Kasus Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal sehingga membutuhkan perawatan dan perhatian khusus sehingga menimbulkan perasaan cemas pada ibu karena setiap ibu yang setelah melahirkan. Salah satu cara mudah untuk mengurangi kecemasan yaitu dengan terapi Emotional Freedom Technique (EFT). Data rekam medis RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal kasus BBLR dari Bulan Januari sampai September 2019 sejumlah 421 kasus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kecemasan sebelum dan sesudah penerapan EFT. Penelitian ini menggunakan quasi experimental dengan rancangan penelitian menggunakan One group pra-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah 28 Ibu yang memiliki BBLR. Alat ukur kecemasan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Uji statistik yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil uji statistik di dapatkan p value 0,000 artinya ada pengaruh EFT terhadap tingkat kecemasan pada ibu yang memiliki BBLR.
Coronavirus is a group of viruses that can cause disease in animals or humans. Several types of coronavirus are known to cause respiratory infections in humans ranging from coughs and colds to more serious ones such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). One way that can be done to help the government break the increasing chain of COVID-19 transmission is to get used to the implementation of Clean and Healthy Behavior (PHBS) in all groups, both parents and children. The results of interviews with adolescents at the Bina Anak Sholeh Orphanage showed that they had not received clear information on COVID-19 prevention, so they wanted information about COVID-19 directly. Objective: Increase knowledge of adolescents about the prevention of COVID-19 based on video for teenagers at the Sholeh orphanage. Method: Implementation of community service by providing education to adolescents with COVID-19 prevention videos was held on Thursday, October 8, 2020. Results: The results of the evaluation of the activities that have been carried out show that youth are very enthusiastic about participating in extension activities from beginning to end. The results of the questions and answers carried out by the moderator after the delivery of counseling materials confirmed that most participants had understood the COVID-19 material and that they could re-practice proper hand washing as a form of prevention from COVID-19. Conclusion: This service is expected to be able to increase knowledge about the prevention of COVID - 19 and be able to implement clean and healthy living habits in everyday life
Kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang merupakan suatu hal yang penting yang harus dimiliki. Hal ini dilakukan hampir semua aktivitas yang dilakukan anak melibatkan gerak motorik halus seperti menggosok gigi, menggunting, dan menulis. Permasalahan motorik halus anak tunagrahita sedang diakibatkan ketidakseimbangan koordinasi antara alat gerak dengan mata serta kurang mempunyai pengendalian alat gerak anak tunagrahita sedang. Sehingga perlu dilakukan peningkatan motorik halus anak tunagrahita melalui permainan puzzle. Permainan puzzle dapat menarik anak untuk bermain sambil belajar, serta dapat meningktkan kemampuan motorik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian permainan puzzle terhadap motorik halus anak tunagrahita sedang.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode pre experimental design. Uji statistik dalam penelitian ini adalah Wilcoxon. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling dengan berjumlah 34 responden. Responden pada penelitian ini adalah anak kelas 1-3 SDLB Negeri Slawi. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh pemberian permainan puzzle terhadap motorik halus anak tunagrahita sedang, dibuktikan dengan p value 0,000<0,05. Maka dari itu permainan puzzle dapat meningkatkan motorik halus anak tunagrahita sedang baik di sekolah maupun di rumah.
