Kepiting/rajungan merupakan salah satu komoditas ekspor perikanan yang terus meningkat permintaannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis permintaan ekspor kepiting/rajungan olahan Indonesia ke Amerika Serikat sebagai pasar tujuan utama. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data harga ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat, volume produksi kepiting/rajungan di dalam negeri, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Data tersebut diperoleh dari UN-Comtrade, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Badan Pusat Statistik (BPS). Metode analisis data yang digunakan adalah ekonometrika dinamis dengan pendekatan Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh terhadap permintaan ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat pada jangka pendek adalah harga ekspor dan volume produksi di dalam negeri dengan nilai koefisien masing-masing sebesar -0.7818 dan 0.5270. Pada jangka panjang, variabel yang berpengaruh adalah harga ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat dengan nilai koefisien sebesar - 0.7938. Upaya peningkatan volume ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat dapat dilakukan dengan kebijakan melalui usaha nelayan dan perbaikan mekanisme rantai pasok (foodchains) yang berdampak menurunkan harga ekspor kepiting/rajungan Indonesia ke Amerika Serikat dan perbaikan kualitas produksi kepiting/rajungan di Indonesia. Selain itu, seiring dengan meningkatnya permintaan kepiting/rajungan di Amerika Serikat dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor kepiting/rajungan ke Amerika Serikat.Title: Determinants of Demand for Indonesian Export of Processed Crabs to the United States: An Error Correction Model ApproachCrab is one of fishery export commodity that has continuing increase in demand. This study aimed to analyze demand for Indonesian processed crab exports to the United States as the main destination market. Data used are secondary data, namely data on export price of Indonesian crabs to the United States, the volume of domestic crab production, and exchange rate of the rupiah against the US dollar. Data was obtained from UN-Comtrade, Ministry of Marine Affairs and Fisheries (KKP), and Central Statistics Agency (BPS). Data were analyzed using dynamic econometrics method with the Error Correction Model (ECM) approach. Variables of the study are export price of Indonesian crab to the United States, production volume of crab in Indonesia, and exchange rate of rupiah against United States dollar. The results showed that export prices and domestic production volume are variables influencing demand for Indonesian crab exports to the United States in the short term with coefficient value of -0.7818 and 0.5270 respectively. In the long term, the influencing variables is domestic production volume with coefficient value of 0.7938. Export volume to the United States could be increased through policy on fishing effort and supply chain mechanism improvement that resulted in the decrease of export prices and improved quality of the crabs. In addition, the increasing number of crab demand in the United States provides opportunities for Indonesia to increase crab exports to the United States.
Keluarga dan pendidikan tidak bisa dipisahkan, pendidikan di lingkungan keluarga terjadi sejak anak lahir, bahkan setelah anak dewasa pun orang tua masih berhak memberikan pendidikan kepada anaknya. Tetapi saat ini banyak orang tua yang lupa dan menyerahkan tanggung jawab mendidik anaknya hanya kepada sekolah atau guru. padahal sekolah atau guru hanya sebatas membantu orang tua dalam mendidik anak dalam lingkungan sekolah. Orang tua banyak disibukkan dengan pekerjaannya, sehingga komunikasi orang tua dengan anak pun berkurang, semestinya anak bisa berbagi informasi dan masalah mereka pada orang tua, tetapi komunikasi jadi berkurang atau bahkan tidak ada. Padahal disisi lain komunikasi interpersonal merupakan tingkat kedalaman penyampaian pesan dari individu sebagai anggota keluarga kepada yang lainnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar komunikasi antara orang tua dan anak usia prasekolah terhadap perkembangan perilaku prososial anak dengan menggunakan metode penelitian Kuantitatif dan memakai teknik korelasi sebab akhibat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara komunikasi orang tua dan anak usia prasekolah terhadap perkembangan perilaku prososial anak. Sebab seorang anak yang tumbuh dalam sebuah keluaraga yang tinggi tingkat komunikasi interpersonalnya maka akan memiliki perkembangan perilaku prososial yang baik pula.
Pengolahan dan pemasaran hasil perikanan memberi kontribusi yang cukup besar dalam menciptakan produk perikanan bermutu tinggi dan aman dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja ekspor komoditas udang Indonesia dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor udang Indonesia. Penelitian ini diperlukan untuk menganalisis fenomena kinerja ekspor produk udang yang menunjukkan tren menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pasar tujuan ekspor yang dianalisis adalah tiga pasar utama bagi ekspor komoditas udang Indonesia yaitu Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dari tahun 1989-2017. Data dianalisis menggunakan Pendekatan Error Correction Model (ECM). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa model permintaan ekspor udang olahan Indonesia menunjukkan hasil yang baik dilihat dari segi ekonomi maupun statistik. Prospek ekspor udang olahan Indonesia masih mempunyai peluang yang cukup baik untuk pasar Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Daya saing produk udang olahan Indonesia ke pasar Jepang terkait dengan persaingan harga dengan negara-negara pengekspor produk udang olahan ke pasar Jepang. Peningkatan GDP Jepang merupakan peluang bagi para eksportir untuk meningkatkan ekspor produk olahan udang Indonesia ke pasar Jepang. Pasar Amerika Serikat berbeda dengan pasar Jepang, dimana daya saing produk udang olahan Indonesia di pasar Amerika Serikat bukan terletak pada harga. Diduga, yang menjadi persaingan adalah kualitas dan kesinambungan produk udang olahan. Sedangkan untuk pasar Uni Eropa hampir sama dengan pasar Jepang yaitu persaingan harga. Hanya saja, perubahan harga tersebut tidak dapat direspon secara cepat oleh para eksportir. Hal ini ditunjukkan dengan berpengaruhnya variabel lag harga ekspor produk udang olahan Indonesia secara signifikan. Untuk meningkatkan kinerja ekspor produk udang olahan Indonesia ke pasar Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa, diperlukan kestabilan harga udang domestik, ketersediaan bahan baku yang cukup dan kualitas produk yang terjaga.Title: Model of Export Demand of Indonesian Processed Shrimp by Japan, United States (US) and European Union (EU) Markets An Error Correction Model (ECM) ApproachProcessing and marketing of fisheries products has a significant contribution in creating high quality and safe fisheries products.This study aims to analyze the export performance of Indonesian shrimp commodities and to analyze factors influence demands of Indonesian processed shrimp exports. Research is needed to analyze export performance of shrimp products that showed a decrease trend in recent years. The export destination countries analyzed are Japan, United States (US) and European Union (EU). This study uses time series data from 1989-2017. An Error Correction Model (ECM) approach was employed in this study. Results show that model of export demand of Indonesian Processed Shrimp provides an economic and statistical perspective. Indonesian shrimp exports have good opportunities for Japan, US and EU markets. The competitiveness of Indonesia processed shrimp products to Japanese market is related to price competition with competitor countries who market to Japan. An increase of Japan’s GDP is an opportunity to increase export of Indonesian processed shrimp products to Japanese market. US market is different from Japanese market. Exports of Indonesian processed shrimp products to the US are not based on price competition but quality and continuity of processed shrimp products. Meanwhile, UE market has a similar characteristic with Japanese market. Price competition also occurs in EU market; nevertheless, price changes were not immediately responded by the exporters. It is shown by a significant effect of lag export price of Indonesia processed shrimp products. To improve export performance of Indonesian processed shrimp products to Japanese markets, US and EU, it is necessary to stabilize shrimp prices at domestic level, to keep the availability of raw materials sufficiently and to maintain product quality.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.