No abstract

Makalah ini membahas mengenai metode konduksi sebuah inverter tiga fasa dengan sumber tegangan (VSI) dalam upaya mengurangi Total Harmonic Histortion (THD) tegangan keluaran untuk penggunaan pada pembangkit listrik tenaga surya. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, digunakan metode konduksi 1500, dimana setiap saklar pada inverter tiga fasa terkonduksi selama periode waktu 1500. Jika dibandingkan dengan metode konduksi 1200 dan metode konduksi 1800 sebagai mana yang banyak digunakan pada inverter tiga fasa, maka metode konduksi 1500 menunjukan pengurangan THD tegangan keluaran yang lebih baik. Dari simulasi yang dilakukan, metode konduksi 1500 mengasilkan tegangan fasa keluaran 7 level. Jika dibandingkan dengan metode konduksi 1800 dan 1200 yang tegangan fasa keluarannya hanya 4 level dan 3 level. Nilai THD inverter tiga fasa menggunakan sudut konduksi 120o didapatkan sebesar 31,09%, menggunakan sudut konduksi 1800 didapatkan sebesar 31,10%, namun menggunakan sudut konduksi 1500 didapatkan sebesar 16,85%. Metode konduksi 1500 dapat menurunkan nilai THD yang signifikan yakni sebesar 53,31%. Dengan kata lain semakin kecil THD maka bentuk keluaran akan semakin mendekati sinusoidal sehingga kinerja inverter juga akan semakin baik.

This paper presents the design and analysis of a low pass passive filter to reduce harmonics component at the ac side (input) of three-phase ac/dc/ac converter. The filter configuration consists of resistor and capasitor, that cut off the frequency above 150 Hz.

Pengaturan posisi motor DC menggunakan kontrol optimal dengan metode LQR untuk melihat performansi yang berkaitan dengan kestabilan dan kecepatan respon sistem dilakukan dengan membandingkan control PID dan LQR dalam keadaan gangguan dan tanpa gangguan. Posisi referensi plant yang diberikan sebesar 110 dan 600 . Hasil pengujian saat adanya gangguan memperlihatkan kontroler PID dan LQR memiliki performansi yang baik dengan settling time masing-masing t= 0.72 detik dan t= 0.48 detik. Saat adanya gangguan, waktu yang dibutuhkan sistem dengan LQR untuk mencapai kestabilan sama dengan keadaan tanpa gangguan yaitu 0.48 detik, sedangkan nilai persentase overshoot berturut-turut 0.384 % dan 0.599% untuk posisi 110 dan 600 . Pada kontroler PID, peningkatan gangguan menyebabkan meningkatnya nilai overshoot, gangguan 0.5 Nm menyebabkan overshoot berturut-turut 69,4 % dan 28.9% untuk posisi 110 dan 600 dengan waktu settling maing-masing 1.0 detik dan 0.86 detik. Hasil pengujian model plant motor DC memperlihatkan LQR lebih responsif terhadap gangguan dibandingkan kontroler PID.

The purpose of this study was to determine the effect transformational leadership on the performance and influence of work involvement on performance and the influence of transformational leadership and work involvement on employee performance the West Pasaman Regency Environmental Office. The type of research was expost-facto, with 167 respondents. The sampling technique is purposive sampling. The sample amounted to 118 people. Primary data was collected through quentionnaires using a like scale model that has been tested for validity and reliability. The result of this study prove and provide a conclusion that : 1) There is a positive and significant effect of transfrmational leadership on employee performance. 2) There is a positive and significant influence of work involvement on employee performance. 3) There is a positive and significant innfluence on transformational leadership and work involvement on the performance of the staff of the West Pasaman Regency Environmental Agency. The result of the analysis are know to be 0.734, this means the magnitude of the influence of transformational leadership and job involvement on the performance of employee of the West Pasaman Regency Environmental Service are 73.4 % and the remaining 24.6 % is influenced by other variables not included in the research model.