<p>Kefiran merupakan eksopolisakarida (EPS) yang bisa dihasilkan oleh bakteri asam laktat yang terdapat dalam biji kefir (kefir grains). Kefiran bisa diaplikasikan sebagai pengental, penstabil, pengemulsi, gelling agent, serta dapat pula dibuat menjadi film. Whey keju merupakan limbah produksi keju yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber karbon oleh mikrobia karena mengandung laktosa dalam jumlah yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah karakterisasi kimia whey limbah keju, enumerasi total bakteri, bakteri asam laktat (BAL) dan yeast yang ada dalam kefir grains, serta mengetahui perubahan berat biomassa, kadar asam laktat, nilai pH , kadar laktosa, dan rendemen kefiran setelah fermentasi limbah whey keju oleh kefir grains. Fermentasi dilakukakn pada suhu ruang dan suhu 37 C selama 72 jam, tiap 24 jam dilakukan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa whey keju mempunyai kadar air 93,42%, kadar abu 0,46%, kadar asam 0,22%, kadar protein 0,76%, kadar laktosa 5,4%, dan nilai pH 4,60. Jumlah populasi total bakteri dalam kefir grains adalah 8,6 x 10 8 CFU/g, bakteri asam laktat sebesar 1,2 x 107CFU/g, dan yeast sebesar 1,9 x 10 8 CFU/g. Selama proses fermentasi perubahan berat biomassa kefir grains tidak signifikan. Kadar asam laktat meningkat, disertai dengan penurunan pH dan penurunan kadar laktosa. Rendemen kefiran mengalami penurunan dengan semakin lamanya waktu fermentasi. <br />Kata kunci : kefiran, eksopolisakarida, kefir grains, whey keju</p><p> </p>