AbstrakStatus gizi anak secara tidak langsung berkaitan dengan faktor sosial ekonomi keluarga. Jika status sosial ekonomi rendah maka kebutuhan makanan keluarga akan kurang terpenuhi sehingga anak akan memiliki status gizi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan status sosial ekonomi keluarga murid SD di pusat dan pinggiran kota Padang. Suatu penelitian analitik secara cross sectional telah dilakukan terhadap 220 orang murid di SDN 08 Alang Lawas sebagai perwakilan SD di pusat kota Padang dan SDN 36 Koto Panjang sebagai perwakilan SD di pinggiran kota Padang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner, pengukuran tinggi, dan berat badan anak. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan status gizi murid SD di pusat kota dengan tingkat sosial ekonomi baik sebesar 84,2% status gizi baik dan 6% status gizi kurang, sedangkan keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah didapatkan 15,7% status gizi baik dan 0% status gizi kurang. Pada daerah pinggiran kota dengan status ekonomi baik didapatkan 15,8% status gizi baik dan 64,7% status gizi kurang, sedangkan pada keluarga dengan status ekonomi rendah didapatkan 84,3% status gizi baik dan 100% status gizi kurang. Dari uji Chi-Square didapatkan nilai pearson Chi-Square (x2) = 71.004 lebih besar dari nilai x2 tabel = 7,815 dan nilai probabilitas (p) = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas yang bermakna yaitu p < 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan status sosial ekonomi keluarga murid SD di pusat dan pinggiran kota Padang. Status gizi anak juga berhubungan dengan tingkat ekonomi keluarga, tingkat pendidikan ayah dan ibu serta jumlah anak dalam keluarga. AbstractNutritional status of children is indirectly related to socioeconomic factors. If the low socioeconomic status family meals needs will not fulfilled so that the child will have malnutrition status. The purpose of this study was to determine the relationship of nutritional status and family socioeconomic status elementary students in the center and suburbs of Padang. An analytic study is cross-sectional was conducted on 220 students at SDN 08 Alang Lawas as representatives elementary in the city center of Padang and SDN 36 Koto Panjang as a representative elementary school on the in the suburbs of Padang. Data collection was conducted through questionnaires and measurements of height and weight of children. Data analysis was done using Chi-Square test statistics. The results were obtained nutritional status in the city center with good socioeconomic level of 84.2% obtained a good nutritional status and 6% malnutrition, while families with lower socioeconomic levels obtained 15.7% of good nutritional status and 0% malnutrition. In the suburban areas with good economic status of 15.8% obtained a good nutritional status and 64.7% malnutrition status, while in families with low socioeconomic status obtained 84.3% a good nutritional status and 100% malnutrition. Of the Chi-Square test obtain...
AbstrakPendahuluan: Madu digunakan sebagai agen makanan dan obat tradisional, mengandung nektar atau gulaeksudat dari tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu serta merupakan salah satu obat tradisional yangdigunakan oleh masyarakat. Madu diketahui memiliki kemampuan sebagai efek antibakteri, seperti Escherichia colidan Stahpylococcus aureus. Kedua bakteri ini memiliki sifat yang berbeda tetapi memilki kesamaan dari penyakityang disebabkannya. Kualitas dan jenis madu juga sesuai dengan tempat dan lokasi lebah berkembang biak.Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan efek antibakteri madu asli Sikabu dan Lubuk Minturunterhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus secara in vitro. Metode Penelitian: Madu yang diuji untukpenelitian ini adalah madu yang berasal dari Sikabu dan Lubuk Minturun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulanDesember 2011 sampai Mei 2012 di laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Jenispenelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan metode difusi (metode cakram) dananalitik dengan menghubungkan perbedaan yang dimiliki kedua madu sebagai efek antibakteri. Hasil Penelitian:ini menunjukkan bahwa