This study aims to determine the management of housings loans to minimize nonperforming loans at PT Bank Tabungan Negara Tbk (Case Study of the DKI Jakarta). The research method used in this research is descriptive analysis method with a qualitative approach. Data collection techniques using interview and observation. After the data is collected, then systematically arrange, it is type of debitor, type of credit, credit term, requairement of credit, credit management in this case control using the 5C principle (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition), credit decisions and credit agreements. After the data is compiled systematically then concluded. The results of the study are that there are 2 (two) types of Bank BTN Debitors are regular BTN and priority BTN. In 2019, control credit management BTN DKI Jakarta branch is non effective, this is seen from the result of NPL increased to 4,83% while in 2018 only 2,56%. The NPL increased was dominated because debitors experienced disasters such as floods. Nevertheless, the risk base BTN rating is still at a good, and including a healthy bank, in accordance with Bank Indonesia nomore than 5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen kredit pemilikan rumah untuk meminimalisir kredit macet pada PT Bank Tabungan Negara Tbk (Studi Kasus Cabang DKI Jakarta). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Setelah data dikumpulkan kemudian disusun secara sistematis yakni: jenis debitur, jeniskredit, jangka waktu kredit, persyaratan umum kredit, manajemen kredit dalam hal ini pengendalian kredit menggunakan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition), Keputusan Kredit dan Akad Kredit. Setelah data disusun secara sistematis lalu ditarik kesimpulan. Hasil Penelitian yang diperoleh yakni Tipe Debitur pada Bank BTN terdiri dari 2(dua) yakni BTN Reguler dan BTN prioritas. Manajemen kredit tahun 2019 pada Bank Tabungan Negara cabang DKI Jakarta dalam hal pengendalian kredit masih kurang efektif dilihat dari hasil pengukuran NPL tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 4,83% dibandinkan pada tahun 2018 sebesar 2,56%. Peningkatan NPL tersebut didominasi karena debitur mengalami bencana seperti banjir. Meskipun demikian, tingkat kesehatan Bank Tabungan Negara Cabang DKI Jakarta masih pada ambang batas termasuk bank yang sehat, sesuai ketetapan Bank Indonesia tidak lebih dari 5%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ERM dapat meningkatkan nilai perusahaan finansial ataupun non financial dan menunjukkan bagaimana kebijakan ERM terhadap nilai perusahaan baik di Negara Indonesia maupun di Negara lainnya selain Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan mengumpulkan dari berbagai jurnal dan artikel yang menunjukkan adanya pengaruh ERM terhadap nilai perusahaan financial ataupun nonfinansial. Penelitian ini menggambarkan kesimpulan berbagai penelitian yang dari tahun 2016 hingga tahun 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebaiknya lembaga risk manajemen dimiliki seluruh perusahaan. Kebijakan ERM dapat berupa COSO, internal environment, objective setting, event identification, risk assasment, risk response, informationand communication, dan monitoring, Capital Opacity, Pro fitability, Financial Leverage, Firm Size dan Slack. ERM 1 : f(RCO,RC) relasi kepada manajemen) dan ERM 2 : f(SIZE, LEVERAGE, BOARDINDEP, BIG 4) relasi kepada control dan kepemimpinan perusahaan
Pengambilan keputusan pembelian dan penjualan saham dilakukan beberapa analisis. Salah satu analisis yang digunakan sebelum membeli atau menjual saham adalah forecasting (peramalan). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peramalan harga saham perbankan yang termasuk ke dalam saham-saham bluechip dengan menggunakan model ARCH-GARCH. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menggambarkan hasil perhitungan forecasting yang dilakukan. Saham perbankan blue chip yang dimaksud terdiri dari saham BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI. Penelitian ini mengungkapkan ramalan saham pilihan jika terjadi fenomena anomali pasar dalam hal ini pandemic covid 19 di hari Rabu. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan standar deviasi, investor risk averse lebih sesuai memilih BBRI sedangkan investor risk taker lebih sesuai memilih BBCA. Berdasarkan perhitungan RMSE, MAE dan MAPE, maka saham BBRI dan BMRI dapat menjadi saham pilihan karena risikonya lebih rendah selain itu berdasarkan hasil analisis forecasting yang dilakukan harga penutupan saham BBRI memiliki kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan saham perbakan bluechip lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.