Objective: This study aims to validate and evaluate the psychometric properties of the knowledge about tuberculosis questionnaire (KATUB-Q) for the general population in Indonesia. Methods: The KATUB-Q consists of three domains: general knowledge, transmission, and treatment, with 20 dichotomous items. Rasch analysis through WINSTEPS was used. Results: A total of 504 respondents from 34 provinces in Indonesia completed the survey. Based on the model fit statistics, 3 misfit items were deleted and 17 items were used. Item and person reliability, as well as Cronbach’s Alpha values were 0.99, 0.63, and 0.73, respectively, which means they achieved the minimum acceptable limit of 0.6. Based on the results, Indonesia’s Person ability analysis indicated a high level of knowledge. KATUB-Q has no significant bias item based on sex found in the differential item functioning analysis. Conclusion: KATUB-Q has 17 items with a valid and reliable instrument; hence, it can be used to measure the knowledge about TB in the general population. Practice implications: The unidimensional structure of the core items of the KATUB-Q provides empirical evidence for using the sum score of the items in practice to evaluate the effectiveness of TB education in the general population.
Introduction Tuberculosis (TB) is still a persistent health challenge in Indonesia and ranks high on the list of factors causing morbidity and mortality. Improving knowledge, attitudes, and perceptions (KAP) of the general community about TB can help to control the disease. Purpose This study aimed to examine the KAP about TB in Indonesian society and investigate their sociodemographic determinants. Participants and Methods An online cross-sectional survey in 34 provinces in Indonesia was carried out in June 2022. The scores of KAP were classified as low, moderate, and high. Bivariate and multivariate ordinal logistic regression were applied to identify the potential sociodemographic determinants of KAP. Adjusted odds ratio and 95% confidence interval (CI) for each determinant were provided. Results Among the 3205 participants, 56.4%, 91%, and 38% had high scores on knowledge, attitude, and perception, respectively. Independent determinants of high knowledge were age (26–35 years; adjusted odds ratio: 1.53 [95% CI: 1.19–1.97]), marital status (married; adjusted odds ratio: 1.18 [95% CI: 1.00–1.39]), and salary (middle income; adjusted odds ratio: 0.76 [95% CI: 0.63–0.93]). Independent factors associated with high scores in attitude and perception were the residence location (village; adjusted odds ratio: 0.76 [95% CI: 0.59–0.98]) and the occupation type (civil servant; adjusted odds ratio: 1.53 [95% CI: 1.09–2.13]), respectively. Conclusion Most Indonesians have a high knowledge and good attitude, although they have a moderate perception toward TB. Improving public awareness and health education with the right strategies is critical to reducing the country’s TB burden.
laboratorium serta terjadinya inflamasi akut pada pasien COVID-19. Penanda hasil laboratorium yang dapat digunakan sebagai parameter abnormalitas koagulasi pada pasien adalah D-Dimer. Beberapa studi telah menggambarkan manfaat dari penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 untuk mencegah terjadinya risiko trombosis koagulopati. Studi ini masih terbatas dilakukan di Indonesia maka dari itu penelitian ini dilakukan sebagai langkah awal untuk meneliti pola dari penggunaan antikoagulan pada penderita SARS-CoV-2 yang menjalani perawatan di salah satu fasilitas kesehatan rumah sakit rujukan COVID-19 dengan melihat dampaknya terhadap parameter nilai D-Dimer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 dan melihat pengaruhnya terhadap nilai D-Dimer. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan model rancangan belah lintang (cross-sectional study). Pada studi ini menggambarkan bahwa pasien laki-laki cenderung lebih banyak terinfeksi SARS-CoV-2 (67%) dibandingkan perempuan (33%). Rentang usia 18-50 tahun merupakan usia yang paling tinggi dampak COVID-19 sebesar 47%. Enoxaparin merupakan antikoagulan yang paling banyak digunakan (44,7%) diikuti dengan Fondaparinux (42,1%) dan Heparin Na (7,90%). Evaluasi nilai D-Dimer menunjukkan terjadinya penurunan kadar dari awal pemeriksaan dan sebelum pasien keluar dari rumah sakit. Rata-rata kadar D-Dimer saat pemeriksaan awal 1839 ng/mL sedangkan pemeriksaan akhir sebelum keluar dari rumah sakit menjadi 799,37 ng/mL. Berdasarkan penemuan tersebut dapat dikatakan jika pemberian antikoagulan dapat bermanfaat menurunkan nilai D-Dimer sehingga diharapkan dapat menurunkan risiko mortalitas serta meningkatkan perbaikan kondisi pasien.
