: BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) dilakukan untuk memberikan imunisasi tambahan Campak/Measles-Rubela pada balita dan melengkapi dosis Imunisasi DPT-HB-Hib dan Polio yang sudah terlewat. Di Indonesia terdapat sekitar delapan ratus ribu anak beresiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti campak, rubella, polio, difteri, dan tetanus. Pemerintah Indonesia berupaya memulihkan cakupan yang hilang akibat gangguan kegiatan imunisasi selama pandemic COVID-19. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kesuksesan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dengan tercapainya cakupan imunisasi pada anak dan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, pada tanggal 12 Agustus 2022 kami dosen kebidanan bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat melaksanakan pemberian imunisasi pada anak usia 9 bulan - 59 bulan di Posyandu dan tempat layanan vaksin yang telah ditetapkan oleh Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat. Selain pemberian imunisasi, sosialisasi, dan pemberian edukasi tentang Kesehatan anak juga dilakukan oleh para dosen kebidanan agar dapat meningkatkan cakupan imunisasi di daerah Jakarta Pusat. Hasil dari kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap sampai usia 9 bulan diberikan imunisasi untuk mengejar ketinggalannya, dan yang sudah lengkap imunisasi wajibnya sampai usia 9 bulan diberikan tambahan imunisasi campak/measles-rubela. Kegiatan ini sebagai upaya dari pemerintah dalam percepatan pencapaian eliminasi Campak dan Rubela melalui kegiatan pemberian imunisasi tambahan secara bertahap.BIAN (National Childhood Immunization Month) is held to provide additional Measles/Measles-Rubella immunization to toddlers and complete the missed DPT-HB-Hib and Polio immunization doses. In Indonesia, around eight hundred thousand children are at greater risk of contracting vaccine-preventable diseases such as measles, rubella, polio, diphtheria, and tetanus. The Indonesian government is working to restore coverage lost due to the disruption of immunization activities during the COVID-19 pandemic. This activity aims to support the success of the National Child Immunization Month (BIAN) by achieving immunization coverage in children and as a form of community service; on August 12 2022, we midwifery lecturers collaborate with the Sawah Besar District Health Center in Central Jakarta to carry out immunizations for children aged 9 months - 59 months at the Posyandu and the location of the vaccine service that the Sawah Besar District Health Center has determined Central Jakarta. In addition to immunizations, outreach and education about child health are also carried out by midwifery lecturers to increase immunization coverage in the Central Jakarta area. The results of this activity went well and smoothly; children who had not received complete immunization by the age of 9 months were given immunizations to catch up, and those who had completed their mandatory immunizations until the age of 9 months were given additional immunization against measles/measles-rubella. This activity is part of the government's efforts to accelerate the achievement of measles and rubella elimination by providing additional immunizations in stages.
Latar Belakang: Indonesia merupakan negara ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 271,7 juta dan dipastikan meningkat menjadi 328,7 juta pada tahun 2050. Data SDKI tahun 2017 menunjukkan wanita yang berstatus menikah usia 15-49 tahun masih banyak yang tidak menggunakan kontrasepsi sebanyak 43%. Profil Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2020 sebagian besar akseptor menggunakan kontrasepsi suntik (72,9%) dan kontrasepsi pil (19,4%). Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan akseptor pengguna kontrasepsi implant (8,5%) maupun IUD (8,5%). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor umur, paritas, status pendidikan dan status ekonomi dalam menentukan pemilihan metode kontrasepsi. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan data SDKI tahun 2017 dengan pendekatan analisis univariabel, bivariabel menggunakan chi square, dan multivariabel menggunakan regresi logistik ganda. Populasi yang digunakan merupakan seluruh perempuan yang telah menikah dengan rentang usia 19-45 tahun yang menggunakan KB sebanyak 15.205 orang. Hasil: Pada penelitian ini dilaporkan bahwa distribusi frekuensi karakteristik menunjukkan sebanyak 80,65% responden menggunakan kontrasepsi hormonal dan 19,35% menggunakan kontrasepsi non hormonal. Terdapat hubungan yang signifikan antara umur (p=0,000), paritas (p=0,000), status pendidikan (p=0,000), dan status sosial ekonomi (p=0,000) terhadap pemilihan metode kontrasepsi. Simpulan: simpulan pada penelitian ini menunjukkan dari beberapa variabel yang diteliti, pendidikan merupakan variabel yang paling dominan dalam menentukan pemilihan metode kontrasepsi dengan nilai OR: 2.97 (95% CI = 2.57-2.44). Responden yang memiliki pendidikan tinggi berpeluang untuk memilih kontrasepsi hormonal dibandingkan dengan responden yang memiliki pendidikan rendah. Pendidikan seorang wanita mempengaruhi pola penerimaan informasi dan pengambilan keputusan.
Age of menarche as a risk factor for preeclampsia and eclampsiaPurposeThe purpose of this study is to determine the effect of menarche age on the incidence of preeclampsia and eclampsia.MethodThe observational study with the case-control design was conducted involving 90 pregnant and postpartum women. The bivariable analysis used T-test and McNemar test, while multivariable analysis using conditional logistic regression. Results The average age of menarche in the preeclampsia group was one year younger than the non-preeclampsia group. Any increase in one year of age of menarche lowers the risk of preeclampsia and eclampsia by 78%. Risk factors for preeclampsia are increased in pregnant women at age> 35 years and have body mass index before pregnancy> 25 kg/m2.ConclusionThere is a significant relationship between age of menarche and the incidence of preeclampsia and eclampsia. Body mass index before pregnancy is a confounding factor of the association between age of menarche and the incidence of preeclampsia and eclampsia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.