telah diteliti selama bulan Juli sampai December 2002 untuk mendapatkan data dasar yang berkaitan dengan faktor parasit, vektor, inang, dan lingkungan. Survei malariometrik bulanan selama kurun waktu 6 bulan menemukan suatu prevalensi malaria yang relatif tinggi di Kadaila dibandingkan dengan Salubarana. Kadaila terutama dihuni oleh transmigran dari Jawa, Bali, Lombok dan dari kabupaten lain di Sulawesi Selatan, sedangkan Salubarana dihuni oleh penduduk asli suku Mandar. Pada analisis 1.113 apusan darah yang diperoleh dari individu-individu yang dilibatkan secara acak pada survei ini ditemukan 59 positif malaria, terdiri dari Plasmodium falciparum dan P. vivax. Kedua spesies tersebut mendominasi apusan darah yang diperiksa dan kadang-kadang ditemukan sebagai infeksi campuran. Anopheles barbirostris dikonfirmasi sebagai vektor malaria pada kedua desa, sedangkan 7 spesies lainnya An. barbumbrosus, An. parangensis, An. vagus, An. crawfordi, An. pseudobarbirostris, An. tessellatus dan An. subpictus harus pula dipertimbangkan sebagai vektor. Di kedua desa, An. barbirostris mendominasi dan pada umumnya vektor ini menggunakan genangan air di sungai dan tanah sebagai tempat perindukan serta memiliki kebiasaan istirahat di dalam dan di luar rumah. Temuan-temuan ini dapat digunakan untuk penyusunan suatu program penanggulangan malaria yang berbasis bukti di daerah tersebut.
This research is a type of qualitative research using a descriptive phenomenological approach. This research aims to determine the impact of the fire disaster of the Tamangapa garbage dumpsite, Makassar. The results of the analysis showed that the health impacts that people felt were coughing, shortness of breath, dizziness, headaches and sore eyes. The environmental impact felt by the community is the presence of smoke, smog and foul odors. The social impact felt by the community is reduced income and schools are closed. Fire disasters for landfills have resulted in environmental damage which also has an impact on health and social issues, especially for people who live ≤ 500 meters from the landfill, experiencing the heaviest impact
Puskesmas merupakan bagian dari pemerintah daerah wajib melaksanakan fungsinya dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai gambaran dan hubungan faktor determinan kesiapsiagaan Perawat terhadap bencana gunung meletus (Gamalama) di Puskesmas wilayah kerja Dinas kesehatan Kota Ternate. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (Mixed Methods) yaitu suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Sampel penelitian ini adalah seluruh perawat di Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Ternate sebanyak 41 orang. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square untuk jenis penelitian kuantitatif. Variable pengetahuan p=0,015, dan variable keterampilan p=0,171. variabel pengetahuan merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kesiapsiagaan. Sedangkan jenis penelitian kualitatif dengan bentuk narasi dari hasil wawancara dengan responden yang keterampilan rendah karena kurangnya pelatihan dan simulasi bencana bagi perawat.
The research was conducted at the Regional Disaster Management Agency in Makassar City. This type of research is quantitative with analytical survey research methods. The population in this study were all officers of the Regional Disaster Management Agency. The sample of this research is the officers of the Regional Disaster Management Agency in Makassar City, as many as 40 people consisting of 30 office staff and 10 field officers. The results of the research by office staff and field officers showed that knowledge (p value 0.032 <α 0.05), attitude (p value 0.036 <α 0.05), and practice (p value 0.013 <α 0.05). This means that there is a significant relationship between the knowledge, attitudes and practices of Regional Disaster Management Agency officials on optimizing flood disaster management in Makassar City. Knowledge, attitudes and good practices can make all Regional Disaster Management Agency officers more optimal in emergency response to floods
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.