Jumlah limbah medis yang bersumber dari fasilitas kesehatan diperkirakan semakin lama semakin meningkat. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, jumlah puskesmas mencapai 8.548 unit. Pengelolaan limbah medis yang berasal dari rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan maupun laboratorium medis di Indonesia masih dibawah standar profesional. Di kota Pekanbaru tidak memiliki data yang akurat tentang pengelolaan limbah medis di puskesmas, maka dari itu dianggap perlu dilakukan penelitian terkait untuk melihat sejauh mana pengelolaan limbah medis padat puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas se-Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, penelitian ini dilakukan di 20 puskesmas yang ada di Pekanbaru. Jumlah  Informan dalam penelitian ini adalah 21 orang yang terdiri dari 20 pemegang program kesehatan lingkungan masing-masing puskesmas dan 1 orang pemegang program sanitasi lingkungan di Dinas Kesehatan Kota. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian diketahui bahwa puskesmas se kota Pekanbaru telah melakukan pengelolaan sampah padat mulai dari pemilahan, pengumpulan, penampungan, pengangkutan, namun pada tahap pemusnahan masih kurang maksimal. Kendala yang dihadapi adalah dana operasional dan tenaga maintenance yang tidak ada serta mesin insinerator yang tidak berfungsi dengan baik.

ABSTRAKJumlah limbah medis yang bersumber dari fasilitas kesehatan diperkirakan semakin lama semakin meningkat. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, jumlah puskesmas mencapai 8.548 unit. Pengelolaan limbah medis yang berasal dari rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan maupun laboratorium medis di Indonesia masih dibawah standar profesional. Di kota Pekanbaru tidak memiliki data yang akurat tentang pengelolaan limbah medis di puskesmas, maka dari itu dianggap perlu dilakukan penelitian terkait untuk melihat sejauh mana pengelolaan limbah medis padat puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas se-Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, penelitian ini dilakukan di 20 puskesmas yang ada di Pekanbaru. Jumlah Informan dalam penelitian ini adalah 21 orang yang terdiri dari 20 pemegang program kesehatan lingkungan masing-masing puskesmas dan 1 orang pemegang program sanitasi lingkungan di Dinas Kesehatan Kota. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian diketahui bahwa puskesmas se kota Pekanbaru telah melakukan pengelolaan sampah padat mulai dari pemilahan, pengumpulan, penampungan, pengangkutan, namun pada tahap pemusnahan masih kurang maksimal. Kendala yang dihadapi adalah dana operasional dan tenaga maintenance yang tidak ada serta mesin insinerator yang tidak berfungsi dengan baik.Kata Kunci : pengelolaan limbah medis, insinerator, limbah medis padat puskesmas. ABSTRACT The amount of medical waste comes from health facilities are expected more increasing. Based on Indonesia Health

Sand sieving machine has the function to sieve sand and stone that mixed together. The sand and the stone cannot process further if they mix. Thus, this machine will help operator work which was doing sieve with no machine mechanism. With machine mechanism driven by human power will reduce the time to sieve. The objective of this paper is hopefully can make the best concept design in terms of production costs and production capacity. The stages of evaluation design begin with functional decomposition, concept making with morphology matrix and concept evaluations with feasibility judgment, go or no go screening and basic decision matrix. In evaluating the product, one or several of the best concepts are chosen to further developed into products, based on selection criteria. The results of this design obtained the best concept of sand sieving machine in terms of efficiency, energy, and flexibility. From this paper, it can be concluded that the design of this sand sieve will environmentally friendly and bring many benefits, is positive and very good to continued.

No abstract

Coconut is one type of versatile plant whose entire tree has many benefits for humans, from the roots, leaves, and fruit. Coconut shell is an endocarp of coconut fruit is a waste from coconut. Besides being used as a variety of household and handicrafts, it can also be used as a material for making pens. This study aims to determine the best design of coconut shell pens. The stages of product design as follows: identification of needs, problem analysis, project planning, product concept planning, product design, preparation of documents in the form of product images designed, and product manufacturing specifications. After product evaluation design has the highest score is obtained. So, the chosen concept will be further developed to become a pen that can compete in the market. The design result is a pen with circle-shaped aluminum body, dimensions 8 x 125 mm, using an ink tube with gel, removable front cover, end cover can be rotated and grip using a coconut shell.