The uswah hasanah approach exemplifies the learning method as a personality-forming agent. Uswah hasanah is an ever-present form of instruction. Through the resuscitation of Acehnese oral folklore based on art, the purpose of this research was to investigate the design process and efficacy of the module created utilizing the uswah hasanah technique. This research utilizes a research and development methodology. The model employed is the creation of a four-dimensional model. The 4-D development model (Four D) is a development paradigm for learning devices. The 4D development paradigm has four major phases: Define, Design, Develop, and Disseminate. The study of the module validation findings by the Indonesian Language Lecturer revealed a mean score of 3.92, placing it in the extremely valid category (3.5 V 4). On the basis of these results, it can be stated that the module designed by the researcher is suitable for field testing on a limited scale. The success of the module employing the Uswah Hasanah Method via the Revitalization of Aceh Oral Folklore Based on Art will be determined by conducting a restricted test on students of the Indonesian Language Education Department in Semester I of the Literary Theory Course.
Peningkatan konsep bilangan anak belum berkembang secara optimal, (1) hal ini terlihat bahwa anak-anak kelompok A TK IT Humaira Kota Lhokseumawe ada beberapa anak yang masih belum memahami tentang bilangan, anak juga masih sukar dalam membandingkan sebuah benda atau kumpulan benda Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui media flipchart kelompok A TK IT Humaira Kota Lhokseumawe. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media flipchart dapat meningkatkan konsep bilangan anak kelompok A TK IT Humaira Kota Lhokseumawe. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan presentase peningkatan konsep bilangan anak dimana pada tahap pra penelitian dan siklus I masih sangat rendah yaitu terdapat 10 anak atau 67% belum berkembang (BB) dan 5 anak atau 33% mulai berkembang (MB) anak yang memiliki kemampuan berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB) masih belum ada. Kemudian pada siklus II menunjukkan bahwa tidak ada lagi anak yang belum berkembang (BB) dan mulai berkembang (MB) 3 anak atau 20% berkembang sesuai harapan (BSH) dan 12 anak atau 80% berkembang sangat baik (BSB). (2) Proses pembelajaran yang dilakukan di TK IT Humakira Kota Lhokseumawe yaitu anak belajar tentang konsep bilangan, namun tidak semua anak yang dapat memahami konsep bilangan tersebut. Untuk menghadapi kendala tersebut maka dilakukanlah proses pembelajaran dengan media flipchart.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.