This study aims to identify up to, local, seasonal Keywords : bio-engineering study, gillnet, rod overextend, fish resources and aquatic tenggiri Bangka Regency ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi bangun, daerah, musim penangkapan ikan, produktivitas alat penangkapan ikan tenggiri, pemasaran hasil tangkapan serta menentukan pola pemanfaatan sumberdaya ikan ekor kuning yang berkelanjutan di Kabupaten Bangka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survei yang bersifat studi kasus (case study) dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Analisis data yang dilakukan mencakup analisis teknik dan bio-teknik. Analisis bio-teknik menggunakan pendekatan model CYP. Ikan tenggiri di perairan Kabupaten Bangka ditangkap dengan menggunakan alat tangkap gillnet dan pacing ulur. Jaring insang di Kabupaten Bangka termasuk dalam jaringi insang hanyut (drift gillnet) dan nelayan menyebut jaring ini dengan istilah jaring tenggiri. Kontruksi alat tangkap ini terdiri atas tali selambar, jaring, pelampung dan tali ris atas. Pancing ulur untuk penangkapan ikan tenggiri memiliki konstruksi yang terdiri atas reel (rooler), kili-kili (swivel), senar (line), pemberat (sinker) dan mata pancing (hook). Musim penangkapan ikan yang ada di Perairan Bangka pada bulan-bulan dimana terjadi musim ikan yaitu pada Bulan Maret, Mei dan Juni serta Agustus dan Oktober dengan IMP lebih dari 100%. Daerah penangkapan pemanfaatan fishing ground ikan tenggiri di Perairan Kabupaten Bangka yaitu pada jalur penangkapan 1 (pada perairan dari pantai sampai 6 mil). Pemanfaatan sumberdaya ikan tenggiri secara sustainable dapat dilakukan dengan mengetahui rejim pengelolaan sumberdaya ikan tenggiri secara optimal dimana secara biologi diduga telah terjadi biological overfishing dengan effort aktual sebesar 798 trip lebih besar dari pengelolaan sumberdaya ikan tenggiri secara optimal sebesar 379 trip. Pemasaran lokal ikan tenggiri dilakukan oleh pedagang pengumpul dan pedagang pengecer dan selanjutnya dijual ke konsumen, sedangkan pemasaran ekspor dilakukan oleh perusahaan. Harga jual, margin pemasaran dan keuntungan yang diperoleh dengan saluran makin pendek dengan fisherman share yang sama akan memberikan share bagi pedagang dan perusahaan perikanan lebih besar.Kata kunci : Kajian bio-teknik, gillnet, pancing ulur, sumberdaya ikan tenggiri dan perairan Kabupaten Bangka
Puding Beach is administratively located in Pasir Putih Village, Tukak Sadai District, South Bangka Regency. As a coastal area, Puding Beach holds natural resource potential in both marine tourism and biota diversity. This study aims to analyze the abundance and distribution of bivalves and the seagrass beach community structure. This research was conducted in March 2018. The research method used was purposive sampling. Whereas for analysis of water quality characteristics and bivalve abundance, use main component analysis (Principle component analysis / PCA). The results showed that there were 6 species of seagrass and 7 species of bivalves at all stations. Each station I, II and III is dominated by the bivalve type Gafrarium tumidium with different seagrass species density. The highest density of seagrass species at stations I, II and III were Halodule uninervis (141 ind / m), Enhalus acoroides (7 ind / m) and Cymodocea serrulata (38 ind / m). Based on the analysis of main components can be seen the description of the condition to research location and can be seen the correlation between the existing bivalve abundance and the condition of the waters in all the research stations described in the F1-F2 factorial field. Important information on the main component axis is centered on the 2 main axes F1 (82.38%) and F2 (4.62%) of the total percentage. Bivalvia distribution analysis at Puding Beach is uniform and clustered based on habitat characteristics and environmental parameters that influence the life of bivalves
Seagrass beds have a variety of roles in fish life, which can be used as nurseries, as a place for feeding ground, and for areas to seek protection. This study aims to analyze the structure of fish communities and seagrass communities and analyze the relationship of fish abundance with seagrass ecosystems. This research was conducted in March 2018 on the beach of Puding Air Banten II, Pasir Putih Village, Tukak Sadai District, Bangka Selatan Regency. Line transect method for seagrass data collection and fish data retrieval using fixed gill nets (gill net). The results of the study found that the total number of individual fish as much as 409 ind / m2 consisted of 25 species. The highest abundance of fish found in Station I with Ambassis interrupta species as many as 241 ind / m2. There were six types of seagrass found on the coast of Puding, namely Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Halophila spinulosa, Halophila decipiens and Cymodocea serrulata. The highest seagrass density was found at Station I with the seagrass Halodule uninervis species of 2541 ind / m2. Correlation coefficient analysis shows that the abundance of fish with seagrass density has a significant value of 0.956 which is classified as having a very strong relationship. Fish have higher abundance with seagrass meadows which vegetate with mangroves
Di Dusun Tanjung Tedung terdapat ekosistem mangrove yang tumbuh disepanjang pesisir dusun. Ekosistem mangrove di daerah Tanjung Tedung ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tempat penangkapan ikan, budidaya kerang dan lain-lainnya, sehingga terdapat nilai ekonomi untuk ekosistem mangrove di dusun Tanjung Tedung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 hingga bulan Oktober 2019 di Dusun Tanjung Tedung, Desa Tanjung Pura, Kecamatan Sungaiselan, Kapubaten Bangka Tengah. Adapun data yang telah dikumpulkan terdiri dari Manfaat Langsung (ML), Manfaat Tidak Langsung (MTL), Manfaat Pilihan (MP), Manfaat Keberadaan (ME), dan Nilai Ekonomi Total (NET). Berdasarkan dari hasil identifikasi manfaat ekonomi ekosistem hutan mangrove maka diperoleh hasil untuk manfaat langsung sebesar Rp. 5.987.588.750,-/tahun, manfaat tidak langsung Rp. 3.780.569.250,-/tahun, manfaat pilihan Rp. 376.532.100,-/tahun, manfaat keberadaan Rp. 4.421.300.000,-/tahun dan untuk nilai ekonomi total diperoleh sebesar Rp. 14.565.990.100,-/tahun. Hasil idetifikasi dan valuasi ekonomi yang telah dilakukan dapat memberikan gambaran bahwa nilai manfaat ekologis maupun sosial ekonomi dari ekosistem mangrove cukup besar bagi masyarakat setempat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.