Perbaikan yang terus diupayakan dalam menyempurnakan kurikulum 2013 sangat mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah.Sehingga buku yang digunakan di setiap sekolah tentu juga mengalami pergantian sejalan dengan revisi yang terus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian buku teks bahasa Indonesia Mandiri Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi terhadap Permendikbud Berdasarkan Kurikulum 2013 yang dilihat dari kesesuaian isi dan kesesuaian penyajian materi pada silabus Permendikbud Nomor 37 tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis konten inferensial. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Prosedur penelitian dilakukan dengan empat tahapan, yaitu pengadaan data, reduksi data, analisis dan inferensi. Hasil analisis data yang berasal dari sumber bergradasi, digunakan alternatif peringkat 1 sampai 4 yang dinyatakan dengan Sangat Baik, Baik, Cukup, dan Sangat Tidak Baik. Kesesuaian isi ditinjau dari kesesuaian dan keakuratan materi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), serta materi pendukung pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian isi dengan buku teks berdasarkan kurikulum 2013. Hasil yang ditemukan peneliti mencakup (1) kesesuaian isi silabus pada buku teks mendapatkan nilai 2 dengan peringkat cukup. (2) kesesuaianpenyajian materi pada buku teks mendapatkan nilai 2 dengan peringkat cukup. Oleh karena itu,buku tekstersebut masih harus ditinjau ulang untuk digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga buku teks tersebut lebih ideal sebagai pelengkap dan pendamping buku teks Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII. Dengan demikian, siswa tidak dirugikan dengan ketidaksesuaian isi dengan silabus berdasarkan kurikulum 2013. Sudah sewajarnya jika pihak sekolah terutama guru, berperan aktif untuk menyeleksi terlebih dahulu buku teks yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Kata Kunci: analisis kesesuaian, buku teks, permendikbud, kurikulum 2013
This study aims to describe the sexual politics in fiksimini by using feminist critical discourse analysis. This research is a qualitative descriptive study that uses @fiksimini account during January-February 2020 on Twitter as the data source. The research data used is sexual politics discourse contained in literary worksfiksimini which has a total of 267 data with 44 topicsfiksimini. Data collection techniques are conducted by reading and recorded in the data cards. The data collection instrument was the researcher himself (human instrument) using Kate Millett's sexual politics parameters. Data analysis technique in this study used semantic and pragmatic equivalents in analyzing work fiksimini containing sexual politics in fiksimini. The data analysis stage is carried out by the work step of literature research, namely studying libraries related to research objects by reading, taking notes, and interpreting references related to research objects. The results showed that there are six forms of sexual politics contained in fiksimini, namely: sexual slavery, women's domestic work, control of women, abuse of sexuality, rape, projecting women and negotiations conducted by female characters in the story. Sexual politics contained in fiksimini is 80% written by male writers who recount the power of patriarchy. The ideology seen from writing about sexual politics shows that writers use male and female characters emerging from social classes, institutions of marriage, and free sex. The female characters narrated by the fiksimini writers still place women as inferior beings who are in the power of superior patriarchy.
Mini-fiction is a modern prose that is present on Twitter with its uniqueness on the topics that are thrown at the readers. In fact, not all readers who provide comments follow the systematic writing of mini-fiction, whereas in terms of discourse integration, omission or differences in the title and the topic can be a problem. This study aims to analyze the coherence of comments given by readers on the topic of mini-fiction. This study uses a qualitative descriptive study using a critical discourse paradigm. The data source used was the @fiksimini account on Twitter during March 2020. Data collection was carried out using reading techniques and note-taking techniques in data cards. The data collection instrument is the researcher himself (human instrument) using the coherence relation parameter. The data analysis technique in this study used semantic and pragmatic equivalents in analyzing reader comments based on their coherence relationships. The data analysis stage was carried out in three stages, namely ( 1) word reduction; (2) data presentation; and (3) drawing conclusions. The results showed that the coherence between the topic of and readers' comments was 65.6%. The coherence relation tools found in the discourse are divided into (1) causation; (2) equations; (3) options; (4) conflict; (5) temporal; (6) objectives; (7) conditions; (8) comparison; (9) affirmation; (10) sequence; and (11) the situation.
Penelitian ini bertujuan untuk membongkar femininitas yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata dengan tokoh utama perempuan Marlena dan tokoh utama laki-laki Sabari. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis. Sumber data berupa novel Ayah karya Andrea Hirata terbitan Bentang 2017. Teknik pengumpulan data dengan baca dan catat dalam kartu data. Instrumen pengumpulan data adalah human instrument atau peneliti sendiri dengan menggunakan pendekatan feminisme postmodern. Dalam menganalisis data, dilakukan dengan tiga tahap, yakni (1) reduksi kata; (2) penyajian data; dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil dekonstruksi femininitas menunjukkan bahwa terdapat enam wujud dekonstruksi femininitas dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, yaitu: citra feminin, hasrat feminin, kecantikan, kebiasaan feminin, pekerjaan feminin, dan prinsip feminin.Femininitas dalam novel Ayah dimiliki dan dipraktikkan oleh tokoh utama perempuan dan tokoh utama laki-laki yang memiliki keunggulan dan kelemahan. Melalui dekonstruksi femininitas postmodern, Andrea Hirata mampu menampilkan tokoh utama sebagai subjek konstruksi femininitas yang mencoba memerdekakan diri dari belenggu konvensi masyarakat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.