Adanya penurunan jumlah sumber daya manusia pada unit aviation security PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta, memungkinkan adanya peningkatan beban kerja, utamanya beban kerja mental, sebab pada saat bertugas pekerja unit aviation security membutuhkan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat beban kerja mental pada pekerja unit aviation security PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Yogyakarta. Penelitian ini termasuk dalam penelitian penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sasaran penelitian ini adalah pekerja unit aviation security PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Yogyakarta yang berjumlah 204. Dari populasi tersebut dilakukan teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling dengan metode sloving, sehingga didapatkan jumlah responden sebanyak 68 pekerja unit aviation security PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Yogyakarta. Adapun teknik dan prosedur pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner NASA-TLX dan kuesioner karakteristik individu terkait usia, jenis kelamin, status pernikahan, dan status pendidikan. Teknik analisis data deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran data yang dikumpulkan. Berdasakan hasil analisis diketahui sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki dan mayoritas dari responden berusia 26-35 tahun. Responden yang mengisi kuesioner sebagian besar sudah menikah dan status pendidikan di tingkat SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden masuk dalam kelompok tinggi yakni sejumlah 34 responden. Hal menunjukkan beban kerja mental yang didapatkan oleh sebagian besar pekerja adalah beban kerja mental dengan kategori tinggi sehingga perlu dilakukan tindakan pengendalian untuk menghindari dampak negatif dari tingginya beban kerja mental.
Latar belakang: Burnout ialah kelelahan secara emosional dan sinisme yang umumnya dirasakan oleh pekerja yang bertatap langsung dengan pelanggan. Burnout dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah stres kerja. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan burnout pada aviation security di PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatid dan merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja aviation security di PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta sebanyak 251 pekerja. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan rumus slovin, didapatkan sampel sebanyak 72 orang. Variabel yang diteliti adalah stres kerja dan burnout. Analisis data menggunakan teknik analisis korelasi spearman. Hasil: Mayoritas responden (43,1%) memiliki stres kerja dengan kategori sedang. Mayoritas responden (84,7%) memiliki burnout dengan kategori sedang. Terdapat hubungan antara stres kerja dengan burnout (p value = 0,006) Kesimpulan: Terdapat hubungan searah yang cukup signifikan antara stres kerja dengan burnout pada pekerja aviation security di PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta. Semakin tinggi stres kerja maka semakin tinggi pula risiko burnout pada responden.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.