Google Meet merupakan aplikasi video conference yang digunakan untuk kegiatan jarak jauh secara online. Google Meet memiliki fitur-fitur yang mudah digunakan dan dapat melakukan panggilan video berkualitas tinggi. Penggunaan aplikasi Google Meet dalam sehari bisa mencapai 100 juta pengguna. Namun setelah menggunakan aplikasi Google Meet terdapat perbedaan pendapat memberikan rasa kepuasan dan ketidakpuasan terhadap aplikasi Google Meet. Hal ini dapat diamati dari ulasan yang diberikan pengguna pada kolom komentar di Play Store. Pengguna baru menjadikan komentar sebagai tolak ukur untuk menentukan aplikasi yang terbaik dan memuaskan untuk digunakan. Pada penelitian ini dilakukan analisis sentimen pengguna aplikasi Google Meet yang bertujuan mengelompokkan ulasan pengguna dalam bentuk sentimen positif, negatif dan netral. Algoritma yang digunakan untuk melakukan klasifikasi adalah Support Vector Machine, dari 10.000 dataset yang memiliki jumlah sentimen tertinggi terdapat pada ulasan positif berjumlah 4468 dengan kata ulasan “bagus”. Ulasan negatif  berjumlah 1476 dengan kata ulasan “aplikasi” dan ulasan netral berjumlah 4056 dengan kata ulasan “aplikasi”. Pembagian data training 90% dan data testing 10% menghasilkan nilai accuracy 94%, nilai precision 98%, nilai recall 95% dan nilai f1-score 96%.

Manusia  cenderung  lalai  bahwa  mereka  berkontribusi  sebagai  penghasil  limbah  dari  apa  yang  dikonsumsi  sehari-hari. Konsumen  yang  tahu  dan peduli terhadap  konsekuensi  pada lingkungan  akan lebih bijak  dalam  berperilaku  konsumsi termasuk penggunaan air.  Pendidikan  merupakan  faktor  yang  sangat  signifikan  dalam  mempengaruhi  perilaku konsumsi berwawasan lingkungan. Sekolah Adiwiyata menerapkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) yang mencakup pembelajaran terkait konservasi air, konservasi energi, kebersihan  dan  pengelolaan  sampah.  Sekolah  Adiwiyata  diharapkan  menjadi  stimulus  yang  tepat  dalam  menumbuhkan perilaku konsumsi berwawasan lingkungan pada warga sekolah. Limbah merupakan hasil buangan yang tidak digunakan lagi. Pemanfaatan limbah air cuci tangan di SDN 192 Pekanbaru bertujuan untuk memanfaatkan limbah air untuk merawat tanaman yang berada di di depan kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dalam pengabdian ini cara memanfaatkan limbah air cuci tangan dengan menyambungkan air limbah dari wastafel cuci tangan, kemudian dihubungkan dengan pipa paralon ke taman-taman di depan kelas untuk menyiram tanaman dan merawat tanaman dari hama.

Abstrak TOGAVID-C adalah singkatan dari Taman Obat Keluarga Cegah Covid berfungsi sebagai penyedia obat sekaligus berupa taman berestetika yang memenuhi kriteria keindahan perkarangan. Terdapat berbagai jenis Tanaman Obat Keluarga Cegah Covid (TOGAVID-C) yang berguna untuk menyembuhkan penyakit, bumbu dapur, menambah kecantikan, bahkan dipercaya mampu mencegah terpapar Covid-19. Jenis-jenis TOGAVID-C (Tanaman Obat Keluarga Cegah Covid) diantaranya jahe, kunyit, temulawak, lengkuas. sereh, daun meniran dan daun kelor yang tentunya kaya manfaat. Solusi inovatif yang ditawarkan berupa budidaya TOGAVID-C (Tanaman Obat Keluarga Cegah Covid) yang bertujuan untuk meningkatkan imun tubuh sehingga dapat mengurangi penyebaran Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Dalam pengabdian ini menghasilkan daerah dan masyarakat yang tangguh lingkungan dan kesehatan. Kata Kunci: TOGAVID-C, Covid-19, Obat