We have studied the arthropods biodiversity in two paddy field ecosystems, namely, paddy field ecosystem using Integrated Pest Management (IPM) system and non-IPM paddy field ecosystem. This study was conducted from April 2011 -November 2011 in three locations, that is, Pasar Kamis village and Sungai Rangas village in Banjar regency, and Guntung Payung village in Banjarbaru city, South Borneo Province. In this study, we used insect nets, yellow sticky traps, light trap and pitfall trap to get the sample or catch the arthropods in one period of planting season. The arthropods caught were then classified into some classes: pest (herbivore), natural enemy (parasitoid and predator), and other arthropods. After that, the Species Diversity Index was determined using its Shannon -Wiener Index (H'), Evenness (e), Species Richness (R), and Species Similarity Index (IS). The sum of arthropods which have the characteristic of pest and parasitoid were higher in the IPM paddy fields than in the non-IPM paddy fields, and the sum of other arthropods were the same. The highest H' and e values were in the IPM paddy field in Pasar Kamis village. The IS value for each three locations were 77.5% in Pasar Kamis village, 93.42% in Guntung Payung village, and 78.76% in Sungai Rangas village.
This study aim was to examine the effectiveness of methanol extract derived from keben seed (B. asiatica) on mortality of Spodopthera litura larvae on soybean plant. The instar II larvae of S. litura were treated by the methanol extract with various concentrations i.e. 0.0 ppm (Control), 0.2 ppm, 0.4 ppm, 0.8 ppm and 1.0 ppm using pre-investment and post-investment. The mortality of larvae S. litura was counted after 24-hours of the treatment. The B. asiatica seed extract was quite effective in suppressing the intensity of damage in leaves caused by the attack of S. litura F. on soybean plants. The finding on pre-investment showed that after 24-hour treatment of methanol extract showed to have a significant impact on the mortality of S. litura instar II. The methanol extract dose 0.2 ppm, 0.4 ppm, 0.8 ppm, and 1.0 ppm had all been able to affect larvae mortality of S. litura there are 33.33%, 48.89%, 66.67%, and 88.89% respectively. Moreover, post-investment experiment showed that the methanol extract also induced mortality of S. litura in all doses, i.e 0.2 ppm, 0.4 ppm, 0.8 ppm and 1.0 ppm caused 44.44% (53.33%) ( 55.56%), (71.11%) mortality, respectively.
<p>Kutu kebul Bemisia tabaci Genn. merupakan salah satu hama utama pada tanaman kacang tanah. Karakter morfologi tanaman merupakan pertahanan awal suatu tanaman dalam menghadapi serangan hama. Kesesuaian antara karakter morfologi daun dengan perilaku serangga hama menentukan peletakan telur oleh imago kutu kebul B. tabaci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi daun kacang tanah yang menentukan kepadatan populasi kutu kebul. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca pada Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) mulai bulan Nopember 2019 hingga Februari 2020. Penelitian menggunakan 10 genotipe kacang tanah yang disusun berdasar rancangan acak kelompok (RAK) dan diulang tiga kali. Variabel pengamatan adalah karakter daun, tebal lapisan lilin, epidermis, mesofil, dan daun total, luas daun, kerapatan trikoma, panjang trikoma, jumlah vena, warna daun, kandungan klorofil, dan populasi imago pada 50, 60, dan 70 hari setelah tanam (HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tebal mesofil daun, tebal daun total, jumlah vena, dan panjang trikoma berbeda nyata antargenotipe serta menunjukkan korelasi positif dengan populasi kutu kebul. Sebagian besar genotipe kacang tanah mempunyai warna daun kuning kehijauan dengan kode 2880 U, dengan kandungan klorofil a, klorofil b, dan karotenoid pada daun masing-masing antara 86,65 – 160,73 mg/m2, 64,43 – 99,70 mg/m2, dan 690,82 – 1290,65 mg/m2. Sidik Lintas menunjukkan bahwa tebal daun, tebal mesofil, dan panjang trikoma berpengaruh langsung pada populasi kutu kebul, sedangkan jumlah vena berpengaruh tidak langsung. Dengan demikian, daun yang tebal dengan mesofil tebal, memiliki lapisan lilin dan trikoma panjang serta jumlah vena rapat lebih disukai imago kutu kebul untuk meletakkan telur.</p>
Penelitian yang bersubyek pada petani tradisional Arfak dari Subsuku Hatam telah dilaksanakan di Kampung Syoubri, Kwau dan Mokwam Distrik Warmare Kabupaten Manokwari yang bertujuan mengkaji dan mendeskripsikan tipologi kebun campuran petani Hatam eksisting dan permasalahannya. Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif yang didesain menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terkait fakta-fakta, karakteristik serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah primary methods yang menggunakan beberapa teknik sekaligus seperti teknik partisipasi, observasi langsung, wawancara mendalam dan studi literasi/pustaka (Morrisan, 2016). Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 5 orang per kampung dan menggunakan teknik sampling bola salju mengingat subyek penelitian bersifat homogen (Yunus, 2010).Variabel yang diamati adalah karakteristik kebun campuran meliputi lama bera, luas lahan, jenis tanaman, cara bercocok tanam, produksi, dan pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebun campuran petani tradisional Hatam saat ini termasuk dalam tipologi agroforesti sederhana semi subsisten, yang dicirikan dengan masa bera 2 -5 tahun, terbatasnya jenis tanaman yang ditanam, terdiri dari tanaman hortikultura dan tanaman pangan semusim, tidak menggunakan input kimia, tanpa olah tanah dan pola tanam tidak teratur, produksi terbatas dengan kualitas yang rendah dimana hasil kebun separuh untuk kebutuhan sendiri dan lainnya untuk dijual. Permasalahan utama yang dihadapi antara lain pendapatan rendah dari hasil kebun, meningkatnya kebutuhan ekonomi, rendahnya pengetahuan dan ketrampilan petani karena belum adanya pembinaan yang intens dari Dinas terkait, terbatasnya lahan pertanian potensial yang dapat dikelola, faktor resiko kegagalan panen cukup tinggi akibat bencana alam dan ketiadaan lembaga tataniaga yang membantu pemasaran produk petani.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.