Ruang terbuka sebagai salah satu elemen perancangan kota menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat dalam perannya sebagai ruang rekreasi dan relaksasi. Dengan demikian pemenuhan persyaratan utama sebuah ruang terbuka publik menjadi satu hal yang harus terpenuhi agar ruang tersebut mampu mewadahi aktivitas masyarakat, berkarakter dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sejak awal pembangunannya 47 tahun silam, sebelum nama Taman Indonesia Kaya disematkan, Taman Menteri Supeno merupakan salah satu taman kota yang identik dengan citra negatif. Kondisi tersebut sangat disayangkan mengingat lokasinya berada pada jantung Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kriteria ruang terbuka publik berdasarkan kebutuhan pengguna Taman Indonesia Kaya. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan manfaat berupa gagasan baru dalam peningkatan kualitas Taman Indonesia Kaya melalui pemenuhan kebutuhan dasar pengguna taman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mendeskripsikan fenomena pada lokasi studi berdasarkan observasi langsung dan studi literatur. Transformasi Taman Menteri Supeno menjadi Taman Indonesia Kaya memberikan perubahan signifikan bagi kualitas fisik ruang terbuka publik yang berdampak pada peningkatan image taman. Kriteria dasar kebutuhan pengguna di ruang terbuka publik; comfort, relaxation, passive engagement, active engagement, dan discovery secara umum telah terpenuhi pada Taman Indonesia Kaya. Meskipun pada area tertentu ditemukan adanya overlapping dua hingga tiga kriteria, kondisi tersebut tidak merubah fungsi utama taman sebagai ruang terbuka publik.Kata kunci: Taman Indonesia Kaya; ruang terbuka; ruang publik
Taman Banjir Kanal Barat merupakan salah satu ruang terbuka publik yang dibangun pada area bantaran Sungai Banjir Kanal Barat yang dibangun pada 2009. Sebagai ruang terbuka publik aktif, taman ini merupakan salah satu sarana edukasi dan relaksasi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya dengan berbagai aktivitas yang berlangsung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aktivitas pengunjung Taman Banjir Kanal barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memanfaatkan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menujukkan, berdasarkan jenis ruangnya, karakteristik aktivitas pada Taman Banjir Kanal Barat Semarang diklasifikasikan menjadi dua. Pertama, aktivitas pada badan air yang diklasifikasikan sebagai necessary activity. Kedua, aktivitas pada tepi air yang diklasifikasikan sebagai optional activity dan social activity. Keberadaan fasilitas taman, elemen keras (hard scape) serta elemen lunak (soft scape) menjadi satu faktor penentu dalam menunjang aktivitas pengunjung Taman Banjir Kanal Barat.
Abstract. Since the arrival of Arabian ethnic to Sugihwaras, they settled and built their own neighborhood identity. The built environment is an example of a system on which human beings seek to express their own identity as a collective group. Every built environment consists of distinctive features that relate to social, cultural, economic and environmental parameters inherent in that particular built-environment (Al-Hokail, 1995). Based on that background, the research question of this study is "what is the distinctiveness of built environment in Kampung Arab Sugihwaras Pekalongan?". The purpose of this article is to identify and explain the built environment in Kampung Arab Sugihwaras by its social and physical parameters. Using both qualitative and quantitative approach, this article examines the social parameters by its four social scales: neighborhood, family and individual, the physicalparameters by its urban fabrics. The result shows that community who lives in Kampung Arab Sugihwaras especially the Arabian descendant preserving Islamic value in their social lives. But, modern urban culture faded some social rules away. While the Kampung Arab Sugihwaras urban fabric shows that neighborhood had grid pattern with two inner main streets and buildings withIndische Architecture style in that corridors. The further result shows the street hierarchy by overlapping the social and physical parameters analysis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.