Kemampuan bernalar, khususnya berpikir kritis siswa Indonesia masih tergolong sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil PISA 2018 yang menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-7 dari bawah. Beranjak dari hal tersebut, peneliti akan mendeskripsikan proses berpikir kritis ditinjau dari kemampuan berpikir komputasi siswa. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan wawancara. Sedangkan penentuan subjek menggunakan teknik purposive sampling dengan mengambil 3 subjek usia 15 tahun jenjang SMP yang memilki kemampuan berpikir komputasi tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses mengerjakan instrumen tes berupa soal PISA, berdasarkan aspek informasi subjek yang memilki kemampuan berpikir komputasi tinggi memenuhi indikator jelas, tepat, dan relevan. Selain itu subjek tersebut memenuhi indikator tepat dan relevan berdasarkan aspek konsep dan ide. Sedangkan pada aspek sudut pandang memenuhi indikator jelas dan luas, namun pada aspek penyimpulan subjek hanya memenuhi indikator logis.
In a company, salary is a salary for employees who have been working for a month. However, in order to provide fair salary to all employees, the company must determine the criteria for providing salary. By using fuzzy logic, wages can be determined by going through the following stages: Fuzzification, Formation of the knowledge base, Fuzzy Inference, and Defuzzification. One of the fuzzy logic methods that can be used is the Tsukamoto method, where this method has an output in the form of firm values. To determine the salary, the data is collected from the Central Statistics Agency website in accordance with the criteria to be examined. With this research, employers can use the calculations from this research to determine salary salaries for their employees quickly, well, and precisely. So that the problem of determining the wages of their employees' salaries can be resolved properly.
Dalam menyelesaikan masalah matematika, berpikir inkuiri pada model pembelajaran inkuiri berperan penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir inkuiri siswa dalam menyelesaikan masalah HOTS yang diadaptasi dari soal PISA dan ditinjau dari tingkat kognitif siswa. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik penentuan subjek menggunakan teknik purposive sampling dengan mengambil 3 subjek yang terdiri dari subjek yang memiliki tingkat kognitif tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan nilai rapor siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, wawancara, dan dokumentasi. Adapun triangulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data adalah triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan. Subjek 1 yang memiliki kognitif tinggi memenuhi semua indikator yakni mengamati, menyelidiki, menemukan sifat, mengeneralisasi serta menemukan hubungan secara detail dan sistematis dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Subjek 2 yang memiliki kognitif sedang mengalami kesulitan dalam menemukan hasil dari strategi yang diterapkan. Sedangkan Subjek 3 yang memiliki kognitif rendah menyelesaikan masalah dengan alur penyelesaian yang berbedaa dari subjek lainnya, yaitu mengamati objek, menyelidiki, menyusun generalisasi, menemukan sifat, lalu menemukan hubungan. Sedangkan pada sisi proses, ke-3 subjek memiliki ciri khas masing-masing dalam mendekati masalah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.