Distributed denial-of-service (DDoS) merupakan jenis serangan dengan volume, intensitas, dan biaya mitigasi yang terus meningkat seiring berkembangnya skala organisasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan sebuah pendekatan baru untuk mendeteksi serangan DDoS, berdasarkan pada karakteristik aktivitas jaringan menggunakan neural network dengan fungsi fixed moving average window (FMAW) sebagai metode deteksi. Data pelatihan dan pengujian diambil dari CAIDA DDoS Attack 2007 dan simulasi mandiri. Pengujian terhadap metode neural network dengan fungsi fixed moving average window (FMAW) menghasilkan prosentase rata-rata pengenalan terhadap tiga kondisi jaringan (normal, slow DDoS, Dan DDoS) sebesar 90,52%. Adanya pendekatan baru dalam mendeteksi serangan DDoS, diharapkan bisa menjadi sebuah komplemen terhadap sistem IDS dalam meramalkan terjadinya serangan DDoS.
Abstract. Quantitative tissue classification using dual-energy CT has the potential to improve accuracy in radiation therapy dose planning as it provides more information about material composition of scanned objects than the currently used methods based on single-energy CT. One problem that hinders successful application of both single-and dualenergy CT is the presence of beam hardening and scatter artifacts in reconstructed data. Current pre-and post-correction methods used for image reconstruction often bias CT numbers and thus limit their applicability for quantitative tissue classification.Here we demonstrate simulation studies with a novel iterative algorithm that decomposes every soft tissue voxel into three base materials: water, protein and adipose. The results demonstrate that beam hardening artifacts can effectively be removed and accurate estimation of mass fractions of all base materials can be achieved.In the future, the algorithm may be developed further to include segmentation of soft and bone tissue and subsequent bone decomposition, extension from 2-D to 3-D and scatter correction.
Distributed denial-of-service (DDoS) merupakan jenis serangan dengan volume, intensitas, dan biaya mitigasi yang terus meningkat seiring berkembangnya skala organisasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan sebuah pendekatan baru untuk mendeteksi serangan DDoS, berdasarkan log jaringan yang dianalisis secara statistik dengan fungsi neural network sebagai metode deteksi. Data pelatihan dan pengujian diambil dari CAIDA DDoS Attack 2007 dan simulasi mandiri. Pengujian terhadap metode analisis statistik terhadap log jaringan dengan fungsi neural network sebagai metode deteksi menghasilkan prosentase rata-rata pengenalan terhadap tiga kondisi jaringan (normal, slow DDoS, dan DDoS) sebesar 90,52%. Adanya pendekatan baru dalam mendeteksi serangan DDoS, diharapkan bisa menjadi sebuah komplemen terhadap sistem Intrusion Detection System (IDS) dalam meramalkan terjadinya serangan DDoS.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.