AbstrakLatar Belakang : Secara global, sekitar 130 juta kelahiran terjadi setiap tahun. Diantaranya 303.000 kematian ibu, 2,6 juta bayi lahir mati dan 2,7 juta bayi meninggal dalam masa neonatal. Kematian neonatal atau yang umum disebut kematian bayi endogen adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor - faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Tujuan : Untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan risiko kematian bayi 0-28 hari di Kabupaten Bireuen. Metode : Jenis penelitian adalah studi analitik dengan pendekatan case control. Populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi hidup dan bayi mati usia 0-28 hari di Kabupaten Bireuen. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Cluster Sampling yang berjumlah 30 kasus dan 30 kontrol. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-Square pada taraf kepercayaan 95% (p < 0,05). Hasil : Variabel umur ibu tidak berhubungan dengan kematian bayi 0-28 hari dengan nilai p- value = 0,052 dan OR = 0,113. Variabel paritas tidak berhubungan dengan kematian bayi 0-28 hari dengan nilai p- value = 0,362 dan OR = 1,581. Variabel jarak kehamilan tidak berhubungan dengan kematian bayi 0-28 hari dengan nilai p- value = 0,273 dan OR = 1,553. Kesimpulan : Variabel umur ibu, paritas dan jarak kehamilan tidak berhubungan dengan kematian bayi 0-28 hari. Diharapkan kepada responden agar terus menambah informasi tentang faktor-faktor yang berisiko saat kehamilan dan persalinan untuk menghindari kematian bayi 0-28 hari.
Campak merupakan penyakit yang sangat menular dan sebagai penyebab utama kematian anak di negara berkembang termasuk Indonesia. Diperkirakan 1,7 juta kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang memengaruhi kejadian campak di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan studi analitik dan pendekatan case control. Populasi adalah semua ibu yang memiliki anak balita yang menderita campak dan tidak menderita campak. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 kasus dan 32 kontrol. Analisa hasil dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Variabel pengetahuan berhubungan dengan kejadian campak dengan nilai p (0,024) dan OR = 1,311. Variabel umur balita tidak berhubungan dengan kejadian campak pada balita dengan nilai p (0,453) dan OR = 0,686. Variabel status imunisasi berhubungan dengan kejadian campak pada balita dengan nilai p (0,014) dan OR = 4,200. Variabel status gizi berhubungan dengan kejadian campak pada balita dengan nilai p (0,01) dan OR = 1,889. Variabel sosial ekonomi tidak berhubungan dengan kejadian campak pada balita dengan nilai p (0,448) dan OR = 0,197. Variabel persepsi masyarakat berhubungan dengan kejadian campak pada balita dengan nilai p (0,016) dan OR = 1,471. Variabel pengetahuan, status imunisasi, status gizi, persepsi masyarakat berpengaruh terhadap kejadian campak, variabel umur dan sosial ekonomi tidak berpengaruh terhadap kejadian campak.
AbstrakLatar Belakang : Balita merupakan masa yang sangat menentukan dalam proses tumbuh kembang dan menjadi dasar terbentuknya manusia seutuhnya. World Health Organitation (WHO) melaporkan bahwa 5-25% anak anak usia prasekolah menderita disfungsi otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik halus. Anak yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan atau lebih memiliki skor ASQ (Ages and Stages Questionnaire) lebih tinggi dengan nilai p (0,004) pada sektor motorik kasar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif dengan nilai p (0,091). Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dan stimulasi psikososial dengan perkembangan balita. Metode : Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa Meunasah Dayah Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. Populasi dalam penelitian ini seluruh balita yang ada di Desa Meunasah Dayah sebanyak 316 orang dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling dan pengambilan jumlah menggunakan rumus slovin sebanyak 76 balita. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-Square pada taraf kepercayaan 95% (p < 0,05). Hasil : Berdasarkan hasil penelitian dengan uji statistik chi square diperoleh bahwa ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan balita dengan nilai p value (0,005) < α (0,05). Serta ada hubungan stimulasi psikososial dengan perkembanan balita dengan nilai p value (0,031) < α (0,05). Kesimpulan : Ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dan stimulasi psikososial dengan perkembangan balita di Desa Meunasah Dayah Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. Diharapkan pada ibu untuk dapat meningkatkan bahan informasi tentang perkembangan balita dengan mengunjungi posyandu terdekat untuk mengetahui perkembangan balita. Kata kunci : ASI Eksklusif, Stimulasi Psikosoial, Perkembangan Balita
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.