The village government is currently given lots of new authority and funding from both the central and regional governments. Such things aim to increase the progress of development and prosperity of village communities. Unfortunately, this does not necessarily make the village governments run according to existing laws. Worse, they do not necessarily make progress. Concerning the prosperity of villagers, since the enactment of Law Number 22 of 1999, major changes have happened to villages. They are no longer areas that are directly supervised by the regional government or merely administrative areas. But the village has transformed into an independent and separate autonomous force with the peculiarities of self-government. This paper uses the normative juridical research method. Results show that the lengthy tenure of village heads impacts the democratization process in the regions. It will result in the stagnation of development progress in the villages. These conditions certainly resulted in negative speculations about the consequences arising from violations of justice to the possibility of many legal violations due to the long Village Head office term
Kota Surabaya memiliki julukan sebagai Kota Pahlawan dimana pertempuran melawan penjajah pada tanggal 10 November 1945 terjadi, yang membuat Surabaya memiliki banyak lokasi dengan peninggalan dari para penjajah sehingga membuat lokasi tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai lokasi wisata sejarah. Setiap lokasi tentu saja memiliki ciri khas atau tanda yang berbeda-beda. Dengan pendekatan semiotik, simbol atau tanda yang ada di suatu lokasi dapat menjadikan lokasi tersebut memiliki nilai arsitektural yang menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji sejauh mana tanda-tanda fisik pada objek arsitektur dapat meningkatkan potensi wisata suatu kawasan Alun-Alun Contong Surabaya dari sudut pandang pendekatan semiotik. Metode yang digunakan adalah observasi secara langsung yang akan lebih memaksimalkan hasil analisis dalam jurnal ini. Adapun hasil yang diperoleh adalah kajian nilai arsitektural di Kelurahan Alun-Alun Contong dengan pendekatan semiotik terdiri dari tanda-tanda yang berasal dari ciri khas bangunan tua di kelurahan tersebut dan beberapa tanda berasal dari benda-benda budaya.
Dunia fashion tidak terlepas dari perkembangan busana, unsur budaya/kultur suatu bangsa, serta pengaruh busana dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian dunia fashion merupakan peluang bisnis yang positif di era globalisasi. Tentu saja, bangunan butik dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian sebagai produk yang menguntungkan dan produktif dalam era globalisasi ini. Keanekaragaman suku bangsa yang dimiliki oleh setiap negara, khususnya negara Indonesia, merupakan aset berharga yang perlu dijunjung dan dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki tradisi budaya yang berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya. Namun, seiring berjalannya waktu, nilai-nilai lokal yang terkandung dalam budaya tradisional tersebut perlahan mulai menurun. Berbicara tentang arsitektur di era globalisasi, sebagian orang berpendapat bahwa proses globalisasi akan membuat dunia arsitektur menjadi seragam, proses globalisasi akan menghapus identitas atau jati diri arsitektur, khususnya arsitektur lokal atau arsitektur etnik. Adanya konsep arsitektur etnik dapat dijadikan sebagai alat untuk melestarikan budaya bangsa agar ciri khas budaya tradisional tidak hilang pada suatu daerah. Penerapan arsitektur etnik di era sekarang sudah diterapkan pada bangunan butik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengetahui penerapan konsep arsitektur etnik pada bangunan butik di Kampung Fashion Sukoharjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dalam studi kasus.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.