Ketersedian air bagi lahan pertanian dapat diusahaakan dengan memberikan irigasi, yang dimana dalam pemberian air irigasi pada lahan harus mengetahui laju infiltrasinya agar tidak terjadi runoff. Salah satu kendala utama yang dihadapi petani adalah masalah air, terutama pada petani Jeruk Keprok 55 Kota Batu. Tujuan penelitian ini mengetahui laju infiltrasi lapang dan Horton serta perbedaan keduanya. Hasil pengukuran di lapangan dengan menggunakan double ring infiltrometer didapatkan nilai infiltrasi konstan dan nilai infiltrasi awal yang paling tinggi adalah pada bedengan dengan nilai 0.167 cm/menit dan 0.4 cm/menit, kemudian pada sela bedengan sebesar 0.067 cm/menit dan 0.287 cm/menitdan paling rendah yaitu pada jalan dengan nilai 0.020 cm/menit dan 0.147 cm/menit. Laju infiltrasi berdasarkan perhitungan model infiltrasi Horton didapatkan nilai rata-ratanya yaitu nilai paling tinggi pada bedengan 13.433 cm/jam, sela bedengan 8.128 cm/jam dan paling rendah pada jalan sebesar 3.579 cm/jam. Berdasarkan hasil uji korelasi dan uji regresi antara laju infiltrasi actual dan laju infiltrasi Horton diperoleh hubungan yang sangat nyata, sehingga metode infiltrasi Horton dapat digunakan untuk memperkirakan laju infiltrasi pada kebun Jeruk Keprok 55-Batu
Plant growth requires nutrients and their functions in plants cannot be replaced by other elements so that if there are not enough nutrients in the soil, plants cannot grow normally. The nutrient content in the soil and the ability of the soil to provide nutrients for plant growth is different. So that the type of fertilizer and the amount of fertilizer given to each type of soil will be different and it depends on the type of plant being cultivated. To determine the requirements of fertilizers and the types of fertilizers required for each type of soil, need some research about the evaluation study of soil fertility. The research was conducted in Aceh Besar with located between 5¼ 2 ‘-5¼ 8’ N and 95¼ 80 ‘-95¼ 88’E. Assessment of soil fertility status based on the criteria of several soil chemical properties, CEC (cation exchange capacity), alkaline saturation, C-Organic, P2O5 (HCL, 25%) mg / 100g, and K2O (HCL, 25%) mg / 100g. The analysis results obtained from 11 sample points show that Aceh Besar has soil fertility status from medium to low.
Limbah cair yang dihasilkan dari industri tahu berasal dari proses pencucian, perebusan, pengepresan, dan pencetakan tahu, oleh karena itu limbah cair yang dihasilkan sangat tinggi. Salah satu pengolahan limbah secara biologis adalah menggunakan kombinasi sistem anaerobaerob dengan tujuan menurunkan kadar BOD5, COD, dan TSS pada limbah industri tahu. Pengolahan dengan kombinasi anaerob-aerob dapat diterapkan pada limbah yang memiliki beban organik tinggi seperti limbah tahu. Pengambilan sampel dilakukan secara grab sample. Sampel limbah diambil dari pabrik tahu yang berada di Kendalsari, Malang. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah waktu tinggal hidrolis selama 5 jam, 7 jam, dan 9 jam pada tiap proses aerob dan 5 jam, 7 jam, dan 9 jam pada tiap proses anaerob dengan tiga kali ulangan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Parameter limbah yang akan diuji pada penelitian ini adalah kadar BOD5, COD, TSS, pH, dan Suhu. Hasil penelitian menunjukan bahwa efisiensi terbesar adalah pada pengolahan dengan waktu tinggal 9 jam pada pengolahan dengan pembibitan bakteri dengan efisiensi removal BOD5, COD, dan TSS berturut-turut adalah 93.59%, 91.49%, dan 93.42%. Persentase efisiensi kadar pada pengolahan tanpa pembibitan bakteri pada parameter BOD5, COD, dan TSS adalah 74.83%, 80.83%, dan 62.21%. Penurunan kadar BOD5 dan TSS diperoleh hasil yang berbeda nyata antar perlakuan dengan pembibitan bakteri dan tanpa pembibitan bakteri sedangkan kadar COD diperoleh hasil yang tidak berbeda nyata antar perlakuan tersebut.
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan berakibat terhadap menurunnya kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan baik lahan, air, maupun udara, oleh karena itu pemanfaatan penggunaan lahan harus memperhatikan karakteristik lahan. Sehingga tidak menimbulkan masalah lingkungan hidup seprti banjir, longsor dan kekeringan. Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka bertambah pula jumlah permintaan terhadap kebutuhan lahan yang digunakan untuk kebutuhan social dan ekonomi terutama permukiman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dengan cara overlay data spasial untuk menghasilkan unit pemetaan baru yang akan digunakan sebagai unit analisis. Metode overlay digunakan untuk mendapatkan tingkat atau kelas lahan dan beberapa parameter inputnya yaitu peta kemiringan, peta drainase, peta erosi, kedalaman efektif, tekstur tanah, peta pemaebilitas. Peta kelas lahan akan dioverlay dengan peta penggunaan lahan untuk mendapatkan peta kesesuaian lahan, sehingga diperoleh nilai luas lahan yang sesuai untuk permukiman.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.