko meningkatkan kadar gula darah.Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah remaja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah berjumlah 27 orang dengan rentang usia 18-23 tahun yang diambil secara purposive sampling. Variabel gula darah diukur menggunakan pengukuran gula darah sesaat dengan easy touch glucometer. Persen lemak tubuh diukur dengan Bio Impedance Analyzer (BIA). Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan digital, tinggi badan diukur menggunakan microtoise. Tingkat aktivitas fisik diukur menggunakan form recall physical activity level (PAL). Sedangkan data karakteristik subjek dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kendall’s tau-b, Mann Whitney U, dan Independen Sample T-test.Hasil: Kadar gula darah semaja dalam penelitian ini seluruhnya dalam kategori normal. Rerata kadar gula darah sesaat remaja adalah 110,56 ± 21,66. Sebagian besar (55,6%) indeks massa tubuh remaja termasuk dalam kategori normal. Sebagian besar remaja memiliki kategori persen lemak tubuh overweight sebanyak 37% dan obesitas sebanyak 37%. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara persen lemak tubuh, IMT, dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah. Namun, ada hubungan antara usia dengan kadar gula darah (p= 0,012 r=0,380).Simpulan: Indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik tidak berhubungan dengan kadar gula darah, terdapat variabel lain dalam penelitian ini yang berhubungan dengan kadar gula darah yaitu usia.Kata Kunci : Aktivitas fisik; Gula darah; IMT; Persen lemak tubuh; Remaja
Abstrak: Masalah gizi menjadi prioritas yang masuk dalam Sustainable Development Goals (SDG’s). Kelompok yang sangat rentan mengalami kekurangan gizi adalah balita yang seringkali ditemukan mengalami gizi buruk, namun orang tua kurang menyadari. Kader Posyandu adalah stakeholder yang dapat membangun kepercayaan di masyarakat yang perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan gizi buruk maka dilakukan pelatihan deteksi dini gizi buruk dengan pita lingkar lengan atas (Lila) untuk kader posyandu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan kader sehingga dapat ikut serta dalam upaya penurunan gizi buruk. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan paparan materi dan simulasi cara deteksi dini gizi buruk. Kegiatan pelatihan ini dilakukan di ruang pertemuan Balai Desa Sumowono dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Kegiatan pelatihan disambut dengan antusias dan dapat meningkatkan keterampilan kader. Sebelum dilakukan pelatihan, sebagian besar kader belum dapat melakukan pengukuran lingkar lengan atas balita dengan benar. Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat ini setelah dilakukan pelatihan, sebanyak 90% kader sudah bisa mengukur lingkar lengan atas balita dan menginterpretasikannya secara benar.Abstract: Nutrition is one of the priority issues included in the points of the Sustainable Development Goals (SDG's). The group that is most vulnerable to malnutrition is the toddler. Toddlers are often found to be suffering from malnutrition which sometimes their parents are not aware. Posyandu cadres become one of the stakeholders who can build trust in the community and need to be equipped with adequate knowledge and skills. In the context of preventing and overcoming malnutrition, training on early detection of malnutrition on upper arm circumference ribbons for posyandu cadres is carried out. This community service activity aims to improve the expertise and skills of cadres so that they can participate in reducing cases of malnutrition. The implementation of this activity was carried out by providing exposure to material related to malnutrition, and simulating together how to detect early with upper arm circumference ribbons. This training activity was conducted in the Sumowono Village Hall meeting room. Participants who took part in the training activities were posyandu cadres in the working area of the Sumowono Health Center as many as 20 people. The training activities went well and were greeted enthusiastically by the participants. Before training, most of the cadres had not been able to measure the upper arm circumference of toddlers correctly. Based on this community service activity, after the training, as many as 90% of the cadres were able to measure the upper arm circumference of toddlers and interpret it correctly.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.