<strong>Aim:</strong> The purpose of this study was to determine the status of water quality in a river by using the Pollution Index method as stated in the Decree of the Minister of Environment No. 115/2003 regarding Guidelines for Determining the Status of Water Quality and to determine the effect of quality status on development efforts towards ecotourism. <strong>Methodology and Results:</strong> The measurement of water quality was carried out at two points, namely T1 (upstream) and T2 (downstream) points. The parameters included BOD, COD, DO, TSS, Temperature, pH, Zn, S, P, No3, and No2. From the test results for class I, II, and III criteria, almost all parameters exceeded the quality standard. The status of the river water quality, according to the Pollution Index, has increased from moderate polluted upstream and heavily polluted to certain parameters downstream. <strong>Conclusion, significance and impact study: </strong>The quality standards that are met for the river are criteria for class IV. The increase in pollution is indicated by human activity around the river which is characterized by increasing population and land use in agriculture and plantations. The increasing pollution reduces the quality of the river if it is developed into an ecotourism area due to its low water quality status.
Potensi limbah hasil pertanian seperti sekam padi dan tongkol jagung sangat melimpah dan dapat mengganggu lingkungan. Namun limbah ini dapat dikembalikan ke lahan pertanian dalam bentuk biochar atau arang aktif dengan cara dilakukan pirosilisis baik menggunakan suhu rendah maupun suhu tinggi. Biochar adalah produk sampingan dari konversi termokimia biomassa yang diakui sebagai amandemen tanah yang menguntungkan, yang ketika dimasukkan ke dalam tanah meningkatkan retensi air tanah, meningkatkan konduktivitas hidrolik jenuh tanah atas, mempengaruhi agregasi, infiltrasi, dan air memiliki kapasitas, penurunan resistensi penetrasi tanah. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, biochar dapat mengikat logam berat yang terkandung dalam air lindi terutama logam berat Fe. Pemanfaatan air lindi sebagai pupuk organik yang banyak mengandung unsur hara yang penting untuk pertumbuhan tanaman kedelai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan logam Fe yang disebabkan oleh biochar berbasis tongkol jagung. Metode yang dipakai adalah membuat biochar dengan cara pirolisis dengan suhu rendah sampai tinggi untuk mendapat daya adsorpsi logam berat yang dikandung oleh air lindi.
Aim: The purpose of this study was to determine the status of water quality in a river by using the Pollution Index method as stated in the Decree of the Minister of Environment No. 115/2003 regarding Guidelines for Determining the Status of Water Quality and to determine the effect of quality status on development efforts towards ecotourism. Methodology and Results: The measurement of water quality was carried out at two points, namely T1 (upstream) and T2 (downstream) points. The parameters included BOD, COD, DO, TSS, Temperature, pH, Zn, S, P, No3, and No2. From the test results for class I, II, and III criteria, almost all parameters exceeded the quality standard. The status of the river water quality, according to the Pollution Index, has increased from moderate polluted upstream and heavily polluted to certain parameters downstream. Conclusion, significance and impact study: The quality standards that are met for the river are criteria for class IV. The increase in pollution is indicated by human activity around the river which is characterized by increasing population and land use in agriculture and plantations. The increasing pollution reduces the quality of the river if it is developed into an ecotourism area due to its low water quality status.
<p>Kota Yogyakarta merupakan kota padat penduduk dengan sejumlah aktivitas manusia yang sangat padat, serta konstruksi bangunan dengan potensi bahaya kebakaran yang tinggi, oleh karena itu perlu adanya upaya pemetaan sebagai langkah awal dari upaya mitigasi bahaya kebakaran (pencegahan dan pengurangan resiko bahaya kebakaran). Beberapa faktor yang dapat memicu bahaya kebakaran yaitu jenis aktivitas penduduk, material konstruksi bangunan, kerapatan antar bangunan, aksesibilitas jalan, jumlah mobil pemadam kebakaran, dan sumber air sebagai pemadaman. Faktor-faktor utama di atas menjadi latar belakang utama dalam penelitian ini, yaitu memetakan bahaya kebakaran di Kota Yogyakarta secara spasial tahun 2017 sebagai upaya mitigasi bahaya kebakaran. Metode yang digunakan dalam penentuan zonasi dan penanggulangan dini berupa metode kuatitatif dengan teknik scoring serta analisis spasial berbasis ArcGIS yang dilakukan dengan teknik overlay dengan beberapa variabel. Hasil penelitian membagi Kota Yogyakarta menjadi 3 (tiga) zona bahaya, yaitu kawasan rawan kebakaran kelas tinggi, sedang, dan rendah. Kawasan kerentanan tingkat tinggi diperoleh sebesar 53,08%, kawasan kerentanan tingkat sedang sebesar 15,65%, dan kawasan kerentanan tingkat rendah (aman) sebesar 31,26%. Kerentanan kebakaran tingkat tinggi membutuhkan upaya mitigasi yang ketat dan kompleks, sedangkan kerentanan kebakaran tingkat sedang membutuhkan upaya mitigasi yang sedang, namun untuk kerentanan tingkat rendah berarti zona tersebut sudah aman dan tetap upaya mitigasi tidak boleh diabaikan, sehingga bahaya kebakaran di Kota Yogyakarta dapat ditekan sebaik mungkin</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.