Sukun (Artocarpus altilis Park. Fosberg) merupakan tanaman penghasil buah yang banyak dikawasan tropis.Buahnya dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, sedangkan daunnya dapat dijadikan sebagai obat berbagai macam penyakit. Salah satu upaya meningkatkan kualitas tanaman sukun adalah program pemuliaan untuk mendapatkan produktivitas tinggi yaitu dengan karakterisasi morfologi buah. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji keragaman buah sukun di empat Kecamatan di wilayah Sleman, DIY berdasarkan karakter morfologi. Penelitian tersebut dilakukan pada bulan Desember 2020- Maret 2021. Karakter morfologi dilakukan dengan deskripsi pada buah sukun di empat Kecamatan sukun dari berbagai kecamatan di wilayah Sleman, DIY diperoleh 10 karakter fenotip kemudian dianalisis menggunakan software MVSP menggunakan metode UPGMA untuk mengetahui hubungan kemiripan yang ditampilkan dalam bentuk dendogram. Hubungan kekerabatan sukun tidak membentuk satu klaster berdasarkan daerah asal tetapi pengelompokan berdasarkan persamaan karakter yang dimiliki. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil pengelompokan eempat buah sukun menjadi 3 klaster yaitu klaster I buah dari Kecamatan Ngemplak, klaster II terdiri dari buah Kecamatan Pakem dan Cangkringan, dan klaster III buah dari Kecamatan Ngemplak. Dari ketiga klaster tersebut mengelompok pada nilai koefisien 0,68 yang menunjukkan keragaman tinggi. Kata kunci : Keragaman morfologi, Artocarpus altilis Park. Fosberg., UPGMA.
Urban farming merupakan teknik budidaya yang lazim diterapkan di wilayah perkotaan, dengan masa panen yang lebih singkat dibandingkan penanaman secara konvensional. Salah satu teknik budidaya yang dapat diterapkan adalah microgreen. Bayam (Amaranthus tricolor) merupakan salah satu tanaman yang mudah di budidayakan dengan urban farming secara microgreen. Salah satu alasannya karena banyak diminati oleh masyarakat karena kandungan gizinya. POC merupakan salah satu pupuk organik dengan kandungan nutrisi yang diperlukan tanaman cukup banyak, sehingga untuk menambah nutrisi pada tanaman microgreen untuk meningkatkan kandungan gizi diperlukan pupuk tambahan salah satunya pupuk organik cair (POC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas perlakuan pupuk organic cair (POC) berbahan dasar sisa sayuran rumah tangga terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam microgreen. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dimana perlakuan yang digunakan berupa kontrol/air sumur (Ao), POC bayam (A1), POC kentang (A2) dan POC kangkung (A3). Data pengamatan dianalisis menggunakan (ANOVA) dengan beda nyata pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan proses pembuatan POC berbahan dasar limbah sayuran rumah tangga dapat diaplikasikan ke tanaman sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Dari pengaplikasian pada tanaman bayam microgreen menunjukkan tidak berbeda nyata pada setiap perlakuan dengan berbagai macam POC. Perlakuan tanpa POC yakni penggunaan air sumur (Ao) pada microgreen bayam menunjukkan pola pertumbuhan dan hasil yang optimum dibandingkan dengan pemberian berbagai macam POC. Hal ini diyakini penggunaan air sumur kaya akan mineral yang siap diserap tanaman dibandingkan penggunaam POC.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.