Abstrak. Konsep Wisata Berbasis Masyarakat. Di Indonesia, pariwisata merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian. Untuk menjadikan sektor ini berhasil, maka diperlukan kepandaian dalam mengelola aset pariwisata yang ada. Salah satu konsep pengelolaan aset pariwisata yang dapat diterapkan bersama masyarakat lokal yang berada didaerah tempat wisata adalah dengan mengenalkan konsep wisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism). Prinsip dasar Community Based Tourism adalah menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan, sehingga manfaat kepariwisataan sebesar-besarnya diperuntukkan bagi masyarakat. Tujuan yang ingin diraih adalah pemberdayaan sosial ekonomi komunitas itu sendiri dan meletakkan nilai lebih dalam pariwisata, khususnya kepada para wisatawan. Community Based Tourism akan melibatkan pula masyarakat dalam proses pembuatan keputusan, dan dalam perolehan bagian pendapatan terbesar secara langsung dari kehadiran para wisatawan. Dengan konsep Community Based Tourism akan dapat menciptakan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan dan membawa dampak positif terhadap pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat. Abstract. Community Based Tourism. Tourism in Indonesia is a sector that provides a large income to the country's economy. The experts are required to manage the existing tourism assets. One of the concepts of tourism asset management can be applied with the local communities known as the Community Based Tourism. The basic principle of Community Based Tourism is to make the community as the main actors through empowering various tourism activities, and the benefits of tourism as much as possible for the community. The socio-economic empowerment of the community become the main goal and put more values in tourism, especially to the tourists. Community Based Tourism will involve the community as decision-making process, also in the acquisition of the largest share of income from the tourists directly. With this Community Based Tourism concept will be able to create employment opportunities, reduce poverty and bring a positive impact on the preservation of local native environment and culture.
Kata wakaf (jamaknya: awqaf) mengandung arti mencegah atau penahanan. Lebih jauh dapat dikatakan juga bahwa wakaf sebagai sesuatu yang substansi (wujud aktiva) dipertahankan, sementara hasil atau manfaatnya digunakan sesuai dengan keinginan dari orang yang menyerahkan (waqif) dengan proses legal sesuai dengan fungsi wakaf yang disebutkan dalam UU No.41 Tahun 2004 Pasal 5 yang menyatakan wakaf berfungsi untuk mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Wakaf tunai merupakan dana yang dihimpun oleh pengelola wakaf (nadzir) melalui penerbitan sertifikat wakaf tunai yang dibeli oleh masyarakat. Wakaf tunai dapat juga diartikan mewakafkan harta berupa uang atau surat berharga yang dikelola oleh institusi (perbankkan atau lembaga keuangan syari’ah) yang keuntungannya akan disedekahkan, dengan syarat modalnya tidak bisa dikurangi untuk sedekahnya, sedangkan dana wakaf yang terkumpul selanjutnya dapat digulirkan dan diinvestasikan oleh nadzir ke dalam berbagai sektor usaha yang halal dan produktif, sehingga keuntungannya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan umat dan bangsa secara keseluruhan. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia telah menetapkan fatwa berkenaan dengan wakaf tunai yang menyatakan bahwa (1) wakaf uang (cash wakaf atau waqf al-Nuqud) adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai, (2) termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga, (3) wakaf uang hukumnya boleh (jawaz), (4) wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang dibolehkan secara syar’i, dan (5) nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan dan atau diwariskan.
The research objective is to find empirical evidence of the factors influencing accruals earnings management in Jakarta Islamic Index Listed Companies which include company size, leverage, company age, profitability, and board directors. The population of the research is Jakarta Islamic Index Listed Companies. 13 samples were taken from these companies using the purposive sampling method and based upon the sample criteria. 71 observations were conducted on the 13 companies to obtain primary data of the research, while secondary data were collected through documentation of financial statement from Indonesia Stock Exchange. To test the research hypotheses, multiple regressions was used. The result of this research proved that company age and profitability have influence on accrual earnings management in Jakarta Islamic Index Listed Companies. On the other hand, company size, leverage, and board directors have no influence on accruals earnings management in Jakarta Islamic Index Listed Companies.
Abstrak. Mengurangi Tingkat Risiko Dengan Manajemen Islami. Dalam menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis adakala kita disuguhkan dengan ketidakpastian dan berbagai permasalahan yang akan timbul. Ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk). Manajemen Islami telah memberikan solusi untuk mengurangi tingkat risiko dalam ketidakpastian tersebut, yaitu dengan menggunakan tiga level pendekatan rancang bangun ekonomi syariah. Pertama, sebagai pondasi yaitu;Tauhid, Adil, Nubuwah, Khilafah, Ma’ad.Level kedua yaitu tiang atau pilar, terdiri dari; Multiple Ownership, Freedom to Act., Social Justice. Ketiga, level terakhir merupakan atap bangunan yaitu Akhlak yang mulia.
The purpose of this study is to find out the effectiveness of implementing capacity building for teachers during the COVID-19 pandemic on the basis of blended learning. This study used a descriptive qualitative approach. Data collection was obtained from informants and the behavior of people who were observed, interviewed, and documented as the primary data sources and the rest was secondary data from available document. The choice of this learning model is one of the decisions taken by considering situations and conditions that meet the learning model. However, since the teachers' competency in implementing blended learning were various in level, it is necessary to provide assistance in implementing blended learning through capacity building. Capacity building is a strategy to increase the effectiveness, responsiveness and efficiency of teachers’ performance in the context of blended learning. As lecturers have the obligation of the Tri Dharma of Higher Education, one of which is community service, lecturers can participate in mentoring blended learning through capacity building. The result of this study is that teachers already have online classes and can manage online classes and take care of classes using blended learning.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.