Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran yang sangat besar dengan memantau kondisi panel listrik yang ada di kapal. Penelitian ini menggunakan kontrol listrik miniatur berukuran tinggi 35,5 cm, panjang 27cm dan lebar 9. Perancangan fire detector panel listrik berbasis mikrokontroler tipe 328 digunakan untuk memonitor keberadaan benda api dan suhu yang melebihi batas maksimal dengan menggunakan sensor suhu DHT22 dan sensor nyala api yang ada pada panel listrik di kapal. Hasil pembacaan sensor akan diproses menggunakan mikrokontroler Atmega 328 yang ditampilkan dalam aplikasi IDE, dalam bentuk data deteksi kebakaran, pembacaan suhu dan kondisi pada panel. Ketika sensor mendeteksi api dan suhu melebihi batas buzzer maksimum dan LED akan menyala untuk menginformasikan alarm dan ketika sensor sensor tidak mendeteksi objek kebakaran atau suhu melebihi batas, buzzer dan LED akan mati.

Saat ini pemberian pakan pada umumnya masih mengandalkan sumber daya manusia yang bersifat tenaga manual. Oleh karena itu dirancang suatu alat pemberian pakan ikan yang dapat bekerja secara otomatis sesuai dengan waktu atau jadwal pemberian pakan dan jumlah atau takaran pakan. Kegiatan pemberian pakan merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya ikan. Pemberian pakannya sederhana dengan menaburkan pakan ikan langsung ke kolam atau tambak secara rutin setiap hari. Sehingga diperlukan suatu rancang bangun alat automatic fish feeder yang lemparannya dapat dikontrol dan bisa menyebarkan pakan secara merata. Prinsip kerja rancang bangun alat tersebut adalah dengan melemparkan pakan menggunakan baling-baling yang berputar kencang hingga mencapai jarak minimum dan putaran baling-baling dapat dikontrol sehingga lemparan pakan dapat disesuaikan sesuai diameter kolam yang digunakan, alat ini menyebarkan pakan secara merata dengan menggunakan gerak rotasi bolak-balik sebesar 30º.Pada rancang bangun alat automatic fish feeder ini terdapat sistem mekanik mesin yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sistem arah lemparan, sistem penyuplai pakan, dan sistem lemparan pakan. Prinsip kerja sistem arah lemparan yaitu dinamo AC 12V 4W 5RPM menggerakkan corong yang dipasang stick yang terhubung pada pully yang terpasang pada dinamo AC sehingga sistem dapat menengok ke arah kanan dan kiri, prinsip kerja sistem penyuplai pakan yaitu dinamo AC 12V 4W 30RPM menggerakan pendorong pakan yang dihubungkan stick yang dihubungkan pada pully yang terpasang pada dinamo AC sehingga sistem mendorong pakan dan menjatuhkannya ke atas baling-baling, dan prinsip kerja sistem lemparan pakan yaitu dinamo DC 12V 1A 15000 RPM menggerakan baling-baling 8 daun yang AS-nya dihubungkan dengan pully baling-baling yang ukurannya sama dengan ukuran pully pada AS dinamo DC yang disambungkan dengan vanbelt karet sehingga baling-baling berputar kencang dan memukul pakan yang didorong jatuh diatasnya oleh sistem penyuplai pakan.Pada umumnya pemberian pakan masih didominasi oleh sumber daya manusia atau bersifat manual. Alat ini juga dapat dikontrol menggunakan android dengan menggunakan aplikasi bardi smarthome yang harus terhubung dengan wifi yang ada, dalam aplikasi terdapat pilihan untuk mengontrol (on/off, countdown timer, schedule). Sehingga dengan adanya alat ini akan memudahkan para pembudidaya dalam pemberian pakan ikan secara merata, teratur dan dapat meningkatkan produksi budidaya ikan.

Pelumas merupakan salah satu bahan yang penting dalam pengoperasian mesin kapal agar bekerja secara optimal, dan memberikan pelumas yang salah dapat mengakibatkan mesin mengalami kerusakan. Sedangkan Viskositas (Viscosity), adalah suatu angka yang menyatakan besarnya perlawanan/hambatan dari suatu bahan cair untuk mengalir atau ukuran besarnya tahanan geser dari bahan cair. Tujuan dari analisis sampel pelumas (Shell Rimula R4X 15W 40) di laboratorium ini adalah untuk mengetahui kondisi pelumas dan penyebab viskositas pelumas turun dari dua sampel pelumas (oli baru dan oli setelah tergunakan dengan jam kerja pelumas 312 jam).Hasil dari analisa sampel pelumas di laboratorium ini menunjukan bahwa kondisi dari dua sampel pelumas tidak normal. Dilihat dari uji fisik viskositas uji nilai di oli baru 11.33 seharusnya pada oli normal uji fisik Viskositas 100ºC uji nilai 14.7. Uji nilai TBN 17.1. Uji nilai Oksidasi 0.56 apabila oli baru seharusnya nilai Oksidasi 0 karena belum mengalami proses operasi mesin, indikasi oli baru itu adalah oli bekas, atau indikasi oli palsu. Dilihat dari uji fisik Viskositas uji nilai di oli setelah tergunakan 11.00, terindikasi mesin yang Overheat, karena tercampurnya bahan bakar, dilihat bahan bakar dengan Destilasi uji nilai 0.5 adanya kebocoran bahan bakar. Uji nilai TBN 15.03, normal karena TBN menetralisir asam sulfur di bahan bakar. Jadi hasil pengujian sampel pelumas merk Shell Rimula R4X 15W 40 olibaru dan oli setelah digunakan mengalami penurunan nilai viskositas.

Water quality is an important factor in supporting the success of vanname shrimp farming. The automatic water quality monitoring system is designed using two hardware, namely the DS18B290 temperature sensor to measure water temperature, the E-201 BNC pH meter kit sensor to measure water pH, and the TDS meter sensor. gravity Dfrobot to measure the salinity of the water, and the RED Turbidity MJKDZ sensor to measure the turbidity of the water, as the data sending hardware (transmitter). Arduino Mega2560 microcontroller, NodeMCU esp8266 as receiver and data processing hardware (reciver). The automatic water quality monitoring system is also designed using three software, namely Arduino IDE software as the main hardware program, ThingSpeak software as a database and MIT APP Inventor software as application development software. The test results for the level of accuracy and error of sensor measurements on water quality monitoring tools show that the sensor has a very good percentage of performance with the temperature sensor accuracy reaching 98.67%, the sensor reaching pH 99.35%, the salinity sensor reaching 99.28%. Meanwhile, the temperature sensor measurement error rate is only 1.32%, the pH sensor is only 0.64% and the salinity sensor is only 0.71%.