madu asli Sikabu dan Lubuk Minturun tidak memiliki kemampuan efek antibakteri terhadapEscherichia coli, dan terdapat perbedaan efek antibakteri dari kedua madu terhadap Staphylococcus aureus.Kesimpulan: dari kedua jenis madu yang diteliti tidak ditemukan efek antibakteri terhadap Escherichia coli , namunmadu asli Sikabu memiliki efek antibakteri yang lebih baik dari pada madu Lubuk Minturun terhadapStaphylococcus aureusKata Kunci : Perbandingan Efek Antibakteri, Madu Asli Sikabu, Madu Lubuk Minturun. Escherichia coli,Staphylococcus aureusAbstractIntroduction: Honeyis used as an agent for food and traditional medicine, containing nectar or sugar exudates ofthe plant collected by honey bees, is one of the traditional medicines used by community. Honey is known to havethe ability as an antibacterial effect, such as Escherichia coli and Stahpylococcus aureus. Both of these bacteriahave different properties but have the common of the diseases it causes. The quality and type of honey is also inaccordance with the breeding places and their location. The purpose of this study was to see a comparison of theantibacterial effect of honey Sikabu and Lubuk Minturun against Escherichia coli and Staphylococcus aureus by invitro. Methods: Honey to be tested for this study were derived from Sikabu and Lubuk Minturun. This study wasconducted in December 2011 to May 2012 in the laboratory of Microbiology, Faculty of Medicine, AndalasUniversity. Type of research is experimental diffusion method (disc method) and analytical distinction owned bylinking the two of honey as an antibacterial effect. Results: These results indicate that the honey Sikabu and LubukMinturun have no antibacterial effect against Escherichia coli, both of honey have differences antibacterial effectagainst Staphylococcus aureus. Conclusion: Both types of honey from this study did not find an antibacterial effectagainst Escherichia coli, but honey Sikabu has better antibacterial against Staphylococcus aureus than honeyLubuk Minturun.Keywords: Comparisons Antibacterial Effects, Original Sikabu Honey, Honey Lubuk Minturun. Escherichia coli,Staphylococcus aureus
AbstrakSaat ini, semakin banyak produsen makanan menggunakan zat pewarna yang sudah dilarang penggunaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran zat pewarna pada saus cabai yang terdapat pada jajanan yang dijual di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Padang Utara pada bulan November 2013 -Februari 2014. Penelitian dilaksanakan di Balai Laboratorium kesehatan Padang. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 25 sampel yang diambil dari pedagang makanan jajanan saus cabai yang terdapat di SD Negeri pada kecamatan Padang Utara. Pemeriksaan dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi kimia NaOH 10%, NH4OH 10%, HCl pekat dan H2SO4 pekat serta dilanjutkan dengan metoda kromatografi kertas untuk mendapatkan jenis zat pewarna yang terdapat didalam jajanan saus cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 10 sampel (40%) mengandung Rhodamin B dan 15 sampel (60%) yang diizinkan penggunaannya. yaitu Erytrosin. Rata-Rata kadar Erytrosin dalam saus cabai adalah 639,5% dari 300 mg/kg sampel yang diizinkan. Kata kunci: saus cabai, zat pewarna berbahaya, kadar zat pewarnaAbstract Nowadays more and more food manufacturers use dyes that have been banned uses. Applied this study is to describe the dye contained in the chili sauce snacks sold in Elementary School District of the northern desert in November 2013-February 2014. This research was conducted in Health Laboratoratorium Padang. The method used a descriptive with a sample size of 25 samples taken from street food vendors chili sauce found in the districts of SD Negeri Kecamatan Padang Utara. Examination conducted qualitatively by using chemical reagents NaOH 10%, 10% NH4OH, and concentrated HCl and concentrated H2SO4 followed by paper chromatography method to get the type of dye contained in chili sauce snacks.The results showed that 10 samples (40%) containing Rhodamine B and 15 samples (60%) which allowed determination of use, Erytrosin. Concentration of Erytrosin, the average levels in the chili sauce as much as 639,5% of the 300 mg/kg samples were allowed.
