Selama ini di dalam desain struktur Eccentrically Braced Frames (EBF), link selalu didesain secara menyatu dengan balok lantai sehingga menyebabkan terjadinya overstrength pada bagian tersebut. Selain itu, desain tersebut juga menjadikan perbaikan pasca gempa menjadi kurang efisien baik dalam segi waktu serta biaya. Selama satu dekade ini, mulai banyak penelitian yang memodelkan replaceable link dengan berbagai pengembangan untuk mendapatkan elemen yang daktail ketika menghadapi gempa, begitu juga dengan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku link dengan berbagai macam material terhadap daktilitas, energi disipasi, deformasi dan rotasi, serta pola kegagalan pasca terjadi gempa. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap empat spesimen web bolted replaceable link dengan variasi material baja konvensional dan juga baja low yield pont (LYS). Analisa dilakukan dengan metode numerik yaitu dengan mengaplikasikan beban siklik bolak balik pada elemen link. Beban tersebut kemudian dikontrol trerhadap perpindahan di salah satu ujung link. Kemudian hasil pengujian dianalisa berdasarkan daktilitas, energi disipasi, deformasi, serta pola kegagalan. Hasil pemodelan menunjukkan link dengan tipe sambungan web bolted menghasilkan kurva dengan pinching effect yang disebabkan oleh sambungan baut. Selain itu, link LYS100 menunjukkan nilai rotasi yang besar dikarenakan material tersebut memiliki regangan ultimate yang lebih besar dibanding dengan baja konvensional. Dari pemodelan numerik didapatkan bahwa replaceable link dengan material LYS hasilnya sebanding dengan link dengan baja konvensional serta link tersebut mampu memenuhi persyaratan terkait daktilitas, kemampuan mendisipasi energi, serta besar rotasi yang dihasilkan.
Keberhasilan program pendidikan sangat dipengaruhi oleh faktor sarana dan prasarana pendidikan yang dapat menunjang pembelajaran di pesantren, termasuk di Pondok Pesantren Entrepreneur Muhammadiyah (PPEM) Gondanglegi. Dari data awal yang didapatkan di lapangan diketahui bahwa PPEM Gondanglegi ini kekurangan sarana kelas dan penginapan karena bertambahnya jumlah santri yang mendaftar. Untuk itu pihak PPEM ingin menambah jumlah lantai di Gedung Asrama yang awalnya terdiri dari 2 lantai. Permasalahan yang dihadapi pihak PPEM adalah tidak mempunyai data-data terkait pembangunan Gedung seperti data tanah, gambar teknis, serta jenis pondasi yang digunakan karena kontraktor yang berbeda tiap pembangunan per lantainya. Untuk itu diperlukan pengecekan Gedung dan Asesmen kekuatan struktur bangunan gedung apakah layak dan aman jika nantinya ditambah 1 lantai atau bahkan 2 lantai. Target yang diharapkan dari Asesmen kekuatan struktur bangunan gedung ini adalah hasil analisis uji Hammer Test untuk mengetahui mutu beton bangunan gedung serta laporan hasil pengecekan kekuatan struktur bangunan gedung apakah aman jika dilakukan penambahan lantai bangunan. Dari hasil asesmen bangunan Gedung asrama dapat diketahui kalau bahwa mutu beton di lantai 1,2 dan 3 sudah sesuai standar SNI untuk Gedung bertingkat dan bisa mendukung jika dilakukan penambahan untuk lantai 4 serta dapat direkomendasikan untuk melanjutkan pekerjaan pembangunan di lantai 4 dengan beberapa catatan yang harus dilakukan seperti fungsi ruang dan jenis material.
Eccentrically Braced Frame (EBF) restricts the inelastic behavior only occur at the link beam while the other element remains elastic after subjected into lateral load. Occasionally, overdesigned link happens because it is designed integrated with the beam floor that has to resist substantial forces. Five web-bolted links were modelled numerically. The link specimens were assembled back-to-back from two C-channel section. Both ends of the C-channel were clamped on the floor beam and connected with 1 inch A490 bolts. Cyclic load was given to the specimens and its behavior were observed. From the analysis can be observe that additional web stiffener plate provided could resist larger shear force. Pinching effect could be observed from the hysteretic curve due to ovalize that happened at the bolt hole as a consequence of cyclic load.Kata kunci: link dengan sambungan baut, replaceable link, diagonal stiffeners, kurva histerisis, efek pinching Abstrak Rangka berpegaku eksentrik mensyaratkan untuk membatasi perilaku inelastis hanya terjadi pada balok link sedangkan elemen lainnya tetap dalam kondisi elastis. Link yang didesain menyatu dengan balok induk menjadikan link mengalami over-designed karena harus menahan beban yang besar pula seperti balok induk. Lima spesimen link yang disusun dari dua buah profil C yang disusun secara bersinggungan dan kedua ujungnya dipasang mengapit balok induk dimodelkan secara numerik yang kemudian diberi beban siklik. Dari hasil analisis didapatkan bahwa penambahan pengaku pada sambungan web menunjukkan bahwa spesimen mampu menahan gaya geser yang lebih besar. Efek pinching ditemukan pada kurva histerisis yang disebabkan oleh efek dari sambungan baut di kedua ujung balok link akibat dari pemberian beban siklik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.