This community service activity, which was carried out in Desa Cibitung Wetan, Kabupaten Bogor, aims to increase the skills of housewives in processing glass bottles waste into flower vases. The Posdaya in that village has a waste bank program that has been running well. One of the programs carried out routinely at the waste bank is sorting unorganic waste that can be recycled. Even so, after this sorting process a series of further processing is needed. The method used in this activity is a short training by providing special skill, which is decoupage technique. The training started with giving demonstrations, then continued with hands-on practice and ended with discussion session. Participants in this training activity consisted of housewives who were members of Posdaya. They come from families with middle to lower economic backgrounds. The skills given in this training are expected to increase the creativity of the participants in processing waste into products with selling value, so as it is able to increase family income. Keywords: Waste Processing, Selling Value Products

Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan di RPAP Muara Angke adalah pelatihan berkarya seni rupa untuk guru dan siswa yang bertujuan membangun kecerdasan mutlilingual dan multikultural. Kegiatan berkarya seni rupa diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan imajinasi. Sehingga  dapat membangun kepercayaan diri dan optimisme. Kurang optimalnya kegiatan berkarya senirupa di RPAP saat ini dkarenakan ; kurangnya pemanfaatan tema sebagai upaya mengajak siswa untuk menyadari keberadaan dirinya dan lingkungannya (kecerdasan lingkungan); berkarya rupa untuk membangun kesadaran lingkungan sekitarnya; Terbatasnya teknik dan media berkarya.Pelaksanaan kegiatan meliputi : 1)Inventarisasi kondisi sosial, ekonomi dan budaya di lingkungan RPAP, 2) Pelatihan dan Pendampingan 3) Evaluasi. Pelatihan melukis dilaksanakan dengan Metode demontrasi, materi yang diberikan adalah melukis dengan cat air dengan Teknik wet on wet, atas pertimbangan kemudahan dan memberikan kebebasan ekspresi sesuai dengan tujuan awal pelatihan.Kegiatan abdimas secara umum berjalan lancar dan direspon positif baik oleh pengajar di RPAP, peserta dari anak putus sekolah yang menjadi sasaran pelatihan dan anak yang masih bersekolah Keywords— berkarya seni rupa, masyarakat pesisir ,pelatihan.

Berkarya dengan teknik “mix-media” untuk siswa usia 4-7 tahun membutuhkan beberapa pertimbangan karena melibatkan berbagai jenis alat, media, dan teknik berbeda. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan strategi pembelajaran khusus bagi fasilitator atau guru di kelas. Tulisan ini membahas tentang strategi pembelajaran untuk kegiatan berkarya seni rupa dengan teknik mix-media dengan rentang usia peserta didik 4-7 tahun, Jenis metode penelitian pada artikel adalah studi kepustakaan (library research) , data dikumpulkan dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan riset yang sudah ada pada penelitian ini Penetapan Strategi pembelajaran mempertimbangkan aspek alat, media, dan teknik berkarya ,lingkungan belajar ,tema karya yang sesuai untuk kelas menggambar/melukis dengan teknik mix-media untuk kondisi dan karakter siswa. Strategi pembelajaran memerlukan penetapan tujuan dan target pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik. Kedua hal tersebut menentukan arah perencanaan materi, kompetensi yang dituju, dan alur kegiatan. Inti dari penetapan strategi pembelajaran berkarya seni rupa dengan teknik mix-media adalah tingkat kognitif, kemampuan fisik, dan kesiapan lingkungan serta sumber belajar yang tersedia berkaitan dengan keunikan karakter peserta didik usia 4-7 tahun.

JURNAL DESAIN IDEA: JURNAL DESAIN PRODUK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Abstrak-Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri atas inisiatif seseorang atau sekelompok orang. Saat ini banyak UKM yang menjual produk yang dapat memenuhi kebutuhan saat berpergian pada masa normal baru dengan menggunakan teknologi digital printing salah satunya UKM Omorfa Matia. Tulisan ini membahas dari perancangan produk yang berupa satu rangkaian koleksi terdiri dari tote bag, masker, face shield, strap, dan tempat hand sanitizer untuk UKM Omorfa Matia. Perancangan ini melalui beberapa tahapan yaitu tahapan penelitian awal yang meliputi kegiatan pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan pengumpulan data dari berbagai sumber. Data lapangan dianalisis menggunakan analisa SWOT, Space Matriks, IFAS EFAS, BCG, Benchmark Wheel, untuk mendapatkan rekomendasi yang akan dijadikan konsep desain yang sesuai kebutuhan pasar. Pengembangan konsep dilakukan dengan Metode Scamper. Hasil dari perancangan ini adalah produk tote bag, masker, face shield, strap, dan tempat handsanitizer tas yang inovatif berbahan printing canvas yang dapat digunakan untuk berpergian ke luar rumah. Kata Kunci-normal baru, pencetakan digital, tote bag Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

This paper discusses the design process experienced by industrial design students from the role sharing of lecturers-students-SMEs. A case study from a lecture at the design studio class of the Trilogy University which project theme aims to design a product according to the needs of the SME where they collaborate. The design stage conducted by students includes design research, concept development, exploration, production, and final presentation. The case study research is conducted in a descriptive qualitative. The results show differences in role sharing between lecturers-students-SME's owner due to differences in the type and background of the SME, business strategy andeducational background of SME's owner. To deal with these differences requires lecturers who have competence as, facilitators, and instructors.