AbstrakGangguan suasana perasaan (gangguan afektif atau mood) merupakan sekelompok gambaran klinis yang ditandai dengan berkurang atau hilangnya kontrol emosi dan pengendalian diri. Gangguan afektif dapat berupa depresi, manik atau campuran keduanya (bipolar). Pada beberapa pasien gejala-gejalanya dapat disertai dengan ciri psikotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peningkatan angka kejadian gangguan afektif dengan gejala psikotik pada pasien rawat inap di RSJ Prof. Dr. HB. Sa'anin Padang dari tahun 2010 -2011. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2013 -Agustus 2013. Metode penelitian adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 199 orang pada tahun 2010 dan 205 orang pada tahun 2011. Data dikumpulkan melalui bagian rekam medik RSJ Prof. Dr. HB. Sa'anin Padang dan hasil yang didapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah pasien gangguan afektif dengan gejala psikotik pada pasien rawat inap dari segi umur, jenis kelamin, pasien dari kota Padang dan luar kota Padang. Total pasien rawat inap gangguan afektif dengan gejala psikotik terhadap seluruh pasien rawat inap di RSJ Prof. Dr. HB. Sa'anin Padang adalah 31,7% (2010) dan 30% (2011) dengan usia terbanyak 20-29 tahun dan laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Status perkawinan ditemukan kasus terbanyak pada pasien yang belum menikah dan berasal dari luar kota Padang, pekerjaan terbanyak ditemukan pada pasien yang tidak bekerja, dari segi pendidikan kasus terbanyak adalah pada SLTA-sederajat. Kata kunci: gangguan manik, gejala psikotik, gangguan depresi berat, gangguan afektif tipe campuran AbstractAffective disorder (mood disorder) is group of clinical picture is characterized by reduced or loss of emotional control and self-control. Affective disorders may include depression, manic or mixture of both. In some patients the symptoms may be accompanied by psychotic featured. This study aims to describe the increase in the incidence of affective disorder with psychotic symptoms in patients hospitalized RSJ Prof. Dr. HB. Sa'anin Padang of the year 2010-2011. This study was conducted in May 2013-August 2013. The research method was descriptive with sample of 199 people in 2010 and 205 people in 2011. Data were collected through medical record section RSJ Prof. Dr. HB. Sa'anin Padang and the results are presented in the form of a frequency distribution table. Results of this study indicate that there are an increasing number of affective disorder with psychotic symptoms in hospitalized patients in terms of age, gender, patients from outside the city of Padang and Padang. Total patients affective disorder with psychotic symptoms in patients hospitalized RSJ Prof. Dr. HB. Sa'anin Padang was 31.7% (2010) and 30% (2011) to the age of 20-29 years and the majority of men more than women. Married status of cases found in patients who have not been married and come from outside the city of Padang, most jobs are found in patients who do not work, in terms of education most...
Setiap orang memerlukan kadar tidur yang cukup agar tubuh dapat berfungsi normal. Kurangnya kebutuhan tidur akan berdampak pada menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, dan berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari. Dewasa muda banyak yang mengalami hambatan dalam proses belajar yang disebabkan oleh rasa mengantuk dan lelah akibat kurang tidur. Mahasiswa kedokteran adalah salah satu subkelompok dari populasi yang sangat rentan terhadap kualitas tidur yang buruk. Hal ini diduga karena tuntutan akademis yang tinggi, tugas klinis, pilihan gaya hidup, sampai pekerjaan yang menantang secara emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap konsentrasi belajar mahasiswa kepaniteraan klinik FK Unand. Jenis penelitian yang digunakan adalah secara analitik dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling dengan total sampel didapatkan sebanyak 222 orang. Dengan menggunakan kuesioner PSQI dan kuesioner konsentrasi belajar yang kemudian hasilnya dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square, didapatkan sebanyak 65,32% mahasiswa mengalami gangguan tidur dan 77,48% mahasiswa memiliki tingkat konsentrasi yang tergolong kurang. Dari hasil uji Chi-Square (p=0,000) dapat disimpulkan bahwa terdapat bermakna antara kualitas tidur dengan tingkat konsentrasi belajar mahasiswa. Kata kunci: kualitas tidur, konsentrasi belajar, mahasiswa kepaniteraan klinik, koas Everyone needs enough sleep so the body can function normally. Lack of sleep will result in decreased ability to concentrate, make decisions, and participate in daily activities. Most of the difficulties young adults experience in their learning process are caused by drowsiness and fatigue due to lack of sleep. Medical students are a subgroup of the population who are vulnerable to poor sleep quality. This is thought to be due to high academic demands, clinical assignments, lifestyle choices, and emotionally challenging work. This study aims to determine the relationship between sleep quality and the concentration level of clinical clerkship students from Faculty of Medicine, Andalas University. This is a cross-sectional study. The sampling technique was carried out by stratified random sampling with a total sample of 222 people. By using the PSQI questionnaire and the learning concentration questionnaire which were then analyzed univariately and bivariately using the Chi-Square test, the results obtained were as many as 65.32% of students experiencing sleep disturbances and 77.48% of students had relatively poor concentration levels. From the Chi-Square test results (p=0,000) it can be concluded that there is a significant correlation between the quality of sleep and the students’ concentration level. Keyword: sleep quality, concentration level, clinical clerkship students
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.