Saluang Pauh adalah salah satu bentuk alat musik tiup Minangkabau di kota Padang. Secara tradisi Saluang Pauh akan tampil dikala ada kaba yang akan diiringi. Artinya penampilan Saluang Pauh berfungsi sebagai pengiring kaba atau saluang tidak akan tampil secara tunggal. Kaba merupakan salah satu seni tutur mengisahkan berbagai pola kehidupan masyarakat Minangkabau. Siginyang Saluang Pauh terinspitasi dari imbauan Saluang Pauh sebelum masuk kaba. Garitiak dari melodi yang dilahirkan peniup Saluang Pauh, seolah-olah menghimbau masyarakat Minangkabau agar menoleh ke belakang, sebelum melanjutkan perjalanan maksudnya sejauhmana anda berjalan jangan lupa kampung halaman, sesuai dengan falsafah Minangkabau “satinggi tinggi tabang bangau, jatuah ka kubangan juo”. Karakter yang ada pada kaba umumnya merupakan kerasnyahempasan kehidupan yang harus dilalui oleh masyarakat Pauh Padang. Deruh ombak serta kencangnya angin seolah-olah telah membentuk karakter masyarakat Pauah menjadi keras. Namun dibalik kerasnya watak mereka tersimpang jiwa seni yang lembut yang mereka lahirkan melalui dendang ratok dan melodi saluang Pauh. Interpretasi demikian merupakan antitesis dari interpretasi yang sudah dimiliki oleh orang secara umum. Konsep perbedaan interpretasi ini yang menjadi keinginan dari kelompok peneliti dari ISI Padangpanjang untuk menggali nilai-nilai seni yang terdapat dalam lukisan melodi Saluang Pauh. Saluang Pauah adalah berasal dari kecamatan Pauh, Padang, yang dulunya masuk ke kabupaten Padang Pariaman. Saluang Pauah juga disebut Saluang Pakok (tutup, Sumbat) karena sebagian besar naa melodi yang diahirkan berdasarkan Pakok seperti (Pakok 4, Pakok 5 dan, pakok 6) Secara umum seniman atau pemain Saluang Pauh sudah tergolong Lansia (usia lanjut), sedangkan generasi muda sudah sulit ditemukan yang mampu pemainkan, baik sebagai peniup Saluang maupun sebagai pendendang. Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai seni yang terdapat dalam pertunjuan Saluang Pauh. (1) mengkabarkan kepada anak negri sendiri agar dapat mencintai seni budaya sendiri agar jangan hilang ditelan masa. dan (2) sebuah komposisi musik baru yang diproses dari jalinan melodi Saluang Pauh. Proses penelitian dan penciptaan “Komposisi musik” dilakukan dengan tahapan penelitian untuk (1) pengumpulan data, (2) validasi data dengan instrumen (3) penulisan struktur pertunjukan serta membuat notasi dasar beberapa irama Saluang Pauh dan notasi pengembangan. Komposisi musik “Siginyang Saluang Pauh”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan Deskriptif Analitif, dengan tahapan (1) Observasi dan studi pustaka, (2) Riset ke lokasi di mana Saluang Pauh tumbuh dan berkembang. (3) Interpretasi dan eksperimentasi yang menghasilkan pola interpretasi penelitian ini dilakukan selama lebih kurang satu bulan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.