Pendidikan dengan tingkat ketrampilan yang tinggi menjadi ciri utama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Oleh karena itu keberadaan laboratorium sangat mutlak. Namun bagi SMK pinggiran dengan jurusan Mesin Perkakas yang berketerbatasan finansial, pengadaan laboratorium sangat memberatkan. Ratusan juta harus disediakan hanya untuk membeli mesin CNC. Simulator CNC adalah program simulasi komputer mesin CNC yang berkualitas tinggi. Dari aspek keuangan, simulator ini harganya sangat murah namun dalam hal kemampuannya jauh melebihi syarat minimal kebutuhan SMK. Sebagai media pembelajaran, penggunaan simulator CNC memberikan kelebihan dibanding dengan penggunaan mesin CNC. Dengan menggunakan analisa skala Likert untuk data kualitatif akhirnya dapat diketahui bahwa secara meyakinkan guru dan siswa mengaku puas dan bisa menerima simulator CNC dipakai sebagai media pembelajaran di laboratorium. Sementara itu dengan uji kesamaan µ diketahui bahwa dengan simulator CNC mampu menaikan prestasi akademik (nilai tes) sebesar 30% untuk siswa dan 13.3% untuk guru. Dan dari aspek keuangan ternyata penggunaan simulator CNC mampu menekan biaya operasional laboratorium sebesar 95.8%. Kata kunci: laboratorium, simulator CNC, SMK pinggiran, keterbatasan finansial
UD. Karya Logam Steel merupakan perusahaan dibidang pembuatan mesin perajang singkong, perajang bawang dan perajang srawut. Berdasarkan informasi data permintaan yang naik turun menyebabkan perusahaan hanya mengira-ngira dalam melakukan jumlah pembelian untuk persediaan bahan baku, karena perusahaan belum menerapkan perencanaan bahan baku untuk proses produksi selanjutnya, akibatnya sering terjadi kekurangan bahan baku yang bisa menghambat proses produksi. Selain itu bahan baku yang berlebihan juga menjadi pemborosan biaya modal dalam bentuk bahan baku yang belum diproduksi. Dengan begitu, diperlukan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku secara akurat agar biaya persediaan bisa ditekan seminimal mungkin dan proses produksi bisa berjalan dengan lancar. Dalam penelitian ini, metode peramalan yang digunakan yaitu Metode Naif, Exponential Smoothing, dan Moving Average. Didapatkan nilai error terendah pada metode Exponential Smoothing, pada perajang singkong nilai error rata rata MAD sebesar 7,824, untuk perajang bawang nilai error MAD sebesar 6,981 dan untuk perajang srawut nilai error MAD sebesar 5,94. Teknik lot sizing yang digunakan pada sistem Material Requirement Planning (MRP) yaitu LFL (Lot For Lot), POQ (Period Order Quantity) dan FPR (Fixed Period Requirement). Metode LFL yang dipilih dikarenakan total biaya yang dihasilkan paling minimum.
Kajian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana implementasi tata nilai ketaqwaan berdasarkan Kode Kehormatan Praja pada Praja IPDN Kampus Sumatera Barat. Konsep teori yang digunakan menurut George C Edward III ( 1990: 149-154 ) tentang implementasi kebijakan. Penelitian ini merupakan penilitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di IPDN Kampus Sumatera Barat dengan objek penelitian yaitu unsure para Pejabat,Pamong Pengasuh dan Praja di IPDN Kampus Sumatera Barat.Sampel penelitian ditentukan dengan purposive sampling,teknik pengumpulan data melalui Observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik analisis data dengan reduksi data.Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi tata nilai ketaqwaanpada Praja yang beragama Islam telah diimplementasikan pada variable komunikasi, sumber daya, maupun struktur birokrasi, namun dari variable disposisi masih terkendala keterbatasan anggaran.Sementara pada Praja yang beragama Kristen dan Hindu implementasi pada variable komunikasi dan struktur birokrasi telah terimplementasi, namun masih ditemukan kendala dalam implementasi pada variable sumber daya dan variable disposisi.
Banyak proyek berskala besar yang melibatkan pemerintah daerah sebagai penanggungjawab pelaksanaannya. Bagi pemerintah daerah yang serba terbatas sumber dayanya, maka membuat skala prioritas terhadap proyek-proyek tersebut menjadi sangat penting. Kondisi ini dialami juga oleh Pemda Kabupaten Barito Selatan yang hendak merealisasikan sejumlah proyek infrastruktur jalan. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi faktor-faktor yang dapat dipakai sebagai kriteria utama dalam penetapan skala prioritas pelaksanaan proyek. Dengan menggunakan metoda AHP, maka didapat lima kriteria utama dengan 21 sub kriteria. Ternyata diketahui bahwa dari lima kriteria itu tiga kriteria utama yang mempunyai bobot tertinggi adalah kriteria Tata Ruang dengan bobot 34% disusul dengan kriteria Volume Lalu Lintas dengan bobot 25.6%dan diikuti kriteria Ekonomi dengan bobot 19%. Sedang pada kriteria Tata Ruang ternyata tiga sub kriteria pertama yang mempunyai bobot tertinggi berturut-turut adalah sub kriteria Tata Ruang yang menunjang Pertanian, Pendidikan dan Perdagangan dengan bobot 40%, 28% dan 19%. Sedang pada kriteria Volume Lalu Lintas ternyata tiga sub kriteria pertama yang mempunyai bobot tertinggi berturut-turut adalah sub kriteria Lalu lintas Truk Ringan, Truk Sedang/berat dan Mobil R4 dengan bobot 34%, 26% dan 18%. Untuk kriteria Ekonomi dua sub kriteria pertama yang mempunyai bobot tertinggi berturut-turut adalah sub kriteria Kelayakan dan Biaya dengan bobot 83% dan 17%.
Dengan berbekal sebuah mesin bubut, bengkel “Hikmah Teknik” didirikan oleh perorangan/keluarga. Seiring dengan berjalannya waktu, hingga kini telah mempunyai berbagai macam mesin produksi dengan 15 orang karyawan. Sebagaimana banyak UMKM yang lainnya, di bengkel ini juga mempunyai persoalan dengan laporan keuangannya. Realitanya pemilik bengkel sesekali saja membuat laporan keuangan dan dari yang jarang itu laporan yang dibuat tidak mengikuti azas akuntansi Indonesia. Tidak ada pencatatan transaksi keuangan yang memadai, pencatatan sebatas pada uang masuk dan uang keluar, hutang dan piutang. Tidak ada pembeda yang jelas mana harta perusahaan dan mana harta pribadi. Merasa sebagai pemiliki bengkel, pemilik selalu mengambil sebagian keuntungan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Latar belakang pendidikan pemilik bengkel yang tidak memadai menjadi alasan mengapa dia berbuat begitu. Bila hal ini berlangsung terus dikawatirkan ke depan bengkelnya tidak dapat berkemban dengan baik. Pelatihan kali ini berfokus pada bagaimana agar mitra mampu membuat laporan keuangan yang baik dan benar berdasarkan azas akuntansi Indonesia. Dan setelah 30 kali tatap muka pelatihan dilangsungkan, ternyata mitra telah bisa membuat laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia. Belum sempurna memang, tetapi sebagai Langkah awal hasil itu sudah baik. Untuk itu ke depan perlu tindak lanjut pelatihan yang lebih memadai. Kata kunci : bengkel, pelatihan, akuntansi Indonesia, laporan keuangan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.