Banyaknya aktivitas cenderung menyebabkan kelelahan, gangguan tidur dan stres sehingga produktivitas manusia dapat menurun. Beberapa tanaman yang diyakini masyarakat dapat membantu meningkatkan kualitas tidur diantaranya daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dan daun kangkung darat (Ipomea reptans Poir). Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan kimia serta dosis efektif kombinasi infusa daun kangkung darat dan daun ubi jalar sebagai agen hipnotik. Dosis masing-masing tanaman yang dipakai adalah 48 mg/KgBB mencit dan 382 mg/KgBB mencit. Hewan uji sejumlah 25 ekor dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu kontrol normal, kontrol positif induksi dengan diazepam 1,3 mg/KgBB mencit per oral, kelompok perlakuan III menggunakan perbandingan dosis (1:1), kelompok IV (1:2) dan kelompok V (2:1). Rotaryroad dipilih sebagai metode pengujian dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan yaitu memakai Shapiro-Wilk, selanjutnya uji one way ANOVA dan Post Hoc Tests. Penelitian menunjukkan bahwa daun ubi jalar dan daun kangkung darat mengandung senyawa flavonoid, steroid dan alkaloid yang diketahui memiliki aktivitas hipnotik. Efektivitas kemampuan hipnotik ditunjukkan pada kombinasi infusa dengan perbandingan dosis (1:1) yaitu infusa daun kangkung dengan dosis 48 mg/KgBB mencit dan infusa daun ubi jalar menggunakan dosis 382 mg/KgBB mencit. Kata kunci: daun kangkung darat, daun ubi jalar, hipnotik
Penyakit Covid-19 diawali dengan munculnya kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Wuhan, China. Penyebab kasus Covid-19 kemudian diberi nama SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Kasus Covid-19 di Indonesia pertama kali pada bulan Maret, dan terus meningkat. Pemerintah berupaya untuk mengendalikan penyebaran penyakit dan menekan angka kematian akibat Covid-19. Terapi Covid-19 salah satunya menggunakan antibiotika selain antivirus, vitamin, dan obat yang lainnya. Terkait antibiotika yang digunakan pada terapi menggunakan secara tunggal dan kombinasi. Tujuan penelitian secara umum untuk mengetahui berapa banyak pasien Covid-19 dilihat dari jenis kelamin, usia dan diagnose, secara khusus untuk mengetahui penggunaan antibiotika dilihat dari jenis antibiotika yang digunakan, dosis pemberian secara tunggal atau gabungan pemberian antibiotika tersebut. Pengambilan data penelitian dilakukan secara purpose sampling dan data yang didapat merupakan data retrospektif. Kriteria sampel penelitian yaitu semua usia yang didiagnosa Covid-19 komplikasi atau tidak dan pulang dalam keadaan sembuh. Hasil penelitian pasien Covid-19 didapatkan terkait jenis kelamin laki-laki sebanyak 67 % dan perempuan sebanyak 33 %. Covid-19 banyak menyerang pasien pada usia 18-50 tahun sebesar 47%. Diagnosa pada pasien Covid-19 dengan adanya komplikasi yang paling banyak dengan Pneumonia sebanyak 20,9% dan Hipertensi sebesar 10,5%. Berdasarkan penggunaan antibiotika tunggal sebesar 55,8%, dan jenis antibiotika yang paling banyak digunakan moxifloxacin sebesar 32,3% dengan dosis 400 mg sebesar 31,3%. Kata kunci : obat, jenis antibiotika, dosis
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.