Ekstrak teh putih mengandung senyawa katekin yang tinggi. Kandungan tersebut dapat menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penambahan ekstrak teh putih pada sabun padat transparan berbasis minyak jarak dapat menambah aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui proses pembuatan sabun padat transpran, mengetahui formulasi penambahan ekstrak teh putih, mengetahui sabun terbaik analisis berdasarkan karakteristik fisiko-kimia, aktivitas antibakteri, dan organoleptik, serta kesesuaian sabun dengan SNI 06-3532-1994. Perlakuan konsentrasi ekstrak teh putih adalah 1,5 % (b/v) dengan penambahan sebesar A = 0% (b/v), B = 0,5% (b/v), C = 1,0% (b/v), dan D = 1,5% (b/v) dari 300 gram basis sabun. Pengujian sampel sabun meliputi sifat fisika-kimia, aktivitas antibakteri, dan organoleptik. Hasil sabun terbaik berdasarkan nilai pembobotan sifat fisika-kimia dan aktivitas antibakteri adalah sampel sabun penambahan ekstrak teh putih 1 % b/v (C) mencapai 3,39. Nilai hasil analisis sampel perlakuan C adalah kadar air dan zat menguap 24,48%, jumlah asam lemak 1,13%, kadar asam lemak bebas 0,21%, kadar fraksi tak tersabunkan 0,94%, nilai pH 10,67, kekerasan 0,0037 mm/gram/detik, stabilitas busa 44,4% dan diameter daya hambat 18,5 mm. Hasil sabun terbaik berdasarkan nilai pembobotan organoleptik adalah sabun kontrol (A) mencapai 2,75. Kata kunci : Sabun Padat Transparan, Minyak Jarak, Ekstrak Teh Putih, Aktivitas Antibakteri, Sifat Fisiko-Kimia
Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Rawa dan Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis dalam mengembangkan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari melalui pemanfaatan lahan pekarangan adalah kurangnya pengetahuan dan pelatihan mengenai penyiapan media tanam dalam pot, penyediaan pupuk organik dan pot atau wadah tanaman dari bahan sekitar. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah (1) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, kesadaran serta memotivasi masyarakat khususnya kelompok ibu-ibu rumah tangga dalam pemanfaatan lahan kosong/pekarangan sebagai sumber pangan/ketahanan pangan dan pendapatan keluarga; (2) Menerapkan beberapa teknik sederhana penanaman lahan pekarangan dan pemeliharaannya yang dapat diimplementasikan secara mudah oleh masyarakat.Metode kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan, diskusi dan demonstrasi praktek langsung di lapangan yang didasari oleh evaluasi awal sebagai landasan untuk menentukan posisi pengetahuan kelompok sasaran mengenai pemanfaatan lahan pekarangan melalui penerapan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari.Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa : (1) Pada dasarnya warga masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga di Desa Rawa dan Desa Lumbungsari telah menerapkan pemanfaatan lahan pekarangan, sehingga kegiatan pengabdian difokuskan pada peningkatan ketrampilan ibu-ibu dalam menyiapkan media tanam untuk budidaya sayuran dalam pot, serta pemanfaatan bahan-bahan sekitar untuk pembuatan pot/wadah dan pupuk organik cair; (2) Kegiatan pengabdian ini dapat menambah pengetahuan warga tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan melalui penerapan konsep rumah pangan lestari untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.
