Covid-19 memberlakukan 5M, yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Dua dari 5M, yaitu menjaga jarak dan menjauhi kerumunan sangat ketat diterapkan sampai sekarang, walaupun hampir seluruh masyarakat sudah divaksinasi. Demikian juga para kader Posyandu Rambutan di Blok Tempe, RT6 RW II, Desa Citeureup yang secara rutin memantau kesehatan balita. Pemantauan dilakukan lebih cepat dengan pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, dan suhu menggunakan tiga alat ukur yang berbeda. Ketiga layanan pengukuran tersebut dapat menimbulkan antrian, akibat alat-alat ukur masih konvensional. Oleh karena itu muncul ide, membuat meja multifungsi dengan tiga macam pengukuran secara otomatis. Selain sebagai alat pengukur suhu, secara bersamaan juga untuk menimbang badan dan mengukur tinggi balita. Selanjutnya, secara spesifik hanya membahas uji alat ukur yaitu memastikan fungsi dari sensor loadcell, LiDAR, dan infrared pada meja instrument. Cara kerja meja instrumen; balita ditidurkan di atas kasur busa. Kaki balita harus menyentuh kayu pembatas di ujung laci meja agar tinggi badan balita dapat terukur. Kasur busa berada di dalam laci meja yang didesain sedemikian rupa sehingga balita aman. Salah satu sisi meja terdapat dinding yang telah dipasang sensor ultrasonik sebagai pengukur tinggi, dan berat badan balita juga dapat diukur pada saat bersamaan. Hal tersebut dikarenakan, bagian bawah penyangga laci dipasang sensor loadcell sebagai penimbang. Laci bagian bawah untuk layanan balita ≤ 12 bulan atau belum bisa berdiri di atasnya. Sedangkan balita yang usia 12-59 bulan, pemeriksaannya dilakukan di bagian sisi dinding kompartemen. Hasil pengukuran pada alat dapat ditampilkan di Liquid Crystal Display (LCD) data hasil deteksi tiga sensor. Kader dapat melakukan pengukuran suhu tubuh balita (oC), berat badan (kg), dan tinggi badan (cm) menggunakan meja instrument dengan mengikuti petunjuk pengunaannya. Booklet yang memuat petunjuk penggunaan sesuai tahap pengukuran, dipasang di sisi depan dinding meja instrument. Kata Kunci: Balita, Berat, Pengukur, Sensor, Tinggi.
ABSTRAKPandemi covid-19 yang merebak sejak awal tahun 2020 meresahkan masyarakat, perlu tindakan pencegahan. Demikian halnya Politeknik Negeri Jakarta, melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat (PengMas) telah berkontribusi mencegah dan memutus rantai penyebaran covid-19. Sementara itu, kemampuan para ahli untuk menurunkan percepatan sebarannya di sejumlah negara belum signifikan. Terbukti aktifitas Pemerintah, pengusaha dan pekerja, organisasi-organisasi masih dibatasi waktu dan ruang geraknya. Seluruh lapisan masyarakat menghadapi tantangan besar dalam upaya perlawanan pandemi covid-19. Perlindungan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja sedang krisis. Kekhawatiran kembali beraktifitas semakin ragu untuk dicapai, penekanan penyebarluasan belum signifikan keberhasilannya. Sorotan terhadap risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) meningkat akibat penyebaran covid-19 makin meluas. Perkembangan eksplorasi perangkat untuk mencegah, mengendalikan risiko penyebaran covid-19. Antisipasi terhadap risiko psikososial, ergonomis dan risiko keselamatan/kesehatan warga agar minimal memproteksi diri terhadap covid-19. Selain tertib melaksnakan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), kelompok Dosen Prodi Elekronika Industri (EI) telah merealisasikan Bilik Pengukur Suhu Tubuh. Masyarakat sasarannya adalah warga Blok Tempe, Citereup, Kabupaten Bogor dengan melibatkan remajanya. Setelah Bilik Pengukur Suhu teruji fungsinya kelompok Dosen EI melaksankan pendampingan kepada kelompok Remaja Blok Tempe (RBT). Pelaksanaan pendampingan juga melibatkan beberapa mahasiswa agar remaja lebih nyaman mengikuti pendampingan cara penggunaan Bilik Pengukur Suhu Tubuh. Tahapan pelaksaan PengMas perancangan/instalasi bilik, serah terima, dan pendampingan sebagai rangkaian utuh mencapai tujuan pemberdayaan remaja Blok Tempe. Hasil pendampingan tim pengMas adalah kemandirian kelompok RBT menggunakan bilik untuk pengukuran suhu tubuh. Khususnya ketua RBT yang sangat antusias mengelola dan mencoba memindahkan Bilik ke area lain di sekitar Blok Tempe. Kegagalan uji alat melunturkan minatnya untuk dapat menggunakan bilik, mengulang instalasi dan berhasil.
Artikel ini membahas rencana kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dengan skala prioritas, disesuaikan program/permasalahan desa. Program Desa Citeureup, Kabupaten Bogor, khususnya penanganan limbah cair di Blok Tempe. Area produksi menyatu dengan rumah tinggal. Pembuat/penjual tempe kejar target memenuhi pesanan pedagang/ pelanggan. Dari hasil suvey dan informasi aparat Desa, keuntungan pembuatan tempe sangat memadai/menunjang perekonomian warganya. Hanya saja limbah cair sisa produksi tempe tahu dibuang ke lantai. Saluran pembuangan ini menyatu dengan buangan air rumah tangga. Limbah di setiap saluran berujung ke badan air/sungai Cibeber. Pembuat tempepun sadar bahwa air limbah menimbulkan bau tak sedap, asap, dan menghitamkan dinding rumah/atap. Seolah limbah menyatu dengan kehidupannya, walaupun bahaya mengancam; penyakit, pencemaran air/udara, kematian biota air, hingga Gas Rumah Kaca (GRK). Solusi permasalahan limbah dengan pendekatan persuasif terhadap anak/Remaja Blok Tempe Bersatu BTB). Metodenya; pendampingan keterampilan, aksi penanganan limbah. Harapan ke depan para pengrajin tempe tergugah untuk meniru kegiatan anak-remaja. Aksi nyata mengolah limbah cair sebelum dibuang ke saluran drainase dengan dua set drum. Penyaringan limbah cair sirkulasi vartikal untuk aksi nyata remaja dan yang vertical untuk edukasi, simulasi real. Program pendampingan keterampilan terkait limbah cair dilaksanakan kontinu/berkesinambungan. Hasil pendampingan mengarah pada Blok Tempe Berseri. Jangka panjangnya menuju Central Industry and Destination Tourism.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.