Proses laquering adalah proses pelapisan pada area hasil welding kaleng yang bertujuan untuk melindungi bagian welding dari karat. Proses ini sangat penting supaya kaleng terhindar dari korosi dan meminimalisir ledakan, karena kaleng aerosol merupakan kaleng yang berisi gas bertekanan tinggi dengan daya tekan 10bar. Mesin Induction memiliki peran penting pada proses ini, yang mana mesin harus mengeringkan lapisan laquer dengan maksimal tanpa merusak poduct. Salah satu masalah jika pada peroses pengeringan laquer terjadi kendala dimana lapisan laquer tidak kering sempurna (basah), hal ini akan menyebabkan terjadinya jammed pada center pad mesin can-o-mat. Sebaliknya jika lapisan laquer dipanaskan dengan suhu yang tinggi akan menyebabkan timbulnya gelembung (bubble) bahkan lapisan laquer bisa terbakar. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat menentukan suhu yang ideal untuk mesin induction pada proses laquering sehingga dapat di jadikan refrensi untuk kedepannya. Pada penelitian ini untuk menentukan suhu yang ideal pada mesin induction menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan experimen atau percobaan secara bertahap. Hal ini terbukti dengan dilakukannya pengaturan suhu secara bertahap dapat menentukan suhu yang diinginkan pada proses pengeringan lapisan laquer. Dari hasil percobaan ini didapatkan suhu ideal yaitu 70°C, 80°C, dan 95°C yang mampu membuat lapisan laquer kering tanpa menimbulkan gelembung (bubble) atau membakar lapisan laquer
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di malam hari dan produksivitas hasil pertanian di Kp. Mulyasari dilakukan rancang-bangun Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang dapat menghasilkan daya s/d 2.500 Watt. Mesin ini dirancang mudah dalam pemasang, mudah dioperasikan, perawatan yang murah. Jenis turbin yang dipilih adalah turbin air Cross-Flow untuk head rendah. Turbin beroperasi pada tekanan impuls, dimana energi potensial air diubah menjadi energi kinetik melalui nozel untuk mendorong sudu-sudu depan turbin. Dalam rancang bangun turbin ini, di rancang, agar mempunyai daya pakai yang lama, nilai investasi yang murah, biaya perawatan minimal sekali, biaya pemasang yang mudah, degnan digerakan oleh air, sehingga melestarikan sumber daya alam. Turbin dirancang berdasarkan data hasil survey lapangan di Kp. Mulyasari, dengan hasil; Head (H)= 1,85 m; Debit air (Q)=0,2 m 3 /s; Putaran turbin (rencana) (n)= 214 rpm; Effisiensi turbin (rencana )(ηt)= 68%; Massa jenis air (ρ)= 997.8 kg/m 3 . Dari hasil perhitungan, didapat spesifikasi rancangan turbin Cross-Flow sebagai berikut : Tinggi air jatuh (H) = 1,85 m; Debit air (Q) = 0,2 m 3 /s; Effisiensi turbin (rencana) (ηt) = 68%; Daya (N) = 2,497 kW; Putaran (n) =214 rpm; Kecepatan spesifik (ns) = 770,4138831 rpm; Diameter sudu jalan (DL) = 0,40 m; Diameter naaf (Dn) = 0,035 m; Lebar sudu pengarah (B) = 0,032 m; Jumlah sudu jalan = 26 buah.Kata kunci: Head, debit, turbin Cross-Flow, sudu pengarah/nozel, sudu jalan, daya turbin.
Background The jurnal discusse stray losses are generated by eddy current losses in the single phase transformer construction parts, such as Main tank, cover,core clamp and flitch plate. Stray losses can’t measurement direct and only calculated. Aim This study is to accurate calculated stray losses are generated in the single phase transformer construction parts in order to get more accurate calculated compared with measured and to know calculation versus measurement and versus simulation. Method This study using 3D Finite Element Metode with basis software ANSYS in the single phase transformer construction parts Result The stray losses in the single phase transformer construction parts, so that it hasn’t a simple stray losses divided by 3 compared to three phase transformers with same power and voltage. Conclusion Base on this study the total stray losses around 30%-37% from Load Losses and impove approxi-mately 9% compared between existing calculation and this simulation study versus measurement.
Lifting spreader construction with a maximum capability of 180 tons every day works by carrying transformer loads that vary up to maximum loads. The loads tested were 105 tons, 125 tons, 150 tons and 180 tonsThe tool not only experiences vertical tensile load but also experiences horizontal load due to acceleration or deceleration of the overhead crane. To prevent fracture due to fatigue, the lifting spreader needs to be analyzed its service life. Obtained data of mass transformers per year and construction specification will be dynamically analyzed using SAP2000 software to gain informationmaximum and minimum stress from each of its shell nodes. Data Collectionof stress will be processed through the S-N Curve mechanism and Palmsgren Miner rules to determine the cyclic load of the fatigue life plate of spreader. This analysis found that maximum capacity 180 tons value Sf above from endurance limit state. And the assessmentdecline fatigue life of the lifting spreader based data within 45 years. The researcher recommends a decrease in the value of the capacity till to 10 percent for things that are not expected that result in a decrease in the quality of construction.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.