ABSTRAKMelati merupakan salah satu komoditas bernilai ekonomi tinggi. Namun, permasalahannya adalah bunga melati tidak terjual ke pasar pada saat melimpah ketika panen tiba. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan proses pengolahan terhadap bunga melati yaitu menjadi minyak bunga melati. Salah satu metode pengambilan minyak bunga melati adalah ekstraksi dengan pelarut menguap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari lama ekstraksi terhadap rendemen dan mutu minyak bunga melati putih dengan menggunakan metode ekstraksi pelarut menguap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium dengan menggunakan analisis deskriptif. Lama ekstraksi yang digunakan yaitu 8 jam, 12 jam, dan 16 jam dengan perbandingan massa bunga dan pelarut yaitu 1:2. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen pada perlakuan lama ekstraksi 16 jam yang paling tinggi yaitu 0,18% dengan aroma agak wangi dan warna minyak bunga melati kuning. Untuk nilai hasil uji parameter mutu yaitu rata-rata bobot jenis sebesar 0,8675, indeks bias 1,3677, bilangan asam 6,6611 mg KOH/g, kelarutan dalam alkohol 1:1, dan kadar sisa pelarut 28%. Dengan komponen minyaknya adalah eicosanol (39,10%) dan linalool (10,94%), pentacosanol (7,20%), farnasense (4,01%), tetracontane (3,58%), ethyl linoleolate (2,76%), dan acetic acid/benzyl acetate (2,02%).Kata Kunci: bunga melati, minyak bunga melati, pelarut menguap. (39,10%), linalool (10,94%), pentacosanol (7,20%), farnasense (4,01%), tetracontane (3,58%), ethyl linoleolate (2,76%), and acetic acid/benzyl acetate (2,02%). ABSTRACT Jasmine flowers is represent as one of valuable commodity of high economics. However jasmine exploiting which is not sold to market at the time of abundance when harvesting. To solved the problem, hence required a processing process of jasmine flowers to be jasmine oil. The jasmine oil can be extracted with solvent extraction method. This research aimed to study the effect of duration of extraction to yield and quality of jasmine oil by using solvent extraction method. The method used in this research
Minyak kelapa murni merupakan minyak dengan kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat ini berfungsi untuk menghaluskan dan melembabkan kulit. Sehingga VCO cocok dijadikan sebagai bahan baku pembuatan sabun. Sabun yang dibuat dalam penelitian ini menggunakan penambahan minyak atsiri melati yang mampu meningkatkan kualitas pada sabun cair. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sabun cair, mencari penambahan konsentrasi minyak atsiri melati yang tepat dalam pembuatan sabun cair dan mengetahui pengaruh penambahan minyak atsiri melati terhadap karakteristik sabun cair. Perlakuan pada penelitian ini konsentrasi minyak atsiri melati adalah dengan penambahan sebesar A = 0% (b/v), B = 1% (b/v), C = 1,5% (b/v), dan D = 2% (b/v) dari 300 gram basis sabun. Parameter pengamatan meliputi sifat kimia, sifat fisik sabun dan uji organoleptik. Hasil analisis menunjukan bahwa semua formula sabun cair memenuhi persyaratan berdasarkan SNI sabun padat 06-4085-1996. Formula sabun cair dengan perlakuan D merupakan produk terbaik dengan hasil uji organoleptik kesukaan secara umum adalah 50%. Hasil analisis sabun transparan pada perlakuan D adalah kadar alkali bebas bebas 0,0079%, nilai pH 8,93, bobot jenis 1,0509 dan angka lempeng total 0. Sehingga teknologi proses pembuatan sabun cair dengan penambahan minyak atsiri melati selanjutnya dapat dikembangkan dan diaplikasikan pada skala industri. Kata kunci: Sabun cair, Virgin Coconut Oil, Minyak Atsiri Melati
Sabun mandi cair merupakan saponifikasi antara minyak dan garam alkali. Minyak kelapa murni (VCO) diketahui baik dalam penyabunan karena mengandung asam laurat yang memiliki daya bersih dan berfungsi sebagai antimikroba. Minyak kelor memiliki kandungan asam oleat yang juga berfungsi sebagai pelembab dan antioksidan. Sehingga pencampuran kedua minyak tersebut sesuai untuk dijadikan bahan baku sabun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi terbaik sabun mandi cair berbasis VCO dengan variasi konsentrasi minyak biji kelor. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan perlakuan penambahan minyak kelor A= 0% (b/b), B= 10% (b/b), C= 15% (b/b), D= 20% (b/b) dalam total minyak 100 mL sebanyak tiga kali ulangan. Parameter yang diamati adalah sifat fisikokimia sabun berdasarkan SNI Sabun Mandi Cair 06-4085-1996 meliputi nilai pH, alkali bebas, stabilitas busa, bobot jenis, dan angka lempeng total. Sedangkan uji organoleptik meliputi aroma, kekentalan, banyak busa, warna, kesan pemakaian dan reaksi gatal. Hasil terbaik pada uji sifat fisikokimia ditunjukkan oleh perlakuan C (dengan nilai bobot 3,57) dengan nilai pH 9,79, kadar alkali bebas 0,0139%, stabilitas busa 30,12%, bobot jenis 1,049 dan angka lempeng total 0,28 × 10 5 (koloni/g). Sedangkan hasil terbaik pada uji organoleptik ditunjukkan oleh A (dengan nilai bobot 3,49).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.