PLAYING CLAY THERAPEUTIC REDUCES ANXIETY LEVELS IN PRE-SCHOOL AGE DURING INJECTION ACTION Background: Many children who are hospitalized have anxiety. The child's anxiety was caused by the injection. Anxiety in children is characterized by a refusal reaction, the child is afraid of the treatment given, the child often cries and is not cooperative with health workers. For this reason, clay therapy is given, where playing can make children happier and more comfortable so that stress and tension can be avoided.Objective: To determine the effect of clay therapy on anxiety levels in preschool children during injection in the Orchid room of dr. Soeselo Slawi.Research Methods: This type of research is quantitative, quasi experimental design with one group pretest and posttest design approach. The sample in this study were 20 preschool children. The instrument used was an observation sheet to determine anxiety using the Spence Children Anxiety Scale. Data analysis was univariate (frequency distribution) and bivariate (Wilxocon test).Results: The results of the Wilcoxon test using a computer program at an error rate of 5% (ρ - 0.05) were obtained ρ value = 0.002 so that ρ value <ρ namely (0.002 <0.05) which means that Ha is accepted and it means that there is an effect of playing therapeutic clay on the level of anxiety in preschool children during the injection in the Anggrek room RSUD dr. Soeselo Slawi.Conclusion: there is an effect of playing therapeutic clay on the level of anxiety in preschool children during the injection in the Orchid room at RSUD dr. Soeselo Slawi. The recommendation from this study is that clay can be given to preschoolers to reduce anxiety during injection. Keywords: Play, Clay, Injection, Anxiety INTISARI: BERMAIN TERAPEUTIK CLAY MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SAAT TINDAKAN INJEKSI Latar Belakang : Anak yang dirawat di rumah sakit banyak yang mengalami kecemasan. Kecemasan pada anak tersebut disebabkan saat tindakan injeksi. Kecemasan pada anak ditandai dengan reaksi menolak, anak takut terhadap pengobatan yang diberikan, anak sering menangis dan tidak kooperatif pada petugas kesehatan. Untuk itu, diberikan terapi clay, dimana bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga adanya stress dan ketegangan dapat dihindarkan.Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi clay terhadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah saat tindakan injeksi di ruang Anggrek RSUD dr. Soeselo Slawi.Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif, rancangan quasi experimental design dengan pendekatan one group pretest and posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah sebanyak 20 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengetahui kecemasan dengan menggunakan Spence Children Anxiety Scale. Analisis data secara univariat (distribusi frekuensi) dan bivariate (wilxocon test).Hasil : Hasil dari uji Wilcoxon test dengan menggunakan program komputer pada tingkat kesalahan 5% (ρ – 0.05) di peroleh ρ value = 0.002 sehingga ρ value < ρ yaitu (0.002 < 0.05) yang berarti Ha diterima dan artinya ada pengaruh bermain terapeutik clay terhadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah saat tindakan injeksi di ruang Anggrek RSUD dr. Soeselo Slawi.Kesimpulan : ada pengaruh bermain terapeutik clay terhadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah saat tindakan injeksi di ruang Anggrek RSUD dr. Soeselo Slawi.Rekomendasi dari penelitian ini adalah clay dapat diberikan pada anak usia prasekolah untuk mengurangi kecemasan saat tindakan injeksi. Kata Kunci : Bermain, Clay, Injeksi, Kecemasan
Latar belakang: Masa balita merupakan pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia ini otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan istilah Masa Emas (The Golden Age). Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkindapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Berdasarkan data yang diperoleh di RA/KBIT Siti Khodijah Slawi terdapat 24 siswa yang berusia 3-4 tahun, 67 siswa yang berusia 4-5 tahun dan 91 siswa yang berusia 5-6 tahun. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan guru tentang pemantauan perkembangan pada anak, Memberikan edukasi tentang metode skrining perkembangan anak dengan metode DDST, Melakukan pemantauan perkembangan terhadap anak dengan metode DDST. Metode: Pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan menggunakan pengukuran DDST (Denver Development Screening Test) di RA/KBIT Siti Khodijah Slawi dilaksanakan pada hari Selasa, Tanggal 25 Februari 2020. Hasil: Hasil Pemeriksaan DDST yang dilakukan pada 125 anak didapatkan hasil keseluruhan adalah 121 anak (96,8%) dinyatakan normal, 3 anak (2,4%) mengalami perkembangan suspect dan 1 anak (0,8%) tidak dapat dites. Tumbuh kembang anak secara menyeluruh dapat diamati dari gerak kasar (motorik kasar), gerak halus (motorik halus), kemampuan bicara, bahasa, bersosialisasi, kemandirian. Kesimpulan: Dengan adanya guru RB/KB IT yang terlatih diharapkan kegiatan deteksi dini perkembangan anak dapat berjalan secara rutin sehingga perkembangan anak menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua dan guru. Guru diharapkan dapat memperhatikan perkembangan anak didiknya dengan cara menstimulasi pada 4 aspek perkembangan, yaitu personal sosial, adaptif-motorik halus, bahasa, dan motorik kasar agar perkembangan anak dapat mencapai optimal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.