Kecacingan menjadi salah satu penyakit yang paling diabaikan di di seluruh dunia. Anak-anak usia prasekolah dan sekolah adalah kelompok yang paling rentan terinfeksi parasit cacing karena respon imun yang lebih rendah, hygiene dan sanitasi yang buruk. Mencuci tangan menjadi komponen kebersihan tangan, hemat biaya dan nyaman dan telah terbukti menjadi praktik yang efektif dalam kegiatan pengendalian infeksi. Peneliti tertarik untuk menganalisis perilaku cuci tangan dan hubungannya dengan kejadian kecacingan pada anak sekolah dasar di Desa Linggasari yang diketahui memiliki faktor resiko kecacingan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis perilaku cuci tangan dan hubungannya dengan kejadian kecacingan pada anak usia sekolah dasar di Desa Linggasari. Penelitian ini berupa deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional kepada 32 siswa sekolah dasar di Desa Linggasari yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Data perilaku cuci tangan dan yang mempengaruhinya diperoleh menggunakan kuesioner dan data kecacingan diperoleh melalui uji laboratorium. Analisis hipotesis menggunakan Fisher Exact Test. Hasil penelitian ini menunjukkan anak dengan perilaku cuci tangan yang buruk sebanyak 21,9% dan perilaku cuci tangan yang baik sebanyak 78,1%. Pemeriksaan sampel feses di laboratorium sebanyak 3,1% positif kecacingan, yaitu jenis Hymenolepis nana. Hasil uji statistik menunjukkan tidak didapatkan hubungan antara faktor usia, jenis kelamin, dan pendidikan orang tua dengan perilaku cuci tangan (p-value > 0,05) dan tidak didapatkan hubungan antara perilaku cuci tangan dengan kecacingan di Desa Linggasari (p-value = 1,000). Dapat disimpulkan bahwa tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara perilaku cuci tangan dengan kejadian kecacingan di Desa Linggasari.
Squamous cell carcinoma kelenjar tiroid adalah tumor tiroid yang sangat jarang dengan jumlah kasus kurang dari 1% dari semua kasus karsinoma tiroid primer. Squamous cell carcinoma kelenjar tiroid sangat agresif dan memiliki prognosis yang buruk Tidak ada manajemen standar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk pengobatannya sehingga menjadi tantangan bagi tim yang menangani. Laporan kasus ini bertujuan untuk menelaah lebih lanjut terkait gambaran patologis, diagnosis, dan penanganan SCC tiroid. Kami melaporkan kasus seorang laki-laki 73 tahun dengan keluhan adanya benjolan di leher, suara serak, disertai sulit untuk menelan selama 6 bulan sebelum masuk rumah sakit yang dirujuk ke ahli bedah onkologi sebagai kasus suspek karsinoma tiroid. Computed tomography colli menunjukkan massa solid 2,1 x 2,3 x 7,7 cm pada sisi lateral dekstra laring dan gambaran limfadenopati. Rontgen thoraks tidak didapatkan gambaran metastasis. Tiroidektomi dan debulking dilakukan pada pasien tersebut. Pemeriksaan patologi anatomi memberikan hasil. Squamous cell carcinoma
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.